Gulf menangkup pipi Mew, lalu mendorong bibirnya pada bibir Mew.
Mew tersentak kaget juga bingung. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya, tidak percaya dengan apa yang terjadi.
Gulf menarik tubuhnya, lalu menyeka bibirnya
"Apa maksudmu menciumku?" Mew mengepalkan erat tangannya
Mew mengepalkan tangannya bukan karena menahan emosi, tapi menahan dirinya sendiri untuk tidak menyerang Gulf. Dia sudah berjanji.
"Jadi phi sungguh tidak akan melakukan apapun padaku? Wah!" sarkas Gulf
"Kau pikir aku bicara omong kosong? Atau kau sebenarnya ingin aku menyetubuhimu?"
Gulf mengangkat kepalan tangannya, lalu menonjok wajah maskulin Mew
Mew menerima telak pukulan Gulf
Gulf terbelalak "Kenapa phi tidak menahan pukulan ku?" nanarnya
"Aku sudah berjanji tidak akan menyentuhmu" sahut Mew
"Setidaknya phi bisa menghindarinya!!" omel Gulf
"Apa kau mengkhawatirkan aku? Sungguh?" senyum miring Mew
"Persetan denganmu, phi" geram Gulf
Dia mendorong Mew, lalu beralih ke samping ranjangnya, memakai kaosnya. Memunggungi Mew.
"Marah? Aku bahkan tidak melakukan apapun. Apa yang membuatmu marah?"
Mew mengambil langkah maju, meletakkan dagunya di bahu Gulf
"Bukankah phi sudah berjanji tidak akan menyentuhku?" Gulf melirik
"Aku bahkan tidak menggunakan tanganku. Bagaimana bisa kau menuduhku menyentuhmu?" Mew mengecup leher Gulf
Gulf berbalik, mendorong bahu Mew
"Hentikan, phi. Aku bukan pria murahan yang bisa phi tiduri begitu saja"
Mew berdiri tegak. Dia menangkap nada lelah dari suara Gulf.
"Aku diam bukan berarti tidak bisa melakukan perlawanan"
"Lalu kenapa kau tidak melawanku? Kau bisa memukulku seperti yang kau lakukan tadi" sahut Mew
"Aku hanya tidak ingin"
Gulf duduk di tepi ranjangnya sambil mengalihkan pandangannya
Mew menundukkan kepalanya "Apa yang membuatmu tidak ingin melawanku? Apa kau kasihan padaku?"
"Kasihan?" Gulf mendongak
"Kenapa aku harus kasihan pada phi? Phi kaya, tampan, populer, dan pintar. Tidak ada alasan untukku mengasihani phi" lanjut Gulf
"Kalau begitu katakan. Apa yang membuatmu tidak ingin melawanku?"
"Aku... Takut" Gulf menundukkan kepalanya
Mew mengernyit
"Saat aku tahu bahwa phi kuliah di Thai University, aku yakin bahwa phi berasal dari keluarga kaya. Aku takut, kalau keluarga phi akan mendepak ku dari Uni jika aku melawan" Gulf menopang kepalanya dengan kedua tangannya
Mew berlutut dengan salah satu lututnya, lalu menggenggam tangan Gulf
Gulf menoleh dengan wajahnya yang tampak kusut
"Kau takut keluargaku akan mendepak mu keluar dari Uni?" tanya Mew
Gulf mengangguk kecil
Mew tersenyum