Entah apa yang merasukimu.
Mungkin itu lagu yang cocok utuk mengungkapkan kelakuan Zhan saat ini,bagaimana tidak?dengan berbekal no hape yang ditulis dan diselipkan maniak itu di dalam bukunya,Zhan menghubungi orang yang paling ia hindari dan ia beci dalam hidupnya. Saat telah tersambung dengan si pemilik nomor,Zhan malah diam tak mampu berbicara. "maaf ini siapa?",suara Yibo terdengar sangat sopan.
Oh my God,apa ini benar suara Yibo?maniak ini bisa juga punya tatakrama?gumam Zhan dalam hati.
"apakah ini Yibo?",tanya Zhan kemudian.
"kau...oh ya ampun apa aku bermimpi?",suara yang tadi lembut berubah jadi tawa yang memekakkan telinga,sungguh perubahan yang sangat drastis.
"aku boleh mengunjungimu?"
Demi Tuhan,apa Yibo sedang bermimpi?pria yang dia impikan dalam fantasi terliarnya menyerahkan dirinya sendiri pada Yibo tanpa harus susah payah Yibo merayu atau memaksanya?*
Zhan berjalan melewati gang sempit yang dulu pernah ia lalui saat pulang dari rumah Yibo. Ia melewati kerumunan anak kecil lagi seperti biasa yang bermain bersama kawa-kawannya. Zhan melihat Yibo telah berdiri di depan pintu rumahnya yang sedikit miring akibat engsel yang sudah karatan. Zhan miris melihatnya apalagi sebagian cat dinding rumah itu sudah mengelupas di makan usia.
Zhan mengambil nafas panjang mengumpulkan kekuatan untuk menemui monster sex yang sudah mengambil keperjakaannya. Ia bukannya tidak takut Yibo akan mengulangi hal yang sama,namun saat terakhir ia bertemu Yibo di toko buku,Zhan merasa Yibo punya sisi yang baik dan mungkin Zhan bisa benar-benar membantu Yibo mengubah kebiasaan buruknya.
Yibo tersenyum lebar melihat kedatangan Zhan. Bahagia di hatinya tak bisa disembunyikan. Ia langsung berhambur ingin memeluk Zhan seperti yang biasa ia lakukan,melihat ada bahaya datang Zhan langsung menghindar dan mundur 2 langkah.
Yibo segera sadar untuk tidak menerkam Zhan di depan rumahnya mengingat banyak anak kecil yang bermain di halaman,tak pantas untuk melihat adegan mesum di usia mereka yang masih dini.
Yibo mempersilahkan Zhan masuk ke ruang tamu sempitnya yang hanya diisi dua kursi kecil yang nampak kumal dan tak terawat,seolah Zhan bisa jamuran bila duduk disitu. Yibo segera masuk ke kamarnya mengambil kemeja warna hitam muliknya yang kemudian ia letakkan di atas bantalan kursi sebagai alas duduk Zhan. Melihat itu Zhan mengernyitkan dahi,tak mengerti perlakuan Yibo yang begitu santun padanya.
"aku takut,pantat indahmu kotor",ucap Yibo disertai kekehan kecil yang langsung mendapat pukulan ringan dari Zhan ke bahunya. Yibo malah tertawa mendapat pukulan dari Zhan.
"caramu memukulku seperti gadis remaja yang merajuk pada kekasihnya",goda Yibo yang mendapat pelototan dari mata lentik Zhan.
"jangan melotot begitu,wajahmu jadi semakin imut,aku tidak tahan melihatnya",goda Yibo lagi yang langsung dibalas jitakan dari Zhan ke kepalanya.Flashback.
Tadi pagi,seperti biasa Zhan berangkat ke kantor dengan taxi,sekali ini Zhan datang lebih awal sebab ada janji sarapan dengan Ji li dan Pei xin di kantin kantor. Di dalam lift yang hampir tertutup Zhan berlari berusaha masuk sebelum pintu lift tidak tertutup rapat. Tak menyangka ternyata di dalam lift berdiri seorang pria cantik dan seorang bodyguardanya. Zhan langsung menunduk memberi salam hormat,pria itu hanya membalas salam Zhan dengan pandangan malas,namun Zhan masih tetap tersenyum lembut.
Direktur baru itu menatap Zhan dengan pandangan menyelidik dari ujung rambut ke ujung kaki,kemudian berganti melihat ke arah Ming jue yang nampak waspada,takut direkturnya kecewa. "pria ini yang kau pilih?",ucap si boss dengan nada datar. "benar tuan",jawab Ming jue sambil mengangguk sopan.
Luhan menyilangkan kedua tangannya di dada,lalu menoleh ke arah lain dimana Ji li dan Pei Xin berdiri."pilihanmu tepat,daripada mereka berdua",ucap Luhan sambil mendongakkan kepala ke arah Ji li dan Pei xin.
"mereka memang terlihat polos,tapi terlalu bodoh untuk jadi asistenku",ucap Luhan.
"namun pria yang satu ini,sungguh cantik dan terlihat cerdas". Puji Luhan sembari memandang Zhan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Libido (Tamat di PDF)
FanfictionArea dewasa, tolong perhatikan peringatan yang tertera. Author tidak bertanggung jawab atas laporan efek samping berupa jantung yang berdebar keras, mata iritasi, pikiran melayang, keringat dingin, otak panas, mimisan atau kondisi lain disebabkan me...