Einunddreißig : Oh Sehun

641 79 3
                                    

Marah. Itu yang kurasakan saat melihat Seohyun bertingkah kembali. Tadinya aku mau menghadapi Seohyun, namun YoonA menahanku. Dia memegang tanganku dengan saat erat. Aku tahu itu. Saat ini dia terlihat berani menghadapi Seohyun, namun di satu sisi dia merasa takut. Dia takut akan melukai Seohyun. Dengan melihat YoonA yang begini, aku hanya bisa membalas genggaman tangannya.
Perdebatan di antara mereka cukup membuat heboh siswa yang berada di lantai dua. Sampai Tiffany Ssaem pun datang.
Akhirnya setelah Seohyun membongkar siapa dirinya, perdebatan selesai. Dan kami pun melanjutkan ujian kami.
Aku memberikan senyuman pada YoonA. Senyumanku ini mengisyaratkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

_ _ _

"Bagaimana kalau kita ke kafe untuk belajar?", usul Minho. Semuanya setuju terhadap usul Minho, termasuk aku dan YoonA.
Kami berlima pun pergi ke kafe belajar untuk belajar mengenai mata pelajaran besok yang akan diujiankan.
Lokasi kafe tidak terlalu jauh dari sekolah. Jadi kami memutuskan untuk berjalan kaki ke sana. Selama di perjalan, aku memastikan YoonA dalam kondisi baik.
"Kau benar tidak apa-apa?"

"Eung. Aku yakin. Hanya aku memikirkan, bagaimana Seohyun nanti?"

"Bukan salahmu. Kau sudah melakukan yang terbaik Im YoonA. Bahkan kau saja percaya diri tidak perlu bantuanku", aku menenangkan dirinya sambil menyelipkan sedikit candaan.

"Ya~ tapi terima kasih kau selalu datang di waktu yang tepat", YoonA memberiku senyuman. Senyuman itu berarti bahwa dia memang baik-baik saja. Aku pun membalasnya dengan mengelus kepalanya.

Melihat senyuman YoonA yang sejuk itu membuatku berpikir. Apa aku masih bisa melihatnya? Aku tak mau nanti hanya melihat senyuman YoonA melalui layar ponsel. Semoga semua ini hanya tipuan semata. Itu yang aku dan YoonA harapkan.

"Sehun-ah~", YoonA membuyarkan lamunanku.

"O-oh?"

"Ayo masuk", aku tak menyadarinya. Ternyata kami sudah sampai di kafe.

Kami mengambil tempat di bagian atas.
"Ya! Ya! Sebelum belajar kita pesan ramyeon dulu. Setuju?", usul Yuri semangat.

"Pesan sana", balas Minho.

"Ya!", Yuri tak terima suruhan Minho.

"Kan kau yang mengusulkan, Kwon Yuri~", pembelaan Minho.

"Sudah, aku saja", ucap YoonA mendamaikan mereka.

"Ani~ Aku saja", selaku.

"Ya~ kalian ini. Yang terdekat ke pelayan saja", tambah Yuri.

"Berarti Minho!", jawab kami serentak.

"Wae?!~ aish yasudah. Tunggu. Cola?", akhirnya Minho menyerah.

"Eung!", jawab kami lagi serentak.

Minho pun pergi ke tempat pelayan berada. Setelah beberapa menit menunggu, pesanan kami datang.

"Kamsahabnida~", ucap kami pada pelayan. Kami pun langsung menyantap ramyeon yang berada di depan kami.

"Selamat makan~", ucap kami serentak.

"Makan yang banyak", ucapku pada YoonA.

"Eung~"

Setelah menghabiskan ramyeon kami pun melanjutkan kegiatan dengan belajar.

_ _ _

Aku berpisah dengan Krystal, Yuri dan Minho karena aku harus mengantarkan YoonA terlebih dahulu.
"Hati-hati kalian~", ucap YoonA pada mereka.

"Aku sudah pesan taksi, sebentar lagi datang sepertinya", ucapku pada YoonA.

Sampailah kami di rumah YoonA.

"YoonA-ya aku langsung pulang ya. Sampaikan salamku pada orang rumah. Tschüss~", aku pamit pada YoonA dan langsung memasuki taksi lagi.

Sepanjang jalan aku mengkhawatirkan masalah ini. Sebenarnya aku benar-benar marah pada Seohyun dan Abeoji, ingin rasanya memberontak. Tapi aku masih sayang pada eomma. Aku tak mau merepotkan eomma karena masalahku ini. Begini saja sudah membuatnya repot apalagi kalau aku memberontak. Dan lagi, aku takut Seohyun berbuat lebih terhadap YoonA.

Setelah beberapa lama tinggal bersama eomma, aku memutuskan untuk keluar dari pekerjaan paruh waktuku. Lagi pula aku akan pindah ke Jerman lagi, walaupun karena keterpaksaan. Sebenarnya aku lebih nyaman tinggal di Korea. Di sini aku bertemu teman-temanku yang baru yang saat ini membuatku nyaman, bekerja paruh waktu, tinggal bersama eomma, dan bisa bersama YoonA. Tak bisa kubayangkan kalau diriku harus kembali ke Jerman dengan situasi berbeda seperti ini.

Aku berharap semoga ada keberuntungan yang datang pada diriku.

Me
Tidurlah, aku sudah sampai rumah.

Begitu sampai rumah, aku mengabari YoonA.

"Eomma~ aku pulang"

"Makan dulu"

"Maafkan aku, eomma. Aku sudah makan bersama teman-temanku"

"It's ok. How was your exam?"

"Yaa...just...", balasku.

"Just do your best, my son", ucap eomma.

Memang eomma adalah wanita terbaik.

"Yasudah, istirahat sana"

"Love you!", aku mencium pipi eomma dan langsung memasuki kamarku.

Deer
Eung^^ kau juga istirahat ya~ sampai besok. Love you!

Me
OKE. Aku akan mandi dulu setelah itu tidur. Love you!

Semoga semuanya baik-baik saja.







So sorry for the late updating. Banyak tugas banget. Mana kuliah online hmhmhm... Makasih supportnya. Vote sama commentnya❤ Kalian stay healthy yup

New Things [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang