ALANA (COMPLETED)

Sembilan belas

Happy reading🥰

Arina dan Helena sudah sampai di rumah sakit tempat alana dirawat.

Setelah mereka menemukan kamar alana, mereka pun masuk dengan begitu saja.

"Bu? Alana gimana keadaannya?" Arina sangat heboh.

"Biasa aja rin, alana baik kok. Dia cuma butuh istirahat"

"Alhamdulillah deh Bu kalo kaya gitu." Arina menghela nafas lega.

"Loh, ini siapa?" Ibunya alana menunjuk ke arah Helena.

"Ini Helena bu. Temen baru kita"

"Oalah Helena toh, iyaiya. Alana pernah cerita ke ibu"

"Halo tante" Helena mencium tangan ibunya alana.

"Panggil ibu aja ya"

Helena tersenyum. "Iya bu"

Dibalas senyuman juga oleh ibunya alana.

"Bu, Maafin arina ya."

"Maksud kamu apa nak?"

"Jadi sebenernya alana kaya gini gara gara arina"

"Loh? Kok bisa?"

"Sebenernya sih gini bu, alana itu kan ada janji katanya sama..."

"Eeumm rin, kamu udah makan belum? Makan yu. Aku laper" Helena tiba tiba memotong pembicaraan arina.

"Apaan si Len. Aku kan lagi cerita"

"Ya, tapi aku laper rin"

"Nanti aja kali ah"

"Orang laper kok"

"Ya tapi kan..."

"Udah...udah arina. Kamu juga pasti laper kan? Pulang sekolah pasti cape sama laper. Mending kalian ke kantin rumah sakit sono, masalah cerita mah nanti aja gampang ya"

"Tapi bu ini tuh pent..."

"Udah sono! Harusnya ibu yang kepo ini malah kamu yang pengen banget cerita. Emang kalo udah cerita kamu mah bisa kaya rumus segitiga, panjang kali lebar."

"Ibu mah gitu"

"Iya Emang bener kan? Udah sono makan dulu"

Setelah dapat paksaan dari ibunya alana. Arina dan Helena pun ke kantin rumah sakit dimana alana dirawat.

"Maafin gua lan. Padahal gua ga bermaksud buat nyakitin lu. Sebenernya gua sama sekali ga tega liat lu kaya gini dan gua nyesel sebenernya ngelakuin ini. Tapi Gua bakal jelasin semua lan setelah lu pulih, Gua janji."

"Mau makan apaan len?" Tanya arina saat mereka telah sampai di kantin rumah sakit.

"Eum..nasi goreng aja deh"

"Yaudah aku pesenin dulu. Kamu duduk dulu aja sono"

Helena mengangguk dan berlalu mencari tempat duduk.