-Aku memang pengecut dan mungkin tidak pantas untuk memiliki mu-
Happy reading🥰
Ting!
'Saya sudah di depan kamar rawat. Tolong kamu keluar'
Ibunya alana kaget mendapatkan pesan itu. Karena laki laki itu benar benar datang.
Lebih parahnya lagi alana tadinya mau ka taman dan kini tengah mengganti bajunya di kamar mandi.
Ibunya alana langsung buru buru keluar kamar alana.
"T...tuan?" Dia kaget setelah mendapati lelaki paruh baya benar benar sedang berdiri tepat di depan kamar alana.
"10 menit waktu yang saya buang hanya untuk berdiam diri disini"
"M...maaf tuan tapi..."
"Kamu percaya sama saya" tiba tiba lelaki itu menerobos masuk ke kamar alana.
"T...tapi..."
Tepat saat alana baru keluar dari kamar mandi dan mereka saling berpandangan.
'Semoga tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan' batin ibunya alana.
"Kamu sudah sehat? Helena bilang kamu sakit. Jadi, om kesini untuk menjenguk kamu"
"Loh. om, papahnya Helena kan?"
"Iya, masa kamu lupa"
"Eh, hehe... maaf om. Oh iya, Helenanya mana om?"
"Dia sekolah hari ini, kamu lupa juga? Ini nih, gara gara ga pernah sekolah jadi pikirannya tanggal tuh merah semua"
Alana terkekeh. "Om apaan sih"
Ibunya alana tersenyum hangat. "Andai ada nyonya diantara kalian pasti keluarga kalian akan menjadi keluarga terharmonis di dunia" batin Rini, ibunya alana.
"Bu, kenalin. Ini papahnya Helena"
Ibunya alana sempat kaget dan menatap heran kepada Arkan.
Arkan hanya memasang muka tenangnya.
"Iya sayang, ibu udah tau. Tadi kenalan dulu sebelum masuk"
Alana menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
"Oh iya, jadi sekarang kamu mau ngapain? Mau makan atau..."
"Aku tadinya mau jalan jalan om ke Taman. Soalnya kata dokter juga aku harus nenangin pikiran aku dan besok aku udah boleh pulang. Iya kan bu?"
"Iya sayang"
"Oh. Yaudah, kalau begitu biar om temani ya"
"Wah, boleh om"
"Eh, tapi tunggu. Kok kamu ga pake kursi roda?"
"Om, yang sakit itu kepala aku bukan kaki aku. Jadi ga akan ngaruh kan, lagian akunya juga udah sehatan"
"Tapi nanti kalo kamu lemes gimana"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANA (COMPLETED)
Fiksi Remaja[BELUM DI REVISI] ~ alana Aradilla~ -terlalu banyak masalah di hidup gua, sampai gua lupa dimana letak kebahagiaan gua- *** "coba jangan terlalu dipikirin masalah lu. Terus elu fokus sama kebahagiaan lu, pasti lu dapetin kok kebahagiaan itu" ujar ai...