Satu minggu kemudian.
Gulf akhirnya di ijinkan meninggalkan rumah sakit
"Kau sungguh baik-baik saja? Kau bisa tinggal di rumah sakit lebih lama. Aku akan menanggung semua biayanya" khawatir Mew
"Phi! Aku seorang pria! Luka seperti ini bukan masalah bagiku. Kau terlalu berlebihan!" omel Gulf
"Baby, aku hanya mengkhawatirkanmu" melas Mew
Gulf menangkup pipi Mew
"Phi. Aku baik-baik saja. Jika aku sakit, akan aku katakan padamu" Gulf menatap lurus mata Mew
Mew hanya mengerjap-ngerjapkan matanya
"Kenapa diam saja? Jawab aku!" ujar Gulf
"Iya, baby" sahut Mew
"Bagus" puas Gulf
Ponsel Gulf berdering
"Siapa?" tanya Mew
"Phi Boat" sahut Gulf
"Dia masih berani menghubungimu setelah apa yang dia lakukan padamu?" kesal Mew
"Tapi aku tidak pernah menjawabnya, phi" ujar Gulf lalu duduk di sofa ruang tamu
"Kenapa?"
"Aku masih belum bisa memaafkannya yang berencana untuk mengeroyok phi"
"Apa dia terus menghubungimu sejak insiden itu?" Mew duduk di samping Gulf
"Iya, phi"
"Dia pantas mendapatkan lebih dari sikap cuek mu padanya"
"Phi tidak berencana membalas perbuatan phi Boat padaku, bukan?"
Mew diam
"Phi akan membalasnya?"
"Jika aku membalas apa yang sudah Sinnakuan lakukan padamu, aku yakin kau akan sedih. Bibirmu......." Mew mengelus bibir Gulf
"Bibirmu memang mengatakan bahwa kau marah hingga membencinya, tapi hatimu........" Mew beralih menyentuh dada Gulf
"Hatimu sudah mengakuinya sebagai kakak karena kalian besar bersama-sama"
Gulf menatap lurus mata Mew
"Aku tidak ingin merusak hubungan persaudaraan kalian" ujar Mew
"Tapi mungkin aku akan memukul wajahnya sekali saat bertemu nanti" enteng Mew
Gulf tersenyum
"Aku juga akan melakukan itu, phi. Memukul wajah phi Boat" senyum Gulf
Mew mengacak gemas rambut Gulf
Ting! Tong! Bel pintu kamar apartemen MewGulf berbunyi
"Apa Mean bilang akan datang kemari?" Mew bangkit dari sofa
"Tidak. Apa itu mungkin phi Boat?" sahut Gulf
"Sinnakuan? Hah! Jika benar dia, maka dia tidak kenal takut sama sekali" sinis Mew beranjak ke pintu
Pintu depan di buka
"Hai, phi" senyum kikuk Mean sambil melambaikan tangannya
Mew mengernyit
"Aku dengar hari ini Gulf sudah boleh pulang jadi aku berkunjung" kikuk Mean
"Ada apa dengan wajahmu? Kenapa kau tampak begitu kaku?" heran Mew
Seorang pria tinggi nan gagah menampakkan dirinya
"Hi. Mew, right? I am Huang Jingyu. Big brother from Mean, Boat and Gulf. Nice to meet you" sapa Jingyu, berdiri tepat di samping Mean