Sebenarnya ia merasa sedikit penasaran dengan Changkyun. Maksudnya, bagaimana lelaki itu tiba-tiba mengajaknya makan siang bersama sesaat setelah ia mengatakan sudah ada janji dengan Jennie.
Namun, ia malah makin dibuat penasaran saat bagaimana lelaki itu tiba-tiba menanyakan Chanmi yang mana adalah iparnya. Bagaimana lelaki itu bisa mengenal dan mengetahui Chanmi. Perempuan itu bukannya tidak mengetahui bagaimana gestur tertarik Changkyun saat ia menceritakan Chanmi.
Oh, dengan sedikit pancingan Sooyoung berbaik hati membeberkan kisah Chanmi beserta keluarganya.
Ia tidak bodoh. Ia hanya ingin mengetes lelaki itu. Dan sebuah hipotesis ia dapatkan.
Entah apa hubungan Changkyun dengan Chanmi, tetapi Sooyoung tahu pasti bahwa lelaki itu patah hati karena ceritanya.
"Iya, jadi kakakku itu menikah dengan Chanmi. Maaf-maaf, aku terdengar tidak sopan ya? Tapi, ya, secara kebetulan Chanmi dan aku sebaya. Jadi terlalu aneh memanggil dia dengan sebutan kakak ipar kan?" Sooyoung tertawa renyah dengan kalimatnya.
Tapi Changkyun tidak ikut tertawa, lelaki itu malah menatapnya lurus-lurus. Sooyoung berdeham sebentar, lalu melanjutkan.
"Oh, ya. Dari pernikahan kakakku dan Chanmi, mereka menghasilkan satu anak. Maksudku, untuk sekarang ya. Aku tidak tahu kapan mereka akan berencana untuk menambah adik untuk Raon. Nama keponakanku itu Park Raon, lucu ya? Aku yang menyarankannya saat aku menonton Lion King. Ahaha," Penjelasan Sooyoung masih berlanjut meskipun Changkyun tidak meresponnya atau kembali bertanya.
"Yaa, tapi untungnya orangtua Raon setuju dengan usulanku mengenai nama anak mereka. Jadi, aku bisa dibilang turut andil dalam hidup anak mereka." Kata Sooyoung mengakhiri dongeng singkatnya.
"Bagaimana? Menyenangkan sekali kan hidup keluarga kakakku. Ah, aku jadi tidak sabar untuk segera mempunyai keluarga. Mungkin akan bahagia sekali ya, tuan tampan?"
***
"Kupikir aku harus memastikan sesuatu padamu, Chanmi." Sooyoung berkata seraya ia memakaikan baju pada Raon. Bocah lelaki berusia dua tahun lebih itu tampak senang saat Sooyoung mengelitiknya.
"Tentang apa?"
"Kau dan pemuda bernama Changkyun. Kalian saling mengenal bukan?"
Chanmi yang sedang melipat baju-baju anaknya lantas menghentikan pergerakannya.
"Sudah dua kali orang menanyakan hal yang sama dengan subjek yang berbeda kepadaku." Ucap Chanmi.
"Ah, lelaki itu sudah menanyakannya kepadamu dahulu?"
"Iya. Dan bagaimana kalian bisa saling mengenal?"
"Jawab dulu pertanyaanku, Chanmi!!" Sooyoung melempar pampers baru Raon yang masih terbungkus rapi.
Untungnya Chanmi berhasil menghindar. "Terkejut tidak, kalau kubilang Changkyun itu mantan kekasihku?"
Satu, dua, tiga detik.
"Tentu tidak. Aku sudah bisa menebaknya."
"Lalu mengapa kau masih bertanya?"
Sekali lagi, Sooyoung melempar sepatu karet milik Raon kearah Chanmi. "Aku kan sudah berkata bahwa aku hanya ingin memastikan!"
"Ahahah, maaf. Tapi ya, aku memang sempat berpacaran dengan Changkyun sebelum ya.. kau tahu sendiri kelanjutan ceritanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unscrew You | 96's Line
Hayran KurguDi tinggalkan atau meninggalkan, Mana yang akan kau pilih?