Zhoucheng telah berjalan sejauh 3 km dengan mobilnya, saat sadar bahwa bunga yang ia persiapkan untuk kencan, tertinggal di dalam toko bukunya. Ia bergegas berbalik arah dan kembali untuk mengambil bunga itu.
Langkah kakinya sedikit tergesa untuk memasuki toko. Derapnya terdengar oleh dua orang yang tengah bergumul di dalam. Mereka sama-sama menoleh ke arah pintu, dan saling menatap untuk waktu yang lama. Dalam pandangan seolah berkata, siapa yang datang berkunjung? padahal di depan sudah terpasang bacaan Close. Jangan-jangan.
Kedua orang itu langsung bangun dari acara tumpang tindih di lantai. Beruntung pakaian mereka masih lengkap, hanya beberapa kancing kemeja Zhan yang terbuka dan resleting celana Yibo yang menurun, selebihnya, aman.
Begitu pintu terbuka dengan kunci cadangan yang dipegang Zhoucheng, ketiganya nampak saling menatap dengan bingung.
"Kenapa sangat gelap disini?". Zhoucheng mulai melangkah masuk.
"Aku baru saja selesai membaca dan hendak pulang". Jawab Zhan dengan nada santai, padahal jantungnya sedang berdetak tak karuan.3 kancingnya telah terpasang sempurna sebelum Zhoucheng masuk, begitu pula resleting celana Yibo telah kembali ke posisi semula. Jadi tidak ada alasan bagi Zhoucheng untuk curiga pada mereka.
*
"Sial". Teriak seorang pria sambil melempar ponselnya ke kasur.
"Ada apa sayang?". Pemuda lain yang baru keluar dari kamar mandi. menatapnya heran.
"Bisa-bisanya mereka melakukan itu tanpa menutup telpon terlebih dahulu". Gerutu pemuda yang duduk di kasur dengan kesal. Pemuda satunya tampak tersenyum geli sembari mencari baju di lemari. Setelah memgambil satu stel pakaian, ia menghampiri pemuda lain yang tengah merengut di balik selimut berniat untuk menggodanya."hemmm sayangku apa kau memang sengaja menguping mereka?".
Pemuda lain membenamkan wajahnya ke dalam selimut yang tebal, menyembunyikan rona wajahnya.
"Atau kau ingin melakukan hal yang sama". Godanya lagi.
"Sehun.....". Pemuda di bawah selimut berseru manja.
Pria yang dipanggil Sehun berusaha menarik selimut yang menutupi wajah kekasihnya.Posisinya sangat bagus, tepat berada di atas tubuh pria manis yang tengah meringkuk malu. Ia mengambil salah satu tangan kecil di bawahnya dan menyentuhkan tangan itu ke dalam benda yang tersembunyi di balik handuk di pinggangnya. Sontak pria bertubuh kecil itu terkejut dan membelalakkan mata.
"Sehun kau nakal, cepat pakai bajumu".
"Luhan sayang, aku ingin membuat suara seperti yang kau dengar tadi". Pintanya seperti anak anjing yang menempel pada majikan.
Mata Luhan menatap ke bawah, pada handuk kecil yang terbuka, ternyata pisang itu telah mengeras.Selanjutnya yang terjadi bisa kalian bayangkan sendiri. Desahan, erangan, semua bercampur jadi satu. Menciptakan gema yang berulang, menyusup ke telinga. Membuat keduanya enggan untuk mengahiri sesi panas yang menguras tenaga. Membuat Sehun yang baru saja mandi mengeluarkan keringat lagi. Juga mengeluarkan susu kental manis yang berceceran di atas kasur dengan sprei motif Barcelona.
Siapa yang patut disalahkan atas kejadian ini, Yibo dan Zhan? Atau Luhan sendiri yang tak sengaja mendengar desahan mereka, bukannya memencet tombol matikan, malah mendengarkan dengan tenang hingga terbuai pada suasa penuh gairah yang dilakukan Yibo dan Zhan.
"Temanmu itu memang nakal". Ucap Luhan pada kekasihnya yang kini memeluk tubuh telanjangnya.
"Sama seperti dirimu". Sehun menjawab sembari memencet hidung Luhan gemas. Luhan mengkerucutkan bibir mungilnya yang lansung ditangkap oleh bibir Sehun dengan gerak cepat."Sepertinya ada kemajuan". Luhan tampak berpikir.
"Siapa?" tanya Sehun.
Luhan kemudian membalikkan tubuh dan berbisik di telinga Sehun, pemuda itu langsung terbelalak tak percaya.
"Benarkah?".
Luhan mengangguk dengan penuh keyakinan.
"Aku penasaran seperti apa orang yang sudah membuatnya berubah".
KAMU SEDANG MEMBACA
Libido (Tamat di PDF)
FanfictionArea dewasa, tolong perhatikan peringatan yang tertera. Author tidak bertanggung jawab atas laporan efek samping berupa jantung yang berdebar keras, mata iritasi, pikiran melayang, keringat dingin, otak panas, mimisan atau kondisi lain disebabkan me...