"Gulf"
Mew memasuki kamar apartemennya dengan dua kotak pizza ukuran besar
"Baby?" Mew membuka pintu kamarnya perlahan
Dilihatnya Gulf terlelap dengan posisi telentang, wajahnya tampak sangat damai dan tenang
"Apa aku perlu membelikan ranjang baru untuk dia pakai di apartemennya?" Mew meletakkan dua kotak pizza di atas nakas samping ranjang
Mew kemudian duduk di tepi ranjang, memperhatikan Gulf lekat-lekat
"Melihatnya tidur seperti sekarang, hampir membuatku lupa betapa kasar kelakuannya. Bagaimana bisa aku mencintai pria seperti dia hanya dalam semalam?" senyum tulus Mew
Tangan Mew terulur mengelus helaian rambut Gulf dengan penuh kasih
"Awalnya aku juga pria straight sepertimu, aku menjadi gay secara tidak sengaja" ujar Mew membuka cerita masa lalunya
"Saat itu aku kelas 2 SMP. Ada seorang murid pria pindahan di kelas ku. Aku tidak merasakan apa-apa saat pertama bertemu dengannya, tapi semua itu berubah saat aku melihat dia mengenakan celana renang" Mew akhirnya membaringkan tubuhnya miring dengan sebelah tangan menopang kepalanya
"Aku bertanya-tanya pada diriku sendiri. Apa yang terjadi? Kenapa aku merasakan hal seperti ini padanya? Padahal dengan teman-teman pria ku yang lain, aku tidak merasakan apapun. Tidak peduli setampan atau secantik apa teman pria ku. Tapi dengannya, perasaan aneh itu muncul"
"Aku pikir itu hanya perasaan sesaat atau kaget karena aku belum begitu mengenalnya. Tapi perasaan itu semakin hari semakin jelas, hingga aku memilih untuk berhenti menyangkalnya. Dan saat kelas 3 SMP, aku memutuskan mengajaknya ke rumah saat orang tuaku tidak ada"
Mew diam untuk beberapa detik, memeriksa ekspresi wajah Gulf yang tampak tenang dalam tidurnya
"Aku membawanya ke kamar, lalu memperkosanya" enteng Mew
"Aish!" Gulf dengan mantap menjambak rambut Mew, hingga beberapa helai rambutnya rontok
"Setelah aku memperkosanya, dia tidak masuk sekolah selama satu minggu dan ternyata dia sudah pindah dari SMP ku" Mew melanjutkan ceritanya seolah Gulf tidak pernah melakukan apapun pada rambutnya
"Kenapa phi suka sekali memperkosa anak orang?" gerutu Gulf
"Aku melakukannya karena aku pikir dia juga menyukaiku. Kami berdua sangat dekat, bahkan gosip bahwa kami berkencan juga menyebar di seluruh sekolah. Dan dia tampak tidak mempedulikannya seakan dia mengiyakan semua gosip yang beredar"
"Naif sekali" cibir Gulf
"Wajar jika saat itu aku naif. Aku hanya bocah SMP yang belum mengerti cinta. Lalu saat SMA, aku mencoba untuk berkencan dengan seorang wanita dan menidurinya, tapi rasanya berbeda"
"Tentu saja berbeda" cibir Gulf
"Aku tidak sedang membicarakan perbedaan lubang kalian, tapi aku sedang membicarakan tentang perasaanku" gerutu Mew mendengarkan cibiran Gulf
"Aku juga tidak mengatakan apapun tentang lubang atau yang lainnya. Lanjutkan saja. Abaikan saja aku" ujar Gulf sedikit kesal
"Hanya itu yang bisa aku katakan" final Mew
"Apa?" bingung Gulf
"Aku gay sejak aku bertemu murid pindahan itu. Dan tidak peduli berapa kali aku mengencani wanita bahkan meniduri mereka, aku tidak bisa keluar dari kehidupan gay yang sudah melekat padaku. Hingga akhirnya aku menyerah untuk menjadi straight saat aku kelas 3 SMA. Aku rasa memang inilah jalan hidupku yang seharusnya"