CHAPTER 10

4.1K 482 20
                                    

Tips: ubah background/layar 'BACA' dengan warna hitam untuk mendapatkan sensasi yang lebih ^^
















Seokjin mendengar Yoongi dan tertunduk lagi, ia pun mulai bersuara,
"Aku juga mersakannya!"

"Hyung apa maksud kalian?" Hoseok dan yang lainnya terlihat tegang, semua mata tertuju pada Yoongi dan Seokjin.

"Jadi maksud Hyung Jungkook bukanlah Jungkook? Terus, dimana Jungkook yang asli? Beneran aku tidak mengerti" Jimin juga tidak abis pikir.
"Jin-Hyung bicara dong~"

Yoongi memandang Seokjin yang sedang tertunduk, ia merasa bahwa Seokjin sepertinya tidak ingin berkomentar lebih lanjut, akhirnya ia bersuara mewakili Seokjin.
"Begini, sebelumnya aku mau bertanya pada kalian. Apa kalian merasa bahwa Jungkook berubah?"

Yang lain hanya mengangguk pelan, itu menandakan bahwa mereka juga merasakannya.

Yoongi mulai menanyakan lagi.
"Kalau gitu, kapan pertama kali kalian merasa bahwa Jungkook berubah?"

"Akhir-akhir ini bukan?" Jimin menebak karna sejujurnya ia tidak memerhatikan Jungkook dengan lekat.

Namjoon yang sedang berpikir langsung menjawab pertanyaan Yoongi.
"Kayaknya semua berawal ketika kita meningalkan Jungkook di villa waktu itu"

"Ah iya, Bukannya waktu itu kita meninggalkan Jungkook dengan keadaan kakinya yang cedera? tapi ketika kita kembali ia sudah bisa berjalan normal, itu sangat janggal kan?" Taehyung dan Jimin menyetujui opini sang leader.

"Hey tapi, bukankah dia bilang karna tergelincir? kalau gak salah ia tergelincir karna menangkap tikus" Hoseok mencoba merealistiskan semuanya.

"Emang sih dia bicara seperti itu, tapi menurut hal yang kupelajari seseorang akan sangat sulit menghilangkan rasa phobia mereka, dan jika bisa minimal dengan perlahan bukan langsung hilang begitu saja" Namjoon menjelaskan hal yang ia ketahui.

"Namjoon benar, ingat gak kalian? pada hari ke-2 Jungkook ditemukan tertidur disebuah gudang. Tunggu, atau mungkinkah gudang itu adalah gudang yang sama dengan tempat Cha Jae wook dibunuh?" setelah Yoongi berbicara semua terasa lebih logis.

"Aish! ini semua jadi menyeramkan~" Hoseok hanya bisa menempel pada Yoongi karna menurutnya hanya Yoongi yang tidak takut apapun.

Sementara Yoongi sedang serius mengingat sesuatu tanpa tertanggu dengan Hoseok.
"Semuanya, kurasa ada seseorang yang tahu sesuatu selain kita disini!"

Semua terkejut mendengar Yoongi bahkan juga Seokjin, semua mata jadi memandang Yoongi dengan lekat.
"Hah?! siapa Hyung?"

"Manager-nim!" Yoongi membalas tatapan yang lainnya.
"Aku mengingatnya, aku ingat ketika manager-nim sangat terkejut saat kita bilang bahwa villa itu sangat keren! Aku juga ingat saat ia sangat khawatir jika Jungkook sendirian divilla. Dan pasti ada alasannya kenapa kita tidak pernah shooting divilla"

"Kalau gitu cepat telfon Manager-nim! siapa tahu dia bisa membantu kita" Seokjin bergerak dengan cepat, Seokjin memandang Hoseok sehingga lelaki itu langsung menggenggam handphonenya.

Dengan handphone milik Hoseok mereka menelfon seseorang yang mereka bicarakan tadi.

"Egrhm" Taehyung berdehem"Hyung? Kenapa kau berikan tanda hati pada nama manager-Nim?" pertanyaan Taehyung buat yang lain menatap Hoseok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Egrhm" Taehyung berdehem
"Hyung? Kenapa kau berikan tanda hati pada nama manager-Nim?" pertanyaan Taehyung buat yang lain menatap Hoseok.

"Ah, i-itu tidak penting sekarang~" -Hoseok terlihat malu, karna nyatanya semua nama di kontak hoseok ia berikan tanda hati, bahkan tukang pijit langganan nya pun juga.

