Tampak Gulf sedang menyiram tanaman di teras rumahnya
"Gulf? Kau di rumah?" kaget seorang pria
"Nawat? Hai!" sumringah Gulf
White Nawat Phumphothingam, dia tersenyum lebar melihat Gulf
"Kawan, apa yang kau lakukan di rumah? Bagaimana dengan kuliahmu?" ceria Nawat merentangkan kedua tangannyaGulf meletakkan penyiram air, lalu membalas pelukan Nawat padanya
"Ooi Gulf, aku sangat merindukanmu kawan" peluk Nawat sambil menepuk-nepuk punggung Gulf lalu melepas pelukannya
"Aku juga merindukanmu. Bagaimana kuliahmu?" ujar Gulf
"Semua baik-baik saja. Sayang sekali aku tidak bisa satu kampus denganmu. Padahal phi Boat dan Mean ada di sana bersamamu" ujar Nawat
"Kau tahu kalau phi Boat kuliah di Thai University?" kaget Gulf
"Tentu saja. Kenapa? Jangan katakan kalau kau tidak tahu" ujar Nawat
"Aku dan Mean tidak tahu" sahut Gulf
"Benarkah? Wah! Aku baru tahu kalau hubungan kalian sangat renggang" sarkas Nawat
Gulf hanya tersenyum hambar
"Apa phi Jingyu tahu keretakan persaudaraan kalian?"
"Uhm"
"Aku terkesan dengan phi Jingyu. Dia begitu sabar menghadapi karakter kalian yang bertabrakan" kagum Nawat
Gulf nyengir lebar
"Gulf" tegur Mew di ambang pintu
Gulf dan Nawat menoleh
"Siapa?" bisik Nawat
Gulf melirik Nawat
"Siapa?" tanya Mew
"Dia Nawat, phi. Teman sepermainan ku, Mean, phi Boat dan phi Jingyu" sahut Gulf
Mew menatap Nawat dari atas sampai bawah
Nawat menaikkan sebelah alisnya lalu menyeringai tipis
Kedua tangan Nawat bergerak memeluk pinggang Gulf
Gulf terbelalak kaget
"Apa yang kau lakukan?" kaget Gulf
"Memelukmu. Aku merindukanmu, Gulf" Nawat bersandar di bahu Gulf sambil memeluk pinggangnya
"Kenapa kau tiba-tiba bersikap menempel seperti ini?" heran Gulf
"Ayolah Gulf, biarkan aku bermanja-manja padamu sebentar. Kau tidak akan lama berada di rumah. Oops!!" ujar Nawat lalu melompat melepas pelukannya pada Gulf saat ada sebuah tangan hampir membuat kepalanya lepas