"Phi, hari ini aku tidak bisa pulang ke apartemen" ujar Gulf di area parkir Uni
"Kenapa?" sahut Mew
"Mean bilang dia rindu menghabiskan waktu bersamaku, jadi aku akan menginap di sana" bohong Gulf
"Hmmm. Ok, biar aku antar kau ke sana"
"Terima kasih, phi" senyum Gulf
"Pastikan kau makan malam dengan benar, jangan makan sembarangan"
"Phi, aku hanya akan menginap semalam bukan berhari-hari"
"Aku hanya mengkhawatirkanmu, baby. Apa aku tidak boleh?"
"Aku mengerti. Aku akan makan dengan benar di tempat Mean" senyum Gulf
"Jika Mean tidak memberimu makan dengan benar, katakan saja padaku"
"Memang apa yang akan phi lakukan padanya?"
"Ada banyak hal yang bisa aku lakukan padanya" senyum miring Mew
Gulf menggelengkan kepalanya
"Sudah, phi. Ayo pergi" ujar Gulf membuka pintu mobil
.
.
.
.
.Tampak Gulf mengetuk pintu kamar apartemen Mean, tapi tidak ada jawaban
"Apa dia masih mengantar Plan pulang?" gumam Gulf sambil melihat jam dari ponselnya
"Apa aku tunggu di kamar Best saja?" Gulf berbalik
Matanya terbelalak seketika
"Gulf!" sapa seorang pria dengan penuh semangat
"Phi Boat!" sumringah Gulf
"Wah! Kau semakin tampan saja" ujar Boat Napat Sinnakuan tersenyum lebar
"Tentu saja, phi" sahut Gulf
"Hmmm. Aku rasa karena kuliah di Thai University, makanya kau jadi tampan. Karena yang aku tahu, semua mahasiswa di sana tampan-tampan"
"Maksud phi aku ketularan tampan?"
"Iya" senyum lebar Boat
"Itu tidak benar, phi. Akulah yang membuat mahasiswa di sana terlihat tampan" sahut Gulf sumringah
"Kau? Kau bahkan belum lama kuliah di sana. Bagaimana bisa kau membawa pengaruh di sana? Dasar"
"Senang melihatmu lagi, phi. Hampir dua tahun kita tidak bertemu"
"Kau benar. Lalu di mana Mean? Kau tidak pulang bersamanya?"
"Sepertinya Mean masih mengantar kekasihnya pulang"
"Kalau begitu ayo masuk" Boat menepuk bahu Gulf
"Phi ada kuncinya?"
"Mean memberiku kuncinya. Dia bilang bahwa sebelumnya kau tinggal bersamanya, jadi sekarang dia memiliki dua kunci" Boat membuka pintu kamar Mean