Baru saja Hoseok selesai berbicara, telfon yang ia genggam kini bersuara.
"Ya, ada apa Hoseok?"

Seokjin yang mendengar itu langsung mengambil alih handphone tersebut.
"Aku ingin bicara serius padamu Hyung"

"Oh kau Seokjin, ada apa?" Manager dan Seokjin sangat dekat sehingga mereka bicara sangat formal.

"Aku ingin tanya, apa Hyung tahu sesuatu dengan villa yang kita tempati waktu itu?"

Tiba-tiba Manager mereka menjadi tak bersuara, beberapa detik kemudian terdengar ia menarik berat nafasnya ,
"Aku sudah duga kalian pasti akan menanyakan ini suatu saat, tapi untuk apa kau tanyakan itu, apa terjadi sesuatu pada kalian?"

"Maaf Hyung, ceritanya sangat panjang tapi intinya kita sedang ada masalah dengan villa itu!"

"Hah?! masalah? ini semua pasti salahku!"

"Ma-maksud hyung apa? aku tidak mengerti"

"Jadi begini, waktu Shooting program kemarin team kehabisan villa di Jeju, Jeju adalah pedesaan jadi sedikit Villa disana, dan kamar hanya tersedia sedikit. Karna waktu sudah mepet, jadi...
aku berpikir untuk beberapa hari dirumah kosong itu"

"Apa?! yang benar saja? apa hyung tahu cerita tentang rumah itu? dan jangan bilang Hyung tidak meminta ijin pada warga setempat?"
Yang lain hanya tercengang saat mendengar jawaban manager mereka.

"Iya ma-maafkan aku karna waktu sangat mepet jadi tidak sempat untuk meminta ijin"

"Lalu jika meminta ijin saja tidak sempat kenapa hyung sempat mendekor semua terlihat rapih?"

"Hah? mendekor? aku tidak mendekornya, bahkan saat kalian datang rumah itu sangat kotor. Justru itu ketika kalian datang aku meminta kalian untuk betah disini tapi sepertinya kalian tidak terganggu."

Penjelasan sang manager ditelfon membuat yang lain tidak bisa berkata-kata, Seokjin akhirnya memastikan lagi.
"Apa hyung serius? karna menurut penglihatanku dan yang lainnya rumah itu tampak seperti baru!"

"Aku serius bahkan kru yang lain juga tahu itu!"

Seokjin berpikir sejanak, akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri telfon tersebut.
"Ah, kalau begitu terimaksih hyung untuk informasinya dan tolong jangan beritahu siapapun, biar kami mengurusnya sendiri"

"Iya baiklah tapi hubungi aku jika butuh bantuanku"


Mereka mengakhiri obrolan mereka dengan manager, sekarang yang mereka lakukan hanya diam tidak berdaya memandang satu sama lain sambil berpikir.
"Jadi, apa yang kita lihat itu tidak benar?" Pekik Namjoon.

"Aish, kepalaku pusing!" Jimin membaringkan tubuhnya di ranjang.

"Sangat sulit untuk bergerak lebih lanjut karna clue yang kita dapat hanya latar belakang rumah Bomewasan" Suga bergumam.

"Tunggu! Apa hyung bilang? Clue?" Namjoon memikirkan sesuatu.
"Aku punya clue lain! Waktu beberapa hari lalu mendengar kalimat yang aneh dari mikrofon game Jungkook. Waktu itu ia sedang ke toilet tapi mikrofonnya berbunyi sendiri"

"Huaa seram sekali, kalimat apa memangnya?" Hoseok penasaran.

"PLEM HE? iya! Plem he! Kata itu yang terucap" Namjoon sangat yakin pada ucapannya.
"Menurutku itu terdengar seperti bahasa spanyol"

Semuanya masih mendengarkan Namjoon dengan seksama, tapi berbeda dengan Taehyung, lelaki muda yang berambut hitam ini memandang mereka. Ia pun baru ingat kalau ia juga pernah mendengar bahasa yang aneh dari Jungkook.
"Semuanya, aku juga pernah mendengar hal yang aneh saat Jungkook tertidur. Waktu itu adalah malam terakhir kita di rumah Bomewasan. Ia bilang NOTDOG! Saat tidur, aku benar-benar bingung apa arti dari itu"

"Bukannya itu bahasa Inggris ya?" Tanya Jimin.

"Tunggu deh, apa kalian merasa kalau semuanya jadi berkaitan?!" Seokjin memandang mereka penuh arti.

THE 8th MEMBER! [HORROR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang