Sechsundzwanzig : Oh Sehun

704 85 6
                                    

Ice cream di mangkuk YoonA sudah hilang entah kemana. Sedangkan diriku masih menikmati sisa ice cream yang sebentar lagi habis.

"Sehun-ah, aku percaya kau punya alasan tersendiri untuk tidak memberi tahuku apa yang sedang terjadi. Aku akan mengerti dan menunggumu", ucap YoonA tiba-tiba.

Aku langsung menghentikan aktivitasku.

Apa aku begitu menampakkan kekhawatiran?

YoonA ternyata sekarang lebih peka. Aku merasa dia sudah ada kemajuan. Saat pertama kali bertemu, aku rasa YoonA bukan orang yang mudah peka. Namun sekarang, dia tahu aku sedang menghadapi masalah.

"YoonA-ya", panggilku.

"Hm?", balasnya.

Suasana yang tadinya cerah tiba-tiba berubah menjadi abu-abu.

"Aku masih baik-baik saja. Akan aku selesaikan sebisaku, jika aku tidak bisa, aku akan memanggilmu. Kau percaya padaku?", aku berusaha membuat YoonA tidak khawatir.

"Ya, aku percaya padamu. Tapi janji, kalau kau memang butuh bantuan, kau harus menghubungiku", pintanya.

"Eung~", aku pun mengelus kepalanya.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh.

"Kau masih mau keliling atau bagaimana?", tanyaku.

"Telepon saja eommamu"

"Baiklah"

Aku pun menelefon eomma.

"Eomma, di mana?"

"Aku di bagian depan pameran. Sejeong masih asyik dengan ice creamnya"

"Baiklah, aku dan YoonA menuju tempatmu"

"Kaja, mereka ada di bagian depan pameran", ajakku.

Kami pun pergi menuju bagian depan.

Akhirnya kami pun bertemu eomma dan Sejeong.

"Sejeong-ah, that's enough", ucapku.

"Dia benar-benar makan banyak", tambah eomma.

"Try it. A~", Sejeong mengarahkan sendoknya ke arahku.

"Wah~ ice cream di sini memang enak-enak", ucapku.

"Eonni, a~", kali ini giliran YoonA yang disuapi.

Setelah Sejeong merasa cukup, akhirnya kami pun pulang. Kami tak akan pulang kalau bukan Sejeong yang bilang.

"Sehun-ah, kau tau rumah YoonA kan? Nanti tunjukkan arahnya", ucap eomma.

"Tak perlu eomonim, aku bisa pakai bus", sela YoonA.

"Mana mungkin aku membiarkan calon menantuku pulang sendirian naik bus, lagi pula aku senang bisa mengantarmu", balas eomma.

_ _ _

Sampailah kami di rumah YoonA.

"Terima kasih sudah mengantarkanku", ucap
YoonA.

"Sama-sama cantik", balas eomma.

"YoonA-ya, kau sudah pulang?", tiba-tiba eommanya YoonA keluar.

New Things [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang