Vierunddreißig : Im YoonA

470 68 5
                                    

Oh Sehun sebenarnya ada apa denganmu, kenapa kau tak mengabariku. Aku benar-benar khawatir terhadap Oh Sehun. Sesudah kami berpisah tadi sore, dia benar-benar sulit untuk dihubungi. Walaupun aku mengiriminya pesan, tak dia balas. Dia hanya membacanya. Baru kali ini Sehun bersikap seperti ini. Dia sama sekali tak mengirim pesan padaku.

Sudah kuhubungi berapa kali tetapi tak diangkat. Astaga, aku tak tahu harus bagaimana. Niatnya aku akan menemaninya besok saat pergi ke bandara, tapi sekarang saja Sehun tak memberi kabar.

"YoonA-ya, bagaimana? Besok kau akan mengantar Sehun ke bandara?", tanya eomma padaku. Aku sudah meminta izin pada eomma dan appa kalau besok aku akan izin sekolag dan pergi ke bandara bersama oppa. Tapi aku harus tunggu kabar dari Sehun terlebih dahulu.

"Tak tahu. Sehun sulit sekali kuhubungi. Eomma~ apa kau bisa tanyakan pada eommanya Sehun?", pintaku.

"Akan eomma coba. Tidurlah, sudah malam", eomma memang yang terbaik.

Eomma dan appa sudah tahu ceritanya. Aku tak mungkin menyimpannya terus menerus. Jadi aku ceritakan saja pada eomma, appa, dan oppa.

***

Keesokan harinya pun Sehun tak membalas pesan-pesanku. Telepon dariku saja, dia tak angkat. Sebenarnya dia sedang apa. Ada apa dengannya. Kalau tak ada kabar seperti ini, berarti aku tak jadi ke bandara. Aku memutuskan untuk pergi ke sekolah, kalau ada kabar dari Sehun di pertengahan waktu sekolah, aku akan minta izin untuk pulang lebih awal.

Oh Sehun, kau membuatku marah, khawatir, aku tak tahu harus berbuat apa. Tak mungkin kalau dia benar-benar ingin berpisah dariku. Kalau itu kebenarannya, dia sama saja dengan laki-laki yang lain.

"YoonA-ya, kau tak jadi ke bandara?", tanya Yuri.

"Sehun tak ada kabar", balasku jengkel.

"Astaga. Awas saja kalau dia mengkhianatimu!", Yuri ikut kesal.

"Sudahlah. Hari ini aku akan lampiaskan semuanya. Aku akan bersorak dengan keras", ucapku dengan nada yang masih kesal.

"Eung!"

Setelah ada arahan dari ketua kelas, kami pun pergi menuju lapangan. Hari ini waktunya pekan olahraga. Satu pekan ini akan terasa ramai, bosan, seru, dan yang lainnya. Aku tak melihat Seohyun hari ini, mungkin mereka berdua sudah di bandara.

Cih, Oh Sehun.

Aku bersorak dengan suara lantang menyemangati kelasku yang sedang bertanding.

"YoonA-ya, bukannya Seohyun pergi ke Jermab hari ini juga ya?", tanya Krystal tiba-tiba.

"Eung~ waeyo?"

"Kenapa dia ada di sini? Lihat, dia baru datang", Krystal memberi tahuku kalau Seohyun masuk sekolah. Krystal mengarahkan kepalaku ke arah jendela gedung. Dan benar, Seohyun sedang berjalan di koridor.

Kenapa dia di sini? Apa jadwal penerbangannya berbeda?

Entahlah Sehun saja belum mengabariku, cukup itu yang kupikirkan. Aku tak mau memikirkan hal yang kurang penting.

"Jinjja?", tiba-tiba Krystal membuat kebisingan.

"Waeyo?", ucapku dan Yuri bersamaan.

New Things [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang