"Ibu" tegur Gulf
Tiga hari kemudian, setelah kunjungan mama dan papa Mew ke apartemen.
Gulf dan Mew memutuskan untuk mengunjungi rumah Gulf dan mendeklarasikan hubungan mereka.
"Anakku" sumringah Ibu Gulf dari teras rumah
Ibu lalu menatap Mew yang berdiri di samping Gulf
Gulf mengikuti arah pandang Ibu
"Ini phi Mew, Bu. Senior di kampusku" ujar Gulf
"Siang, Tante" sapa Mew sopan
"Nak Mew. Kau tampan sekali" ramah Ibu lembut
Mew tersenyum
"Bu, apa ayah di rumah?" tanya Gulf
"Ayahmu? Dia sedang tugas ke luar kota selama satu minggu. Ada apa? Kenapa mencari ayah?" heran ibu
Gulf dan Mew bertukar pandang
"Bu, bagaimana kalau kita bicara di dalam?" ujar Gulf
"Kenapa? Kau membuat ibu takut, nak" resah ibu
"Ayo, masuk" Gulf menuntun ibu masuk ke dalam rumah
Di ruang tamu
Gulf langsung mendudukkan ibu di sofa, dan dia duduk di samping ibu
"Kenapa? Ada apa ini?" resah ibu
"Bu, ini phi Mew" buka Gulf
"Kau sudah memberitahu ibu" sahut ibu
"Kekasihku"
Ibu terdiam, lalu menatap Mew yang masih berdiri dengan sopan
"Aku dan phi Mew berkencan, Bu. Kami sepasang kekasih"
Ibu beralih menatap Gulf
Ibu mengatupkan bibirnya yang gemetar rapat-rapat
"Bu" khawatir Gulf
"Ibu ke dapur dulu. Ibu akan buatkan minuman untuk kalian" ibu bangkit
"Bu" Gulf menahan tangan ibu
"Sebentar saja" sahut ibu lalu beranjak
Gulf menghela napas panjang
"Biar aku yang bicara dengan ibu" bujuk Mew
"Jangan, phi. Kita tunggu saja ibu kembali kemari lalu aku juga akan menghubungi ayah" ujar Gulf
Mew menghampiri Gulf, mengelus rambut Gulf
"Aku akan bantu melakukan apapun untuk meyakinkan ibu dan ayahmu" ujar Mew
.
Di dapur.
Ibu membuat minuman sambil menahan tangisnya
Ibu lalu mengambil ponselnya
"Suamiku" tangis ibu tertahan