Tiga puluh

685 23 0
                                    

Happy reading🥰

"Masuk" ujar Doni, menyuruh orang yang diluar ruangan aura untuk segera masuk.

Terdengar suara decitan pintu, dan menampakkan seseorang yang selama ini aura cari.

Entah kenapa saat melihat orang itu dada aura sangat sesak.

Aura tertunduk dan menangis. Aidan langsung menyentuh punggung aura. "Kita mau Bantuin lu Ra".

"Aura" suara berat itu bukannya menenangkan aura malah membuat dada aura sesak.

"Ngapain lu kesini?" Jawab aura masih tertunduk.

"Gua mau minta maaf Ra" aura langsung mendongakkan kepalanya dan menatap tajam ke arah Tio, ya. Laki laki itu adalah Tio.

"Simpen kata maaf lu itu! Dan pergi dari sini!" Aura Terisak.

"Ra, gua mau tanggung jawab!"

Aura menggelengkan kepalanya dan menunduk. Tio pun menghampiri aura.

"Ra, denger gua! Gua tau kalo gua salah. Gapapa, kalo gua ga dapet maaf dari lu. Tapi plis, biarin gua bertanggung jawab atas semua kesalahan gua Ra. Anak itu juga anak gua ra"

Dada aura semakin sesak, entah kenapa pernyataan Tio tadi membuat aura merasa bersalah pada dirinya sendiri.

"Terus, gimana sama keluarga kita? Bahkan keluarga gua pun gaada yang peduli kalo gua pergi"

"Gua udah bilang ke nyokap gua, Dan dia mau gua bertanggung jawab. Walaupun awalnya dia syok."

Aura menggelengkan kepalanya. "Gua belum siap nikah muda, belum siap" aura terus menangis dan menatap Tio.

Tio melihat kesedihan yang teramat dalam di mata aura. Tio tau, bahkan semua tau. Bahwa selama ini hidup seorang aura begitu enak dan selalu dituruti kemauannya. Namun sekarang?.

"Ra! Dengerin gua dulu Ra!" Tio mulai meraih tangan aura dan membawa aura kedalam pelukannya.

"Kenapa sih hidup gua harus berakhir kaya gini?!"

"Ini bukan akhir dari hidup lu Ra! Gua janji bakal bahagiain lu Ra. Gua mohon, biarin gua bertanggung jawab atas semua kesalahan yang udah gua buat"

Aura menatap dalam mata Tio, dia tidak melihat kebohongan di sana. Aura pun mengangguk.

Tio tersenyum lega dan langsung membawa aura ke dalam pelukannya.

"Kita rawat dan besarin dia sama sama ya Ra" tangis aura kembali pecah dan langsung membalas pelukan Tio.

"Gua turut bahagia ya bro" Doni menepuk pundak Tio.

Tio melepaskan pelukannya dengan aura.

"Makasih bro, makasih atas semuanya"

"Lu Gausah bilang makasih sama gue, harusnya lu bilang makasih sama aidan. Dia yang bikin ide ini semua"

Tio langsung membalik dan menemukan aidan yang bersikap acuh di belakangnya.

ALANA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang