Zweiunddreißig : Im YoonA

593 82 4
                                    

Hari terakhir ujian, semoga semuanya berjalan lancar dan hasilnya pun membuat kedua ujung bibirku tertarik ke atas. Di setiap langkahku menuju kelas, aku terus berdoa dan berdoa. Aku ingin teman-teman dekatku dan diriku mendapat hasil yang terbaik.

"Im YoonA!"

"Ya!", teriakan seseorang membuat diriku tersadar dari lamunanku. Ternyata Yuri dan Minho sedang berjalan ke arahku.

"Wah! Yuri-ya? Apa kau yakin dirimu itu perempuan?", ucap Minho. Kenapa Minho berkata seperti itu?

"Aish! Kau!", Yuri merangkul bahu Minho dengan kasar.

"Kalian ini kenapa sih? Masih pagi. Dasar", ucapku. Mereka benar-benar membuat moodku bagus. Apalagi di pagi hari seperti ini.

"Tapi sebenarnya apa yang sedang kau lakukan tadi? Kau dengar tidak, kalau aku memanggil namamu?", tanya Minho.

Apa ini yang dimaksud Minho kalau Yuri itu perempuan atau bukan. Karena sepertinya aku tersadar saat mendengar suara Yuri. Aku tak tahu kalau Minho memanggilku.

"Hehehe...mian~ aku hanya sedang memikirkan kalian", jujurku.

"Siapa? Kenapa? Apa ada yang sedang memikirkanku?", tiba-tiba Krystal sudah berada di sampingku.

"Eung! Aku", aku membuat mereka khawatir sekaligus penasaran.

"Waeyo? Wae?"

"Keunyang~", aku langsung berlari ke arah kelas meninggalkan mereka di belakangku. Aku sengaja melakukan itu agar mereka teru penasaran.

Bug.

"Ah! Mianhaeyo", aku menabrak seseorang. Tanpa melihat siapa yang kutabrak, aku langsung menundukkan kepalaku dan meminta maaf.

"Hati-hati, gadis cantik jangan sampai kau terluka", ucapnya. Aku kenal suara ini. Kuangkat kepalaku, dan ternyata benar dugaanku. Aku bertatapan dengan wajah yang tak kuharapkan.

Lee DongHae. Ya. Dia Lee DongHae mantan kekasihku. Apa pantas dia kusebut mantan kekasih? Aku tak peduli itu, yang terpenting aku tak mau berurusan lagi dengannya.

"Sekali lagi maaf karena aku tak berhati-hati", niatku meminta maaf sekali lagi padanya, lalu pergi meninggalkannya. Tetapi dia malah menahanku.

"Tunggu. Good Luck for today", ucapnya lalu mengelus kepalaku. Namun tak lama dia menyimpan tangannya di kepalaku, seseorang langsung menepis tangannya.

Oh Sehun, tentu saja. Sehun langsung menepis tangan Lee DongHae.

"YoonA-ya!", panggil Krystal.

"Kau tak apa?", tanya Minho khawatir.

"Eung"

"Aku ingatkan padamu, SUNBAENIM. KAU TIDAK KENAL DENGAN GADIS BERNAMA IM YOONA", Sehun memperingatkan sambil menatap tajam Lee DongHae.

"Tenang, bro. Aku hanya menyemangatinya. Dia kan pernah menjadi bagian di hidupku", ucap Lee DongHae. Hal itu membuatku jijik. Sehun pun sudah mengepalkan tangannya.

Aku tak mau di pagi hari sudah ada keributan, karena itu aku langsung menggenggam tangan Sehun dan menariknya pergi meninggalkan Lee DongHae.

Sampailah kami di kelas. Lima belas menit lagi ujian akan dimulai. Sebelum ujian dimulai, Minho datang ke kelasku untuk memastikan kalau aku baik-baik saja.

"I'm really ok. Don't worry", ucapku pada mereka berempat.

"Apa yang dikatakannya?", tanya Yuri penasaran.

Sepertinya Yuri sudah melupakan apa yang kuucapkan sebelumnya, sekarang dia lebih penasaran dengan kejadian Lee DongHae.

"Hati-hati, gadis cantik jangan sampai kau terluka", ucapku polos. Aku hanya memberi tahu apa yang diucapkannya tadi karena teman-temanku bertanya. Namun mereka malah berkata sembarangan.

New Things [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang