XXX : Selamat Ulang Tahun

643 88 57
                                    

"Hah! Demi Tuhan, kau sudah bangkotan, mengapa repot-repot mengadakan perayaan ulang tahun,sih?" Jennie bertanya sebal kepada saudara kembarnya. Changkyun yang baru saja mencetuskan ide untuk perayaan ulang tahunnya-ralat, ulang tahun mereka berdua.

"Ayolah, meskipun dengan bertambahnya umur berarti berkurang juga umur kita, tapi sesekali kita harus merayakannya. Dan bersama teman-teman adalah pemilihan yang tepat."

"Kau saja lah, aku tidak tertarik." Jennie mengangkat bahunya. Lalu melanjutkan sarapannya.

"Masa aku sendiri? Tidak seru namanya! Ayolah, bila perlu ku undang juga teman-teman kuliahmu di Australia."

"Sinting. Mereka mana mau repot-repot menyebrangi benua hanya untuk sebuah perayaan ulang tahun? Lagipula, memangnya kau mau menanggung akomodasinya?"

"Kau 'kan bos, pasti bukan masalah besar mengeluarkan uang. Apalagi untuk teman-temanmu."

"No, thanks." Jennie masih teguh pada pendiriannya.

Dan Changkyun bukanlah orang yang cepat menyerah. "Bagaimana kalau ini saja, aku tidak akan mengundang teman-teman berbeda benua-mu itu, tapi kita hanya akan merayakan bersama teman-teman terdekat kita. Ide bagus bukan?"

"Teman-teman terdekatku yang kau maksud hanya Hayoung, jika kau lupa."

"Bagaimana dengan Kim Hanbin? Kalian berteman juga bukan? Jangan kau pikir aku tidak tahu hubunganmu yang semakin dekat dengannya." Ucap Changkyun usil.

Jennie melotot sebagai reaksi. "Gosip apa-apaan itu?"

Lelaki itu tertawa. "Bagaimana kau setuju bukan?" Changkyun bertanya kembali.

"Terserah kau saja lah, aku ikut padamu." Jawab Jennie pada akhirnya.

"Baik, aku harus memesan reservasi pada klub malam langgananku dahulu!"

***

Tiga hari kemudian, adalah hari bertambahnya umur untuk Kim Jennie dan saudara kembarnya. Dan, bagi orang-orang mungkin hari dimana kita bertambah umur adalah hari yang spesial untuk mereka. Karena, selain mendapat hadiah dan kue ulang tahun, hari itu juga kita bisa melihat orang-orang yang kita sayang menyanyikan lagu ulang tahun untuk kita.

Tapi sepertinya itu tidak berarti untuk Jennie. Ia menganut paham, bahwa semakin bertambah umur kita, maka hidup kita di dunia ini juga semakin berkurang. Daripada melakukan hal-hal tidak bermanfaat seperti merayakan ulang tahun, Jennie lebih suka untuk menghabiskan harinya bersama lembar-lembar laporan.

Dengan menghabiskan waktu di kantor, menandatangani laporan dan berada dalam rapat. Bukan berarti Jennie luput mendapatkan ucapan-ucapan selamat ulang tahun.

Pagi tadi, Changkyun sudah heboh membangunkan dirinya. Bernyanyi seperti orang gila dengan memakai topi kerucut dan terompet di jam 5 pagi.

Lalu ada Ibunya yang tak tanggung-tanggung memasak lengkap menu satu restoran dengan berkonspirasi bersama Bibi Jung. Ayahnya bahkan tak segan memberikan sebuah apartemen mewah yang berada tak jauh dari kantornya. Ayahnya berpesan bahwa ia tidak perlu lagi capai-capai pulang ke rumah selepas pulang kerja. Yang mana membuat Jennie bingung, apakah ini sebuah bentuk pengusiran halus dari Ayahnya?

Serta ada Hayoung, yang mengiriminya pesan yang hampir menyerupai satu lembar kertas hvs. Memberikan doa-doa dari yang memang harus di aminkan sampai yang meminta di umpat.

Dan terakhir, tentu saja Hanbin. Jennie bahkan terkejut saat mengetahui lelaki itu juga mengiriminya ucapan dan disertai doa. Walaupun terlihat membosankan. Karena Jennie tahu, ucapan yang Hanbin kirimkan adalah hasil salin dari sebuah ucapan yang ada di internet.

Unscrew You | 96's LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang