Nunggu mas ilham datang ke Libido itu, seperti menunggu bang toyyib yang tak pulang-pulang
Padahal udh tiap hari dengerin lagu-lagunya Kris Wu😌
Sebelum membaca pastikan memahami judulnya, ff ini dipenuhi kata" vulgar
So.
Bersikaplah bijak dalam memilih cerita, jika tidak suka silahkan pergi saja, ff ini penuh racun yang disebut kemesuman
Berhati-hatilah
Happy reading
.
.
.-
Kadang kita harus menjadi kelinci yang patuh, untuk menyembunyikan taring kita yang sesungguhnya.
-Zhan seorang diri mengetuk pintu apartemen Yibo yang terbilang mewah. Sebuah kamar president suite yang sangat mahal. Yibo sedang menegaskan jati dirinya.
Pemuda tampan dengan tubuh lebih pendek dari Zhan, membuka pintu tak sabar. Wajah girangnya tak bisa disembunyikan. Ia hendak menerobos tubuh kurus tinggi itu dan membawanya dalam pelukan. Zhan yang sudah bisa membaca gerak gerik Yibo, langsung menghindar dari serangan. Yibo menekuk muka, kecewa.
Zhan mengambil posisi duduk di ujung sofa, mengabaikan tatapan Yibo yang hendak menelanjanginya. Menguasai diri dari jeratan pemangsa, lebih sulit dari membuat point untuk 3 jam presentasi.
"Yibo, kau tahu tujuanku kemari ...."
"Iya aku tahu," Yibo membalas cepat.
"Lalu, dimana surat perjanjiannya?"
Yibo menampilkan smirk andalannya.
"Bagaimana dengan urusan kita?"
Zhan memutar otak, mencari jawaban yang tepat.
"Aku telah mengatakan padamu, surat itu dulu, baru urusan kita."
Yibo tertawa, satu sudut bibirnya tertarik ke atas.
"Apa kau punya sesuatu untuk merayakan ini?" Zhan mencoba mengalihkan fokus Yibo padanya. Yibo menunjuk lemari yang ada di dapur.
Sementara Yibo mengambil dokumen di lemari, Zhan melangkah ke dapur. Membuka benda persegi panjang yang berdiri di sudut ruangan. Mata Zhan menjadi cerah, menemukan banyak hal yang bisa melancarkan rencananya.
Yibo kembali dengan map di tangan, dan Zhan kembali dengan dua gelas vodka.
Zhan meneriksa surat yang tertera di dalam map yang diberikan Yibo. Semua sesuai keinginannya. Zhan menyerahkan salah satu gelas di meja ke tangan Yibo.
"Cherrs."
Zhan tertawa, Yibo melihat wajah kelincinya penuh guratan bahagia, tanpa ragu Yibo menegak habis minumannya.
Zhan mengirim pesan pada sessorang, sebagai tindak lanjut dari keberhasilannya, membuat Yibo meminum air seninya sendiri. (inilah yang dinamakan senjata makan tuan).
Flashback
Di usia 10 tahun Zhan telah menjadi Yatim piatu, ia dibawa kakek neneknya ke Korea. Zhan kecil mengalami trauma atas kematian kedua orang tuanya. Ia sering menyendiri dan takut pada orang lain.
Zhan kecil tidak memiliki teman, ia tidak mau berdekatan dengan siapun. Ia berangkat ke sekolah, kemudian pulang dan mendekam di kamar dan keluar hanya untuk makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Libido (Tamat di PDF)
Fiksi PenggemarArea dewasa, tolong perhatikan peringatan yang tertera. Author tidak bertanggung jawab atas laporan efek samping berupa jantung yang berdebar keras, mata iritasi, pikiran melayang, keringat dingin, otak panas, mimisan atau kondisi lain disebabkan me...