Zhan terengah-engah, ia telah selesai menunaikan tugasnya. Membayar lunas apa yang ia lakukan.
Sperma Yibo berceceran di ranjang, seperti bajir rob yang menggenangi taman. Baunya anyir dan penuh gumpalan kental sebesar lada hitam.
Zhan juga merasa bagian belakangnya bengkak, dan pinggangnya seperti diapatahkan jadi dua.
Ia tidur di sebelah Yibo yang telah memejamkan mata. Yibo pingsan begitu saja, setelah ia menyemburkan larva panas yang ia simpan semalaman.
Zhan menatap wajah Yibo, hatinya tersentuh oleh kesungguhan Yibo untuk menunjukkan cintanya.
Tak menyangka, pria yang telah merenggut kesuciannya pertama kali, justru menjadi pemilik hatinya saat ini.
Zhan mengecup dahi Yibo yang dipenuhi keringat. Ia memasang kembali kain hijau ke tubuh Yibo yang basah.
Ia sendiri mengelap tubuhnya yang lengket dan penuh keringat. Kemudian memakai pakaiannya yang berceceran di lantai.
.
Pintu kamar ruangan Yibo dibuka dari dalam, semua mata menoleh ke arah Zhan yang terlihat kelelahan, jalannya sedikit pincang.
Luhan bergegas ke arahnya, memapah tubuh yang sama kecilnya dengan dirinya. Sehun ikut membantu membawa Zhan duduk di kursi.
Ruangan itu adalah kamar lain, yang terhubung dengan kamar Yibo. Sebuah ruangan dengan kursi panjang dan satu tempat tidur dan sebuah lemari pendingin. Kamar khsus penunggu pasien.
Ternyata uang memang berkuasa.
Mr. Yi menepuk pundak Zhan sambil berucap dengan tulus.
"Terimakasih ...."Nyonya Kim masih tidak mau untuk bertegur sapa dengan pemuda yang telah menyelamatkan anaknya. Ia masih marah karena Zhan menjadi sebab Yibo seperti ini.
Ia pun menyesal telah pergi meninggalkan Yibo saat anak tirinya itu usianya masih kecil. Itulah yang membuat Yibo jadi kacau. Seandainya nonya bisa menurunkan ego, dan tidak pergi pada saat itu. Mungkin Yibo tidak akan menjadi pria penyakitan dengan gairah sex yang berlebihan.
Nona Kim dulu adalah wanita arogan. Memilih mengikuti logika daripada hati nuraninya. 15 tahun setelah pergi ia tak pernah kembali lagi. Ia hanya mengirim Luhan sesekali untuk mencari tahu keadaan Yibo saat itu. Meski nona Kim bukan ibu kandung Yibo. Tapi naluri seorang perempuan akan sosok bayi yang telah ia namai dan ia jaga dari kecil hingga sosok itu bisa melihat dunianya sendiri. Merupakan seseuatu yang berharga bagi seorang wanita.
Namun dari semua peristiwa pastilah ada hikmahnya.
Semua orang mendapatkan hikmah dari apa yang Yibo alami. Ayahnya memilih taubat, nyonya Yi bersedia kembali. Luhan dan Sehun akan bertunangan dan menikah tahun ini.
.
Dokter kembali ke ruangan Yibo. Memasang peralatan yang tadi sempat dilepas. Kondisi Yibo semakin stabil, pertolongan yang dilakukan Zhan, membuat kantong sperma Yibo kembali normal, dan otot-otot yang semula menegang menjadi lemas. Yibo tidur pulas, begitu pula dengan adik kecilnya, tampak payah dan kelelahan.
Setelah semuanya dibersihkan, barulah anggota keluarga itu masuk kembali ke kamar Yibo.
Nyonya Yi yang berjalan paling depan. Ia menghampiri Yibo ke pembaringan, mengecup dahi anaknya berulang kali. Lalu menggenggam tangannya seolah tak mau lepas lagi.
Semua mata terharu melihatnya, begitu pula Mr. Yi, ia bahagia Yibo telah membawa istrinya kembali. Ia bertekad kali ini ia akan membahagiakan mereka seutuhnya.
Ketenangan mereka tidak berlangsung lama, seseorang datang dengan keriangan luar biasa. Suaranya memekakkan telinga.
Orang itu begitu cantik dan lincah, ia akrab dengan semua yang berada di ruangan. Bahkan nyonya Yi sangat senang melihatnya. Ia menghentikan tangisnya oleh senyum dan keceriaan orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Libido (Tamat di PDF)
FanfictionArea dewasa, tolong perhatikan peringatan yang tertera. Author tidak bertanggung jawab atas laporan efek samping berupa jantung yang berdebar keras, mata iritasi, pikiran melayang, keringat dingin, otak panas, mimisan atau kondisi lain disebabkan me...