Tiga puluh enam

630 14 0
                                    


Kriiing!

Alarm sudah berbunyi lebih dari 5 kali namun, laki laki yang kini tengah bergulat dengan kasur pun tak kunjung bangun.

"Ck. Nyesel gua nyalain lu" ujar aidan. Ya, aidan harus pulang larut malam dari rumah sakit. Karena dia harus memastikan bahwa Rico tidak boleh dekat dekat dengan alana.

Aidan mematikan alarm di handphonenya dengan sedikit kasar dan mulai terduduk namun dengan mata yang masih tertutup.

"Bangun aidan, lu harus jemput alana. Kalo engga, nanti bakalan keduluan si Rico" setelah hatinya berkata seperti itu. Tiba tiba aidan langsung membuka matanya dan langsung bergegas ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit berada di kamar mandi. Aidan pun keluar dan sudah menggunakan pakaian lengkap.

Aidan buru buru menyambar tasnya. Dia tidak peduli dengan penampilannya kini. Yang ia pikirkan adalah, dia harus segera menjemput alana sebelum Rico datang.

"Aidan, kenapa buru buru gitu?"

Mendengar ada yang memanggilnya, aidan pun berbalik dan menyalimi kedua orang tuanya dengan tergesa gesa. "Mah, pah. Aku duluan ya. Urgent banget soalnya"

"Urgent kenap__"

Belum sempat mamahnya bertanya, aidan sudah lebih dulu menghilang.

"Kebiasaan banget sih tuh anak kamu"

Papahnya aidan yang tengah mengunyah makanan pun berhenti dan menatap heran kepada istrinya.

"Kok salah aku? Anak kamu juga lah"

Mamahnya aidan berdecak sebal. "Tau ah!"

***
"Lan, nanti kalau pulang sekolah, kamu pulang dulu aja ya. Ganti baju dulu" ujar ibunya alana sembari mengambilkan makanan untuk alana.

"Alana mau langsung ke rumah sakit aja bu"

"Kamu mandi dulu, ganti baju, makan. Abis itu baru ke rumah sakit"

"Tapi bu__"

Rini meletakkan makanan di depan alana. "Tolong nak, kamu juga harus jaga kesehatan kamu. Cukup ibu sedih atas apa yang menimpa tuan. Tapi ibu ga mau kamu sakit"

"Iya bu, tapi alana__"

"Pergi lu! Ngapain lu ada disini?! Gapenting tau ga!"

"Yang ada elu yang pergi! Alana biasa berangkat sama gue!"

Alana dan Rini saling menatap heran. Siapa yang ribut pagi pagi di depan rumah mereka.

"Siapa bu?"

"Gatau ibu juga, kita cek aja yu"

Alana pun mengangguk. Alana dan Rini pun bergegas menuju pintu depan.

"Kali ini alana berangkat bareng gue! Jadi, mending lu pergi aja sono!"

"Apa apaan lu ngusir gua! Yang ada elu yang har__"

Cklek!

Pintu dibuka oleh alana. Aidan dan Rico pun langsung sama sama terdiam.

"Astagfirullah, ternyata kalian. Ngapain kalian ribut pagi pagi?! Di depan rumah ibu lagi!" Ujar Rini.

"Si aidan noh bu" Rico menunjuk aidan.

Aidan langsung membelalakan matanya. "Apa apaan lu nyalahin gue?! Ini bu, si Rico yang salah"

"Apaan sih lu! Jelas jelas elu yang__"

"Stopp!!!" Alana menghela nafasnya jengah.

"Bisa ga sih kalian Gausah buat gue pusing gara gara bacotan kalian?!"

ALANA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang