"Yeaaayyy jadiii" ucap alana,arina,dan Helena."Selamat makann" ucap mereka bersamaan.
Namun saat mereka sedang asik makan ada orang yang datang dan orang itu tak lain papahnya Helena yang baru pulang kerja.
"Assalamu'alaikum" ucap papahnya Helena. Namun dia heran dengan suara suara perempuan yang ada di dapur sedangkan dia hanya tinggal bersama anaknya.
"Helena?" Ucap papahnya Helena memanggil anak semata wayangnya.
"Temen temen bentar ya, papah aku pulang" ucap Helena sambil berlalu dari dapur.
"Lan gimana dong? Gua takut bapaknya Helena itu galak" ucap arina.
"Apaan si lu? Gausah Nakutin ah" ucap alana.
"Papaaahhh" ucap Helena yang melihat papahnya tengah duduk di sofa dan dia pun menghampiri papahnya lalu memeluknya.
"Sayang? Kamu lagi ngapain? Terus itu suara di dapur suara siapa?" Ucap papahnya Helena setelah pelukan mereka lepas.
"Oh itu temen temen aku pah, mereka lagi main" ucap Helena.
"Wah? Baru masuk sekolah kamu udah punya temen ya" ucap papahnya Helena sambil mengusap rambut Helena.
"Iya dong pah. Temen aku baik baik dong pah" ucap Helena. Sifat Helena memang manja namun hatinya baik.
"Wah bagus dong, mana coba papah pengen kenalan" ucap papahnya Helena.
"Bentar ya pah aku panggilin mereka dulu" ucap Helena.
"Emang kalian di dapur ngapain?" Tanya papahnya Helena.
"Kita habis masak masak pah, temen aku yang namanya alana dia jago masak loh pah" ucap Helena.
Papahnya Helena tiba tiba diam dan tidak menjawab.
"Pah? Papah kenapa? Kok bengong?" Ucap Helena sambil mengibaskan tangannya di depan muka papahnya.
"Ah engga kok sayang, oh iya mana temen temen kamu? Papah mau lihat" ucap papahnya Helena.
"Bentar ya pah, aku pangggilin mereka dulu" ucap Helena. Setelah dibalas anggukan oleh papahnya dia pun berlalu ke dapur.
"Temen temen! Ke depan yuk. Papah aku pengen kenalan sama kalian" ucap alana kepada kedua temannya yang sedang asik makan.
Alana dan arina pun menghentikan kegiatan mereka dan langsung saling tatap.
"Eum....lan, kit...kita...tt..takut" cicit arina.
"Hah?!" Saking kecilnya suara arina. Helena pun memastikan apa yang dibicarakan arina.
"Eenggg...engga kok na. Dia mah Emang gitu suka gaje" ucap alana sambil memelototi arina.
"Lu kuda yang gaje" ucap arina.
"Apasi elu juga! jadi nyalahin orang!" Ucap alana.
"Mulai lagi! Belom nih aku marah" ucap Helena.
"Udah ayo cepetan! Papah nunggu" ucap Helena.
"Tapi na...kita...."
"Hussshhh!! Udah ikut ayoo!" Ucap Helena sambil menarik kedua temannya.
"Gimana nih?" Gumam arina pada alana. Yang untungnya Helena tidak mendengar.
Alana pun hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Pah. Ini temen temen aku" ucap Helena sambil menunjukkan arina dan alana yang berada di belakang dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANA (COMPLETED)
Teen Fiction[BELUM DI REVISI] ~ alana Aradilla~ -terlalu banyak masalah di hidup gua, sampai gua lupa dimana letak kebahagiaan gua- *** "coba jangan terlalu dipikirin masalah lu. Terus elu fokus sama kebahagiaan lu, pasti lu dapetin kok kebahagiaan itu" ujar ai...