-I love you more than everything-
***
"Rico! Pegangin dulu clarine napa! Gua mau poto bareng alana"
Rico berdecak kesal. "Kan tadi lu udah potonya rin"
"Ish, tadi baru 5 kali ga seru!"
Rico menghembuskan napas berat dan membawa clarine ke dalam gendongannya.
"Sayang, sama ayah dulu ya. Bunda mau poto bareng onty alana"
"Tante aja si manggilnya, pake onty segala"
Arina menatap jengah pada Rico. "Biarin si elah, lidah gua tuh lidah barat"
"Terserah rin terserah"
Arina mengendikkan kedua bahunya, setelah itu berlalu menghampiri alana dan aidan yang tengah menyambut para tamu.
"Lan, poto lagi ayo"
"Loh rin, tadi bukannya udah foto?"
"Kurang lan, biar nanti di album poto nikah lu berdua ada guanya banyak"
"Hah?" Alana menatap Arina bingung.
"Udahlah rin, kasian istri gua lu ajak foto mulu. Mana fotonya minta difotoin mulu lagi"
Arina menatap aidan dengan sinis. "Biarin napa sirik aja lu!"
Alana menghela napasnya. "Yaudah ayo, tapi terakhir ya. Gua cape, lagian masih banyak orang yang mau foto juga rin"
"Iyaiya"
Alana berdiri dan begitu pun aidan. "Ehhh, lu ngapain ikut berdiri?"
"Lah, mau ikut foto"
"Emang gua minta foto sama lu juga? Engga, orang sama alana doang" arina menjulurkan lidahnya pada aidan.
"Songong lu ya, untung temenya alana. Kalo bukan udah gua bejek"
"Bodo amat. Ayo lan" arina membawa alana untuk foto, sedangkan aidan hanya menunggu di belakang dengan wajah yang sangat kusut.
"Bro, muka lu kusut amat? Orang mah nikah tuh bahagia"
Aidan mendongak melihat siapa yang menyapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANA (COMPLETED)
Teen Fiction[BELUM DI REVISI] ~ alana Aradilla~ -terlalu banyak masalah di hidup gua, sampai gua lupa dimana letak kebahagiaan gua- *** "coba jangan terlalu dipikirin masalah lu. Terus elu fokus sama kebahagiaan lu, pasti lu dapetin kok kebahagiaan itu" ujar ai...