Achtundzwanzig : Oh Sehun

654 79 4
                                    

Sebenarnya aku benar-benar benci pada diriku saat aku harus mengatakan semuanya pada YoonA. Aku benci pada diriku karena sudah membuat orang yang aku sayang menangis, namun aku lebih benci pada diriku jika harus berbohong padanya. Aku tak bisa menyembunyikan rasa sedihku, walaupun aku berusaha menahannya. Rasanya hambar. Perasaan di diriku saat ini bercampur aduk. Marah, kecewa, sedih, hampa, berada dalam satu waktu. Aku marah pada abeoji yang benar-benar egois. Kecewa pada diriku yang sudah membuat YoonA menangis. Sedih karena harus berpisah dengan orang yang kusayang. Hampa karena tak tahu harus bagaimana. Kali ini aku mengaku kalau aku kalah dari abeoji.

Sebelum YoonA turun dari mobil dan masuk ke dalam rumahnya, aku memutuskan untuk menciumnya. Aku tak peduli jika YoonA nantinya marah karena aku dengan tiba-tiba menciumnya atau apapun itu. Rasa sayangku pada YoonA semakin bertambah. Dia benar-benar perempuan yang baik sekali. Seharusnya laki-laki yang bisa memilikinya bersyukur karena sudah memiliki perempuan yang sangat perhatian.
YoonA terdiam saat aku menciumnya. Dia tak mengatakan satu kata pun.

"Im YoonA?"

"O-oh?"

YoonA pun tersadar dari lamunannya.

"Maafkan aku karena tiba-tiba"

"O-oh bukan maksudku, maaf"

Lucu sekali dia. Dia benar-benar tak tahu apa yang dia katakan.

"Oh Sehun, aku yakin kita bisa saling menjaga perasaan ini. Aku percaya padamu dan kau juga percaya padaku", ucapnya setelah kesadarannya sudah penuh.

Mendengar ucapan YoonA aku semakin tidak mau membiarkannya keluar dari mobil. Mataku berkaca-kaca kembali. Walaupun aku tahu hati YoonA sedang menangis tapi dia bisa menutupinya karena tak mau membuat khawatir diriku. Aku tahu itu.

"Sudahlah, pulanglah dengan selamat. Istirahat yang betul", ucapnya lalu mencium pipiku dan setelah itu YoonA benar-benar keluar dari mobil.

Mobilku pun benar-benar meninggalkan halaman rumah YoonA. Selama di perjalanan eomma terus menelepon diriku. Mungkin dia khawatir karena eomma tahu kalau hari ini aku akan mengungkapkan yang sebenarnya pada YoonA.

"Oh eomma? Waeyo?"

"Kau di mana? Berhati-hatilah, fokus pada jalanan. Eomma tunggu"

"Yasudah aku tutup, aku kan harus fokus pada jalanan. Oh, sampai bertemu di rumah"

Walaupun eomma dan aku sudah lama tidak bersama, tapi dia masih ingat bagaimana diriku jika sedang mengalami hal-hal seperti ini. Aku tak akan fokus pada apapun sampai diriku benar-benar merasa tenang.

Sampailah aku di rumah.

"Akhirnya kau sampai. Jangan lupa kabari YoonA", ucap eomma begitu aku sampai rumah.

"Eomma, aku mandi dulu"

Akupun langsung memasuki kamarku untuk membersihkan tubuhku. Begitu selesai, aku langsung mengabari YoonA.

"Aku sudah sampai rumah"

"Oh syukurlah. Istirahat yang benar. Sampai bertemu besok"

"Eung~ love you"

"Love you"

Suara YoonA begitu serak. Aku tahu, YoonA pasti sedang menangis. Abeoji, Mr. Seo dan Seohyun benar-benar egois. Aku benar-benar kesal.

New Things [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang