Never Get U 06

1.8K 162 3
                                    

Judulnya mencerminkan gua banget ya.hehe

Lanjut kuy!



Never Get U
Story by ShaSha🌈

"Kenapa? Kok kelihatan kaget gitu?" Kening Chanyeol berkerut heran. Dengan masih tercengir, ia mengangkat satu alisnya.

"Ohh, kamu kira aku Sehun? Gitu ya? Apa emang ngarep kalo yang gituin dia?"

Rentetan tanya kembali disemburkan Chanyeol. Baekhyun hanya diam, bodohnya dia!

Bagaimana bisa ia tak mengenali tangan Chanyeol. Tangan yang teramat sering membelai rambut hingga pipinya.

"Nggak, bukan gitu. Aku cuma nebak aja," elak Baekhyun sambil tetap tertunduk.

Sungguh, ia tak enak hati pada lelaki itu.

"Yah, oke. Lupakan. Lagi pula kita bertiga sahabatan kan?" Baekhyun tersenyum, mengangguk menyetujui kalimat Chanyeol yang sebenarnya sudah tidak benar.

Sekarang, bukan sekedar sahabat melainkan lebih dari pada itu.

"Dari tadi ngangguk terus, gigimu sakit. Hah? Biasanya cerewet jugak, belagak diem,"

Celoteh itu seakan tak berguna. Rasa senang jika bertemu Chanyeol kini telah berganti menjadi sesak yang selalu menyeruak memenuhi relung hati.

"Nggak, aku cuma nunggu driver ojol disini," ucap Baekhyun sambil tersenyum seadanya. Sedikit memaksa.

"Lah? Kok lama bener. Ayo bareng aku aja,"

"Kamu? Sendiri?" Baekhyun bertanya ragu.

Chanyeol mengangguk mantap "Iyaa, sendiri. Kamu kira sama siapa? Hah?"

"Wen-"

"Udah, Baek. Ayo buruan, mendung mau hujan." pria mungil itu menutup kembali mulutnya, tidak jadi bicara. Ia bergegas mengikuti langkah Chanyeol menuju arah parkiran kampus.

"Dimana Wendy sebenarnya?" Hanya itu pertanyaan Baekhyun dalam hati.

Sosok gadis perebut posisi itu masih belum terlihat sedari tadi.

Ah tapi syukurlah. Setidaknya ia bisa menghabiskan waktu berdua dengan Chanyeol, meski mega seakan iri padanya.

"Nih pakai," Chanyeol menyerahkan jas hujan kepada Baekhyun saat gerimis mulai datang menyapa. Mereka sudah siap pergi dengan motor ninja milik Chanyeol.

Pria mungil itu segera mengambil alih. Sesekali mengusap wajahnya yang telah dipenuhi tetesan air.

"Chanyeol!!!" Teriakan itu, memecah keheningan senja ini. Mereka berdua menengok bersama, melihat keberasalan suara yang memanggil Chanyeol.

Chanyeol tersenyum, namun Baekhyun tidak sedikitpun. Wajahnya langsung muram seperti baru tersambar petir yang menggelegar.

"Sayang, aku nebeng ya? Mau hujan nih. Papa nggak bisa jemput kayaknya, ada kerjaan sampe malem di kantor," Wendy menjelaskan tanpa menghela napas. Sesekali masih tersenggal karena habis berlari-larian.

Chanyeol terdiam, Baekhyun pun sama. Mereka saling beradu tatap.

"Ini pakailah," pria mungil berhoodie marron itu segera menyerahkan jas hujan Chanyeol kepada Wendy yang lebih berhak atasnya.

"Ehh, nggak usah. Ini aku punya satu lagi," cegah Chanyeol.

"Nggak udah, sayang. Aku pakai yang ini aja,"

Wendy segera menyambar jas hujan ditangan Baekhyun. Dia tersenyum simpul dan berucap terimakasih meski tak ikhlas.

"Udah, ayo sayang. Ini hujannya tambah deras,"

Chanyeol yang masih terpaku oleh ekspresi wajah sahabatnya itu pun enggan untuk beranjak. Dia tau ada rasa kecewa dalam hati Baekhyun.

Namun jika ia menolak permintaan Wendy, ia juga akan menyakitinya.

"Nggak papa, aku bisa pesen ojol kok, Chan," ucap Baekhyun seakan mengerti kecemasan Chanyeol.

"Bener nggak papa?" Chanyeol bertanya memastikan.

"Iya, gapapa. Santai aja,"

"Tuh kan, dia gapapa kok, Chan. Kamu aja yang terlalu khawatir," celetuk Wendy seakan memperpanas hati Baekhyun.

Segera Chanyeol menghidupkan mesin motor, dan menungganginya. Wendy ikut menyusul seraya melingkarkan tangannya dipinggang Chanyeol.

"Baek, aku duluan ya. Kamu hati-hati, nanti kalau udah sampai rumah langsung kabarin ya?"

Pesan Chanyeol sebelum akhirnya benar-benar pergi meninggalkan Baekhyun sendirian.

Rintik gerimis berangsur menjadi deras. Hujan selalu mengerti, saat dimana ia sangat dibutuhkan. Untuk sekadar menghapus airmata, ataupun jejak kenangan.

Kini, pria mungil itu seakan tak memiliki arti. Tubuhnya bersimpuh meratapi kesedihan hati.

"Aku bersamamu, Baek," suara itu kembali Baekhyun dengar. Mengalun lembut ditelinganya.

Sehun, telah berdiri dihadapannya. Menyondongkan bahu untuk melindungi tubuh Baekhyun.

"Tolong Sehun, aku ingin sendiri. Hatiku tengah terluka, hingga kau pun tak akan mengerti,"

Bungkam, ia hanya membatin. Tak berani menyampaikan. Karena lelaki itu telah mendekap tubuhnya hingga hanyut dalam kehangatan.

•••
••

ShaSha🌈

Never Get U [cнanвaeĸ] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang