Wonwoo mendadak gelisah ketika Yerin yang tidak kunjung kembali. Sudah sepuluh menit berlalu dan perempuan itu belum kembali dari toilet. Seharusnya ia mengejarnya. Yerin pasti merasa tak enak karena ucapan Ibunya.
Wonwoo kemudian izin untuk menyusul Yerin. Namun saat ingin menuju toilet yang berada diluar ruangan. Telinganya tanpa sengaja mendengar suara familiar yang diingatnya. Lalu karena penasaran, ia memutar arah dan berjalan menuju kumpulan orang-orang yang sedang asik menyaksikan sesuatu.
Dan jantung Wonwoo merasa keluar dari tempatnya karena kini ia menyaksikan sendiri Yerin yang terlihat tengah beradu argumen dengan lelaki yang selalu menang diatasnya. Ketika tangan Hanbin hampir ia layangkan untuk menampar Yerin. Dengan secepat itu pula Wonwoo berlari dan menahannya.
"Jangan kau pernah berani menyentuh milikku."
Bersamaan dengan mengucapkan kalimat itu, Wonwoo menarik tubuh Yerin untuk berlindung dibelakangnya. Tatapannya kini berganti dengan amarah. Entah permasalahan apa yang Yerin dan Hanbin debatkan. Ia merasa marah karena lelaki yang selalu di bela oleh Yerin kini malah berniat menyakiti Yerin.
Hanbin tentu terkejut melihat Wonwoo yang masih memegang tangannya. Namun, sedetik kemudian ia merubah raut wajahnya. Ia juga menarik tangannya.
"Perempuan yang kau bilang milikmu itu menyentuh milikku terlebih dahulu." Desis Hanbin.
Wonwoo menoleh pada perempuan yang berdiri disamping Hanbin. Matanya melihat perempuan itu yang memandangnya dengan sedikit terkejut. Tunggu, wajah itu terasa tidak asing.
"Tapi tidak membuatmu tetap menggunakam kekerasan terhadap perempuan!" Hardik Wonwoo.
Ia menoleh menatap Yerin. Wajah perempuan itu terlihat ketakutan. Bahkan bahunya bergetar, menahan tangisan. Saat Wonwoo hendak menanyakan keadaannya. Tiba-tiba suara familiar memanggil namanya.
"Pak Wonwoo?"
***
Hayoung dengan cepat menutup sambungan telepon dari Ibunya. Wanita yang sudah melahirkannya itu, merengek meminta dirinya untuk segera mengiriminya uang pengobatan untuk Ayahnya. Hayoung memasukan kembali ponselnya kedalam tas kecil yang dibawanya. Berjalan untuk menghampiri teman-temannya didalam.
Saat masuk kedalam gedung–lebih tepatnya tempat dimana Jennie dan Hanbin berada– Hayoung dibuat ternganga karena sekarang tempat itu sudah menjadi pusat perhatian dari orang-orang sekitar. Dilihatnya Hanbin yang tengah menahan amarah. Jennie yang diam namun seperti mendendam. Dan... tunggu dulu, itu–
"Pak Wonwoo?"
Lelaki yang dipanggil Wonwoo itu menoleh. Melihat Oh Hayoung–sekretarisnya– yang baru saja memanggilnya dengan tatapan terkejut.
Sedangkan Hayoung menatap Wonwoo dengan pandangan yang tidak bisa diartikan. Terlebih saat matanya tidak sengaja menyelusuri tangan Wonwoo yang melindungi seorang perempuan dibalik punggungnya. Ketika perempuan itu ikut melihat kearah Hayoung. Darisitu-lah Hayoung mengerti apa yang sedang terjadi.
***
Hanbin akhirnya mengantarkan pulang Jennie kerumahnya. Setelah kejadian 'tidak terduga' itu. Keduanya memilih untuk mendiamkan masing-masing. Jennie yang masih merasa tidak percaya. Dan Hanbin yang terlalu bersalah bahkan untuk sekedar menjelaskan.
Mobil Hanbin akhirnya berhenti tepat di depan rumah Jennie. Perempuan itu lebih dulu membuka pintu mobilnya. Namun Hanbin menghentikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unscrew You | 96's Line
FanficDi tinggalkan atau meninggalkan, Mana yang akan kau pilih?