XX : Jadi Selama Ini ...

757 105 24
                                    

Hayoung memutuskan untuk mengambil cuti sehari. Sebenarnya tidak ada alasan khusus-selain, karena ia merasa malu bila bertemu dengan Bosnya.

Kalau dipikir-pikir, meskipun ia tahu sedikit masalah antara Wonwoo dan kekasihnya. Tolong, ingatkan Hayoung untuk tidak menyebut nama perempuan itu lagi. Dirinya lah yang bertindak tidak sopan. Kemarahan Wonwoo semalam, berhak ia terima.

Serius, ia seperti bertingkah seperti gadis yang cemburu kepada pasangannya.

Terlepas, Wonwoo adalah satu-satunya lelaki yang sudah merasakan bibirnya-dalam kondisi tidak sadar. Hubungan mereka masih sebatas bos dan rekan kerja. Sangat tidak etis rasanya mencampuri urusan pribadi, terlebih lagi urusan bosmu.

Mau dia pacaran dengan perempuan secantik Kim Tae Hee-yang sekarang sudah berbahagia dengan Rain, juga itu bukan urusan Hayoung.

Dan meliburkan diri sehari dengan alasan tidak enak badan adalah jalan yang terbaik. Hayoung hanya memberi tahu ke temannya yang juga manager disana-Joshua untuk menyampaikan ketidakhadirannya. Malas bila harus mengkonfirmasi dengan bosnya.

Meliburkan diri, artinya ia harus menghilangkan beban-beban yang dipikulnya sebagai sekretaris.

Sekarang waktunya bersenang-senang!

Dan Hayoung memutuskan untuk menyampiri Jennie dikantornya. Perempuan yang memakai pakaian rajut berwarna biru dan dipadukan dengan mantel tebal berwarna abu-abu masuk ke dalam ruangan Jennie ketika dipersilahkan masuk oleh sekretaris perempuan itu.

Kira-kira sekretaris Jennie mengalami tekanan batin seperti dirinya juga, tidak ya?

"Aku terkejut ketika Sooyoung bilang kau datang berkunjung, tidak bekerja?" Jennie menyambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku terkejut ketika Sooyoung bilang kau datang berkunjung, tidak bekerja?" Jennie menyambutnya.

Hayoung menggeleng. "Mencari hiburan,"

"Lalu apakah kantorku terlihat seperti taman bermain?"

Hayoung menyengir, "Aku tidak tahu kalau kau bisa jadi sosok yang menyeramkan dibalik singgahsanamu itu. Tebak aku tahu darimana? Tadi karyawanmu berbisik-bisik didalam lift."

Jennie tertawa renyah, mengikuti sahabatnya duduk di sofa. "Benarkah? Tapi aku tidak peduli, lagipula mereka ku gaji bukan untuk mengomentari diriku." Lalu tatapannya berubah serius. "What happened?"

Meskipun baru mengenal Hayoung dalam waktu beberapa bulan, tapi rasanya ia sudah mengenal Hayoung selama belasan tahun. Aneh memang.

"Kau bisa membaca pikiran orang, ya?"

"Tidak, tapi kurasa hanya berlaku untuk orang disekitarku. Jadi, ada-

OH! Aku ingat pertanyaanku sekarang, kau mengenal Wonwoo?"

Alis Hayoung menukik. Kenapa Jennie bertanya seperti itu.

"Kau tidak tahu aku bekerja dimana memangnya? Dia bos tercintaku yang selama ini aku ceritakan." Kemudian matanya memicing, "Lalu bagaimana denganmu? Kau juga mengenal Wonwoo sebagai rekan bisnismu?"

Unscrew You | 96's LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang