Toko Buku

18.7K 1.2K 233
                                    

Zhan sangat bersyukur mendapat dispensasi dari manajernya. Ia segera mengemasi barang-barangnya untuk pulang mengingat ini sudah waktunya jam makan siang. Tak lupa ia menyampaikan salam dari bossnya kepada Ji li. Teman sekantornya yang imut dan manis itu tersenyum malu saat Manajer Ming jue menghampirinya dan mengajaknya makan siang bersama.

Zhan berencana untuk mampir ke toko buku langganannya,sudah berapa minggu ini ia tidak kesana. Ia rindu pada buku-buku sastra kesukaannya,beberapa koleksinya hanya sedikit ia butuh untuk menambah asupan buku romansa di apartemennya,untuk mengisi waktu senggang,terutama hari ini ia akan santai seharian.

*
Yibo merapikan jejeran buku yang tertata di lemari. Tidak ada minat sama sekali untuk membaca salah satu dari buku itu karena memang Yibo tidak suka membaca,ia hanya tertarik pada salah satu buku berisi adegan-adegan panas yang kini sudah difilmkan di hollywood,cerita tentang cinta dan sex yang dominan,walau ceritanya tentang hubungan laki-laki dan perempuan,namun pose-pose dalam buku itu patut ditiru olehnya.

Yibo terkejut dari fantasi liarnya,saat lonceng di pintu berbunyi menandakan ada orang yang masuk. Toko buku itu kecil dan sederhana,letaknya juga bukan di pusat keramaian,namun kata sang pemilik Zhoucheng yang kebetulan masih ada urusan di luar,toko ini memiliki banyak pelanggan tetap. Rak buku berderet-deret sempit dan tertutup dari pandangan antara rak satu dengan yang lain. Jangkauan penglihatan dari luarpun sangat minim,sehingga orang yang lewat tidak akan begitu melihat apa yang terjadi di dalam,karena kaca depan hanya diisi ratusan buku yang dipajang dengan apik,memudahkan pengunjung untuk tertarik saat melintasinya.

Yibo menoleh ke arah pintu,aroma yang khas menyeruak keruangan membuat Yibo hilang kendali,ini aroma pria itu,aku ingat sekali,batin Yibo dalam hati.
Sesaat setelah Yibo sadar dari imajinasinya,ia melihat sosok yang hampir membuatnya gila tengah khusyuk mencari sesuatu diantara deretan buku sastra.
"apa yang kau cari tuan?",bisik Yibo dari belakang tepat di telinga Zhan,yang membuat Zhan merinding karena nafas Yibo begitu berat menyapu daun telinganya.
Zhan langsung menoleh dan mendapati wajah Yibo telah berada 5cm dari wajahnya.
"kau...",Zhan terbelalak kaget melihat pria gila yang sangat dibencinya berada tepat di hadapannya,di saat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan.
"aku bekerja disini,mulai hari ini",Zhan tidak begitu peduli pada alasan pria itu kenapa tiba-tiba berada di toko buku milik temannya.
"aa aku mencari buku sayap-sayap patah",ucap Zhan terbata menyadari tujuan utamanya mampir ke toko buku favoritnya.
Entah kenapa tubuhnya lemas seketika ditatap dengan intens oleh manik mata Yibo yang kelam seperti ingin menerkam Zhan saat itu juga.
Dan memang benar,Yibo mati-matian berusaha meredam nafsu birahinya yang meluap kala melihat pemuda manis di hadapannya,jika bukan di toko buku,Yibo pasti sudah memperkosanya lagi.

"toko kami tidak memiliki buku semacam itu,kalau kau mau,kau bisa membaca buku yang lain yang lebih bagus tentunya",bisik Yibo lagi masih tidak mau menjauh dari wajah Zhan yang mulai memerah. Dan malangnya Zhan justru tidak melawan padahal dari kemarin ia sudah berniat untuk menghancurkan lelaki di depannya ini dengan apapun yang bisa membuat kekesalan Zhan mereda.
"bu bu buku apa?",tanya Zhan masih dengan suara yang tidak beraturan.
"Fifty Shades of grey...",bisik Yibo lembut sembari salah satu bibirnya menyentuh telinga Zhan yang membuat tubuh Zhan merinding.
Melihat reaksi Zhan yang merona saat digoda oleh Yibo,ini pertanda Yibo bisa melakukan lebih,apalagi toko dalam keadaan sepi,membuat naluri pemangsa Yibo menyala dengan sendirinya.

Melihat reaksi Zhan yang merona saat digoda oleh Yibo,ini pertanda Yibo bisa melakukan lebih,apalagi toko dalam keadaan sepi,membuat naluri pemangsa Yibo menyala dengan sendirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yibo menarik pinggang ramping Zhan ke dalam tubuh kekarnya,sementara tangan satunya ia gunakan untuk mengelus pipi mulus Zhan dengan lembut hingga ke bibir ranumnya.
"ini bibir termanis yang pernah aku rasakan",ucap Yibo sambil terus mengusap benda kenyal pink menggoda itu dengan jarinya. Zhan berusaha memalingkan wajah untuk menghindari usapan Yibo,namun dengan cepat Yibo kembali meraih wajah Zhan agar berhadapan dengan wajahnya.

Entah kenapa Zhan justru memejamkan mata seolah pasrah pada apapun yang akan terjadi selanjutnya. Yibo tak mau membuang waktu melihat mangsanya melunak dengan sendirinya.
Tanpa berpikir lagi,Yibo langsung meraup bibir manis itu dengan lumatan penuh nafsu,mengulum benda kenyal itu tanpa henti pada bibir atas dan bawah secara bergantian. Tangan kekarnya ia pindahkan ke dada pemuda itu dan memainkan nipelnya yang tersembunyi di balik kemeja dengan lembut.

Zhan sudah hilang akal menikmati kelihaian Yibo yang mempermainkan tubuh sensitifnya. Sambil masih melumat dan menjilat bibir serta leher Zhan secara bergantian,tangan Yibo meremas pantat sexy zhan yang justru membuat si pemilik mengeluarkan desahan pelan. Yibo berhenti melakukan kegiatannya saat mendengar desahan Zhan,sementara Zhan kaget karena tiba-tiba kenikmatan yang mendera tubuhnya terhenti.
Ia membuka mata dan melihat ekpresi wajah Yibo yang menegang.
Seolah Zhan berkata,kenapa berhenti?

Yibo menatap Zhan tajam.
"kenapa kau nendesah?"
Zhan tentu saja tak bisa menjawab pertanyaan Yibo dengan gamblang,desahan itu keluar begitu saja dari mulutnya tanpa ia rencanakan.
"kau ingin aku memperkosamu disaat ini juga?",Yibo menggerutu kesal,menyesali tempat mereka bertemu bukanlah tempat yang baik untuk Yibo melampiaskan hasratnya yang semakin menggebu mendengar desahan indah dari mulut Zhan.

Zhan terdiam menunduk tidak sadar jika Yibo tengah menariknya ke dalam pelukan yang erat,saking eratnya ia bisa merasakan bagian bawah perut Yibo mengeras dan menggesek paha bagian dalamnya.
Menyadari hal itu,ia berusaha melepaskan pelukan Yibo,ia tidak mau lubangnya sakit lagi seperti malam itu,dimana kejantanan Yibo yang terbilang besar dan keras menumbuknya berkali-kali hingga tubuhnya remuk. Membayangkan semua itu membuat kakinya lemas.
Yibo yang menyadari perubahan pada tubuh Zhan yang semakin bergelayut di bahunya,lansung memapah Zhan untuk duduk di salah satu kursi di sudut ruangan tempat membaca buku.

Apa dia berniat menggodaku?kenapa dia malah diam,bukan melawan dan marah seperti saat ia mengancam akan mematahkan leherku terakhir kali kami bertemu. Apa dia tidak tahu betapa inginnya aku menikmati tubuh indahnya saat ini juga,apa dia juga tidak tahu selama 2 hari ini aku berjuang mati-matian menahan gejolak nafsu yang menggebu setiap kali aku mengingat desahannya. Dan kini ia malah mendesah tepat di telingaku,apa ia sengaja ingin membuat juniorku pulang dengan wajah frustasi karena tidak bisa mengeluarkan benih hangatnya?
Pikiran Yibo berkecamuk,oh andai saja ini bukan toko buku,maka habislah lubang hangatmu itu kutinju dengan gagang lunak milikku yang mengeras sedari tadi.

Zhan berusaha berdiri dan merapikan bagian atas bajunya yang tampak berantakan.
"aku pergi dulu...",ucap Zhan tanpa menoleh ke arah Yibo yang menatap punggungnya tanpa berkedip.
"buku yang kau cari",ujar yibo kemudian mengambil buku bersampul putih dari laci dan menyerahkannya pada Zhan.
Zhan yang melihat itu akhirnya menatap Yibo heran.
"tadi pagi Zhouceng bilang bahwa temannya akan datang mengambil buku pesanannya,aku tidak tau jika yang dimaksud Zhouceng itu adalah dirimu",Yibo menjelaskan sambil menulis sesuatu di kertas kecil kemudian menyelipkannya diantara lembar buku yang dipegang Zhan.
"itu nomor ponselku,hubungi aku secepatnya,tidak jangan berpikiran negatif,aku hanya ingin menebus kesalahanku padamu tempo hari"
Zhan tidak menjawab,ia memasukkan buku itu ke dalam tasnya,hendak pergi saat tangan Yibo memeluknya dari belakang,tidak seperti biasa pelukan itu terasa hangat,tidak ada nafsu sama sekali.
"terimakasih,terimakasih telah mengubahku,aku berjanji tidak akan memaksamu lagi,mencuri atau melakukan hal gila lainnya,aku ingin kau menerimaku jadi temanmu seutuhnya",perasaan hangat mengalir dalam tubuh Zhan,ia berbalik melihat Yibo yang tampak berkaca-kaca.

Zhan menghela nafas,mencoba mengatur perasaannya yang masih bimbang,bagaimana mungkin ia bisa mencerna dengan mudah perubahan drastis dari Yibo yang seorang maniak sex,sinting,gila jadi pria lugu dengan wajah lucu menahan tangis.

Ish,kenapa hatiku mudah luluh,pria mesum ini jangan-jangan sedang berakting. Gerutu Zhan dalam hati.

***

Rindu adegan ena-ena Zhan dan Yibo,tapi tempatnya tidak memungkinkan🤔

Libido (Tamat di PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang