Dreiundzwanzig : Im YoonA

578 86 6
                                    

Bersyukur rasanya melihat sisi lain dari Sehun. Sehun benar-benar orang yang berbeda saat di depan banyak orang dan saat di depan orang-orang terdekatnya. Sehun adalah laki-laki yang lembut. Aku senang bisa menjadi bagian dari hidupnya.

***

"Oppa, aku pergi denganmu. Ya?", bujukku.

"Memangnya kau tak pergi dengan Sehun?"

"Tidak, makanya aku ingin oppa mengantarku"

"Apa kau sedang ada masalah dengannya?", tanya oppa ingin tahu.

"Tidak ada. Dia hanya sedang tidak bisa", jelasku.

"Benarkah?"

"Benar. Kalau pun ada, kami benar-benar bisa menyelesaikan masalah kami. Tenang saja"

"Syukurlah kalau begitu"

Setelah beberapa menit oppa mencurigaiku dengan pertanyaan-pertanyaannya, akhirnya dia mengantarkanku.

Sesampainya di sekolah, ternyata Sehun belum datang. Aku pun memutuskan untuk mengirim pesan.

Me
Sehun-ah, eodi?

Bayi
YoonA-ya, sepertinya aku tak akan masuk. Bisakah kau kabari Ssaem?

Tiba-tiba Sehun tak bisa datang ke sekolah. Aku ingin menanyakan alasannya, namun aku tarik niat itu. Aku takut malah membuatnya banyak pikiran.

Sehun, kau tidak apa-apa kan?

Aku benar-benar khawatir padanya.

Me
Baiklah, tapi kau baik-baik saja kan?

Bayi
Tenang saja. Aku akan baik-baik saja.

_ _ _

"YoonA-ya, memangnya Sehun kemana?", tanya Krystal.

"Aku tak menanyakannya, tapi sepertinya ada hal penting yang harus dia urus", jawabku.

"Yasudah, aku yakin Sehun baik-baik saja. Sekarang, kita makan dulu. Kaja!", tambah Yuri. Yuri memang perhatian, dia sepertinya peka aku sedang mencemaskan Sehun.

Kami pun beranjak dari tempat duduk dan pergi menuju kantin. Seperti biasa di saat istirahat, kantin akan penuh. Krystal, Minho, Yuri, dan aku pun mengantri untuk mengambil makanan. Tiba-tiba Yuri berteriak, aku terkejut karenanya.

"Ya! Kau harusnya mengantri!", teriak Yuri. Orang-orang yang sedang mengantri dan yang sedang makan langsung mengarahkan pandangannya ke arah kami.

"Ah, mian! Aku hanya ingin dekat dengan temanku", ucap Seohyun.

"Wah! Seohyun-ah, kau benar-benar-!", Yuri menghentikan kalimatnya karena aku memberi kode untuk tidak memperpanjang masalah.

"Annyeong, chingu-ya~ oh kau sendiri? Pacarmu mana?", ucap Seohyun. Aku tak menghiraukannya. Aku hanya terus maju di saat antrian maju. Pertanyaannya menurutku tak ada urusannya dengan Seohyun, jadi aku benar-benar tak menghiraukannya.

New Things [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang