Direktur Baru

16.8K 1K 256
                                    

Zhan benar-benar tidak bisa tidur bayangan pria mesum yang melecehkannya lagi tadi siang di toko memenuhi pikirannya. Ia berguling guling di kasurnya,mengacak acak rambutnya dengan kedua tangan. Bodoh,begitu kata yang terus terujar dari mulut manisnnya. Kenapa aku diam saja dan malah menikmati permainannya?dasar mesum sialan,gerutu Zhan lagi.

Sentuhan dan kecupan bibirnya seperti meninggalkan jejak di tubuh Zhan,setiap kali menutup mata suara kecupan itu terdengar jelas bersenandung di telinga Zhan,membawa hasratnya menerawang pada nikmat yang pernah ia rasakan. Zhan terbangun dan mencuci muka untuk menghilangkan pikiran kotornya,namun saat tangannya menyentuh air yang dingin,tubuhnya kembali menggigil terbayang saat maniak itu melumuri dadanya dengan bongkahan es batu,dan memercikkan minuman soda ke bagian sensitif di tubuhnya. Memang ia tak sepenuhnya sadar saat itu,namun ia bisa merasakan dengan pasti apa yang dilakukan pria cabul itu kepadanya. Terutama saat dirinya menerima suntikan panas dari benda keras yang hangat di celah pantatnya,Zhan bergetar hebat karena nikmatnya mengalahkan rasa sakit di bibir anusnya.

Zhan terpekik tak percaya,dirinya terjebak dalam pikiran kotor yang tak semestinya. Selama ini hidupnya normal tak pernah berfikiran negatif apalagi vulgar,walau beberapa kali Ji li dan Pei xin menawarkannya situs video porno,namun Zhan enggan dan menolak secara halus ajakan mereka untuk nobar hentai bersama-sama.
Mata dan pikiran Zhan masih suci dari adegan-adegan tak senonoh yang biasa dikonsumsi pria dewasa pada umumnya.

Sampai akhirnya ia bertemu Yibo,pencuri gila,maniak sex,cabul,sinting dan brutal itu telah menghancurkan sosok polos seorang Xiao Zhan yang bahkan belum pernah menyentuh seorang wanita. Dan kini ia malah mendesah indah dibawah kungkungan Yibo yang jelas-jelas seorang pria,ingat pria. Zhan kalap pada dirinya sendiri,ingin sekali lari ke jalan dan membiarkan dirinya diserempet delman supaya mengalami gegar otak ringan dan sedikit amnesia akan hal-hal yang dialaminya bersama pria laknat itu.

Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari,namun Zhan masih tak bisa menerawang ke alam mimpi,setiap ia mencoba membuat matanya terpejam,justru bayangan Yibo yang berada di otaknya. Sepanjang malam hingga dini hari Zhan tak berhenti menggerutu,dia berpikir jangan-jangan dia terkena guna-guna,bisa jadi Yibo melakukannya mengingat Yibo adalah pria gila dengan ide-ide nakal. Baru setelah jam 4 pagi Zhan akhirnya tertidur dengan posisi meringkuk seperti bayi,mungkin karena kelelahan berfikir atau memang kepalanya sudah terasa berat,ia pun tertidur dengan cepat masuk ke alam mimpi dan terbangun 2 jam kemudian saat jam weker di samping ranjangnya berbunyi. Padahal baru 2 jam ia tertidur dan kini harus bangun lagi,jika tidak ingat ini hari efektif kerja pasti ia akan kembali memeluk guling dan selimut untuk kembali ke alam mimpinya.

Setengah jam Zhan bermalasan di atas ranjang karena masih mengantuk,saat jam menunjukkan tepat 06.30 barulah ia bangun dan tergesa ke kamar mandi agar tidak telat berangkat ke kantor.

*
Zhan berjalan tergesa ke dalam lift dan memencet angka dimana kantornya berada. Di dalam ruangan sudah ramai tidak seperti biasanya,padahal ia tidak terlambat dari jam masuk kantor hanya selisih 5 menit saja,semua karyawan tengah berbisik entah apa. Zhan langsung menuju meja kerjanya dekat meja Ji li yang tengah berbincang dengan Pei Xin. Mereka terlihat antusias membicarakan sesuatu,membuat Zhan penasaran.
"Ada apa...,apa aku ketinggalan berita?"
Ji li dan Pei Xin menoleh bersamaan.
"kau baru datang rupanya pantas kau tidak tau kalau direktur kita telah datang barusan",jelas Ji li membuat mulut Zhan menganga. Direktur?pemilik perusahaan tempat Zhan bekerja.

"banyak yang mengatakan pemilik perusahaan ini adalah orang yang dingin dan tegas,tapi yang menjadi direktur ini adalah anaknya",sambung Pei Xin dengan mimik tengah berpikir,membayangkan wajah direktur barunya tadi saat melewati mereka untuk masuk ke ruangan dengan bayangan seorang boss yang dingin dan galak,Pei Xin menggelengkan kepala dengan keras.
"sudah tentu dia akan seperti ayahnya,bukankah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya",komentar Ji li.

Libido (Tamat di PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang