XXI : Tentangnya Yang Tak Diketahui

691 106 23
                                    

"Memangnya apa yang ingin kamu tanyakan?"

Wonwoo berdeham pelan. "Ini soal kejadian semalam," ucapnya pelan.

Yerin terdiam sebentar, lalu senyum tipis mengembang di wajahnya."Aku pikir sepertinya kamu sudah mengetahuinya. Aku menemui Hanbin bukan karena aku masih ingin kembali dengannya. Aku dan Hanbin sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Kalau itu yang kamu takutkan, dan, semalam aku hanya memberi lelaki brengsek itu pelajaran." Jelas Yerin tanpa disuruh.

Wonwoo diam. Menatap Yerin dengan tatapan intens. "Sebenarnya bukan hal itu yang ingin aku tanyakan." Ada hal yang sangat menganggu pikirannya.

"Kamu dan Hayoung sejak kapan berteman?"

Akhirnya, ia bisa mengeluarkan pertanyaan yang sejak tadi berkelana di kepalanya.

Mata Yerin membelalak. "What? Jadi kamu bersikap serius seperti tembok Cina hanya untuk menanyakan ini? Seriously, Won?"

Kening Wonwoo bertaut. Memangnya pertanyaannya sangat tidak berbobot? Ia 'kan hanya penasaran bagaimana Yerin bisa berteman dengan sekretarisnya.

"Oke, setelah aku jawab pertanyaan kamu. Aku juga ingin bertanya, ya." Yerin tersenyum singkat. Kemudian melanjutkan. "Aku dan Hayoung memang berteman. Kami dulu satu sekolah dan menjadi teman sekelas."

"Sebentar, sepertinya aku masih menyimpan fotonya." Yerin mencari sesuatu di laci meja kerjanya, dan tersenyum saat melihat sesuatu yang dicarinya.

"Lihat deh, dulu aku itu alay banget sama Hayoung. Ya, seperti remaja yang baru pubertas gitu. Nah ini, tapi please, kamu jangan ketawain aku," Yerin menyerahkan bingkai foto berukuran kecil kepada Wonwoo.

Lelaki itu mengambil dan melihat dua perempuan yang ia kenali. Sosok Yerin bersama Hayoung dan teman mereka lainnya. Seperti kata Yerin, foto itu memang menunjukkan ke-alay-an mereka semasa sekolah. Ekspresi jelek yang mereka tunjukkan mau tak mau membuat Wonwoo terkekeh.

 Ekspresi jelek yang mereka tunjukkan mau tak mau membuat Wonwoo terkekeh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menggemaskan," komentar Wonwoo singkat. Entah untuk siapa komentar itu ditujukan.

"I know, daridulu aku memang menggemaskan." Yerin tertawa kecil. Sedikit tersipu juga.

Wonwoo menoleh lagi pada Yerin. "Lalu kalian masih berhubungan dengan baik?"

Yerin menggeleng pelan dengan ekspresi sedih diwajahnya. "Sayangnya aku sudah tidak berkomunikasi lagi dengannya. Aku memang masih menyimpan kontaknya. Tapi sepertinya Hayoung sudah tidak mau berteman denganku lagi." Ucap Yerin sedikit muram.

"Kenapa?"

"Aku pernah berbuat kesalahan yang menyinggung hati Hayoung. Dulu, semasa sekolah Hayoung pernah menyukai kakak tingkatnya. Ia selalu semangat bila bercerita tentang orang yang disukanya itu. Tapi, aku malah membuat dia sakit hati dengan diam-diam mengiyakan ajakan kakak tingkat itu berkencan. Ya, aku 'kan mana tahu kalau ternyata kakak tingkat itu sukanya sama aku? Orang-orang mana bisa tahan sama kecantikan aku. Iya, 'kan?"

Unscrew You | 96's LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang