Siebzehn : Im YoonA

706 95 8
                                    

Aku merasa ada yang aneh pada diriku, namun sepertinya bukan hanya diriku yang aneh, pada diri Sehun juga. Setiap berada di dekat Sehun, aku merasa wajahku memerah seperti kepiting rebus, tapi aku harap Sehun tak menyadari itu. Aku tak tahu kenapa diriku seperti ini. Terkadang suasana di saat aku dan Sehun sedang berdua pun terasa canggung. Sepertinya hanya aku yang merasakan.

Awalnya memang sepertinya hanya aku yang merasakan, tapi kali ini benar-benar canggung. Oh Sehun bersikap tak seperti  biasanya. AKu terkejut saat Sehun memarahiku karena situasi yang sebenarnya dia harusnya khawatir padaku.

"Bisakah kau tetap berada di dekatku, Im YoonA?", ucapnya tiba-tiba.

Oh Sehun, apa benar ini dirimu?

Aku hanya diam terpaku tak membalasnya. Speechless. Aku benar-benar tak mengeluarkan satu kata pun, yang ada aku malah menunjukkan wajah bodohku. Secepatnya aku menyadarkan diriku dari semua ini. Aku mencubit pipiku karena aku masih tak percaya seorang Oh Sehun berkata seperti itu.

"Aw!", ucapku setelah kucubit pipiku sendiri.

"Im YoonA, apa yang kau lakukan?"

"Ini sungguh Oh Sehun yang kukenal?", tanyaku.

"Kau ini kenapa? Kenapa malah bertanya seperti itu?"

"Aku tak percaya kau mengucapkan kalimat seperti itu"

"Aku pun tak tahu kenapa bisa seperti itu", ucapnya.

Apa maksudnya. Kenapa dia bisa tak tahu apa yang dia lakukan.

"What do you mean?", tanyaku heran. Aku benar-benar senang kalau memang Sehun mengatakan hal seperti itu, namun Sehun yang kukenal tak pernah seperhatian ini.

"Usually i've never been like this. So, i'm confused with myself too. Actually i'm always thinking of you, i'm always worried about you. And i don't understand, why i did that", jelasnya.

Aku benar-benar terkejut setelah Sehun menjelaskan semuanya. Biasanya hal-hal seperti itu terjadi karena orang tersebut suka pada orang yang dipikirkannya, tapi aku tak mau terlalu percaya diri.

"Sorry, but do you like me? I'm just asking"

YoonA ~ kenapa kau bertanya seperti itu.

"I don't know, but i don't date"

I DON'T DATE, kalimat ini membuat diriku terpaku diam. Lagi.

Bunyi bel menyadarkan diriku. Aku tak tahu harus jawab apa, karena aku terlalu terkejut kalau Sehun tidak berkencan.

"Kita harus turun", ucapku begitu sadar.

_ _ _

Kali ini Sehun kembali bergabung bersama kali ini. Mungkin karena dia khawatir padaku kalau-kalau sunbae menggangguku lagi. Suasana kantin berbeda tak seperti biasanya. Biasanya aku nyaman berada di kantin, karena banyak siswa yang menyapaku, namun kali ini berbeda. Aku mendapatkan banyak tatapan sinis. 

"Abaikan saja mereka. Mereka hanya orang-orang yang tidak punya pendirian", ucap Minho padaku. Seharusnya aku bersikap biasa saja, teman-temanku akan tahu dan khawatir kalau aku bersikap seperti ini terus.

"Aku memang mengabaikannya, kau saja yang terlalu khawatir. Selama kalian bersamaku, aku merasa aman", balasku. Aku tak mau kalau teman-temanku terlalu mengkhawatirkan kondisiku.

"Ya~ Oh Sehun! tumben sekali kau di kantin", ucap Krystal.

"Aku mengkhawatirkan seseorang", balasnya dingin sambil melanjutkan makannya.

Oh Sehun yang seperti ini yang aku kenal, bukan yang tadi pagi.

"Ooh~ kau mengkhawatirkan YoonA?", tanya Yuri.

"Nope. Seohyun"

"Ya! Kau suka dia?", sela Minho.

"Aku khawatir kalau dia berulah lagi", Sehun menjelaskan.

Oh Sehun benar-benar orang yang tidak bisa ditebak.

Aku melihat seseorang berdiri di sampingku.

"YoonA-ya~", aku mengenal suara ini.

"Kenapa, Seohyun-ssi?", tanyaku dengan nada yang sudah males menanggapi. Aku baru menyadari kalau Seohyun bukan orang yang baik. Dia adalah orang yang bermuka dua. Sampai saat ini aku masih tidak tahu apa motif dia melakukan hal-hal bodoh seperti ini padaku.

"Apa kau ingin bicara padaku?", ucapannya membuatku bingung.

"Ya! aku duduk di situ", sela Sehun. 

"Eoh? Oh!", balasku menuruti. Aku bertukar tempat duduk dengan Sehun, jadi sekarang tubuhku dihalangi Sehun.

"Apa yang harus dibicarakan? Aku yang akan berbicara padamu", ucap Sehun pada Seohyun.

"Kau tahu, kalau orang tahu apa itu tata krama, YoonA akan meminta maaf padaku", balasnya.

"Seohyun-ssi, maafkan aku, tapi aku tak akan membiarkan kau melukai YoonA", bisik Sehun pada Seohyun yang masih bisa didengar olehku.

Suasana kantin menjadi tegang. Aku tak mau kejadian kemarin terjadi lagi, karena itu aku mengajak teman-temanku pergi dari kantin. Mereka mengerti dan peka atas ajakanku, karena itu aku langsung menarik tangan Sehun agar tidak terpancing oleh Seohyun.

"Wah, jinjja! Aku tak percaya Seohyun sebusuk itu", ucap Minho.

"Sudahlah~", aku menenangkan mereka. Terkadang mereka yang lebih marah daripada diriku, jadi aku yang menenangkan mereka.

_ _ _

"Aku akan mengantarmu pulang"

"Aku bisa sendiri, tak usah repot-repot"

"Aku akan lega, jika benar-benar melihatmu sampai rumah", Sehun kembali menjadi Sehun yang aneh.

"Terserah kau saja"

Akhirnya aku menyerah dan membiarkan Sehun menemaniku pulang.

"Bagaimana kalau kita beli tteokbeoki dulu? Sehabis itu ke perpustakaan?", usulku. Perutku sudah berteriak.

"Ok"

Kami pun pergi ke tempat makan untuk membeli tteokboki. Aku tak tahu selera Sehun suka pedas atau tidak.

"Sehun-ah, kau suka pedas?"

"Biasa saja"

"Bagaimana kalau kita pesan tteokboki yang ini?", aku menunjuk ke menu.

"Yang benar saja? Kau mau sakit? Tidak! yang biasa saja, nanti kau sakit Im YoonA"

Aku menunjuk pada menu tteokboki super pedas, tak kusangka reaksi Sehun akan seperti itu.

_ _ _

Setelah menghabiskan waktu di tempat makan dan perpustakaan, akhirnya sampailah diriku di rumah. Sehun bertemu eommaku lagi, tapi sekarang appaku pun menyapa Sehun.

"Om, tante, apakah saya boleh menjaga anak om dan tante? Sebisa saya, saya pasti menjaga YoonA", ucap Sehun sebelum pulang. Aku dibuat terkejut lagi olehnya.





Up lagi :) Jangan lupa vote dan commentnya yaa. Makassiii~


New Things [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang