Ketagihan

16.6K 999 200
                                    

Sore yang cerah di musim semi yang indah. Zhan melangkah pelan masuk ke toko buku langganannya,sudah lama ia tidak kesana menyapa Zhoucheng atau sekedar melihat koleksi baru dari toko itu. Jam sudah menunjuk pukul 16.45,15 menit lagi toko itu akan tutup,tapi Zhan masih terus melangkah masuk ke dalam ruangan yang telah redup,beberapa lampu sudah dimatikan oleh si pemilik toko,tinggal pencahayaan dari luar yang masuk menembus kaca dan menyinari separuh ruangan. Yang jelas dihati Zhan ada maksud tersembunyi selain untuk menemui Zhoucheng si pemilik toko serta membeli buku baru.

Zhan mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan,mencari objek yang sesuai dalam rekaman otaknya,namun hanya wajah Zhocheng yang ia tangkap. Pria yang masih sibuk menata buku di rak itu,tak sadar dengan kedatangan Zhan walaupun lonceng di pintu telah berbunyi,ia terdengar sedang menggerutu. Sementara Zhan sedikit kecewa mendapati sosok yang ia harapkan absen dalam pandangan.
Zhan menepuk punggung temannya yang membuat si pemilik melompat kaget.

"kukira si manja itu...". Dengus Zhoucheng nampak guratan di dahinya,itu pertanda ia sedang kesal.
"lama sekali dia...". Gerutunya lagi, Zhan hanya menggelengkan kepala,tidak heran dengan sifat tsundere temannya.

Tak lama kemudian,orang yang dimaksud Zhoucheng datang dengan menenteng plastik berisi obat-obatan.
"akhirnya kau datang juga,percuma kan aku memasang karyawan,jika merapikan buku di rak saja kau tidak becus". Kehadiran orang itu langsung disambut omelan dari mulut Zhoucheng.
Pria itu hanya menatap lesu pada bossnya,setelah meletakkan plastik yang ia pegang ke meja dekat kasir,ia pun berjalan ke arah rak buku untuk menyelesaikan tugasnya.

"apa yang kau lakukan?". Teriak Zhouceng cepat.
"tentu saja merapikan buku". Jawab pemuda itu tampak lesu.
"minum dulu obatmu Yibo". Zhoucheng berbicara dengan nada ketus,namun wajahnya nampak khawatir,berbanding terbalik dengan kata-kata tajam yang muncul dari bibirnya.
"lagipula toko ini akan tutup". Zhoucheng bangkit dan mengambil kunci mobilnya di dalam laci. Teringat janji temunya dengan seseorang.

"oh ya Zhan,aku pergi dulu,aku akan pergi berkencan ". 180derajad perubahan di wajah Zhoucheng,tidak biasanya ia tersenyum berbinar saat berbicara.
Zhanpun ikut tersenyum dengan cepat menimpali.
"semoga dia menerimamu apa adanya".

Yibo hampir tertawa mendengar ucapan Zhan,siapapun tau watak keras teman Zhan itu,entah kencan itu akan berhadil atau tidak. Sedang Zhoucheng sudah diselimuti kabut kasmaran sehingga tidak begitu peduli pada ucapan temannya.

Sebelum keluar,berdiri di ambang pintu pria yang sebenarnya punya tampang imut itu berucap pada Zhan.
"pilih buku sesukamu,toko ini memang akan tutup,tapi kau bisa menghabiskan waktumu untuk membaca disini". Zhoucheng tidak sadar dengan perkataannya,secara tidak langsung ia menyekap teman kelincinya untuk jadi sasaran empuk si Singa jantan. Setelah itu pintu ditutup dan Zhoucheng pun tidak tampak lagi.

.

Setelah mengunci pintu dan menutup tirai,pandangan Yibo kini beralih pada kelinci kecil kesayangannya yang tengah duduk di sudut ruangan dengan buku di tangan. Yibo menghampiri pemuda manis itu dan meletakkan dagunya di belahan paha Zhan yang membuat Zhan terlonjak kaget.
"Yibo kenapa duduk dibawah?". Zhan mencoba mengangkat wajah Yibo yang asyik menanamkan muka diantara kedua paha Zhan.
"tempatku memang disini,diantara dua pahamu". Yibo menjawab santai yang dihadiahi sebuah pukulan ke bahunya dengan buku yang dipegang Zhan.

"uccchhh sakit my bunny...". Ringis Yibo,mencoba berdiri dari posisinya yang berjongkok di bawah Zhan.
"melakukannya disini sepertinya seru". Bisik Yibo tepat di wajah Zhan,sehingga hembusan nafasnya yang panas menembus kulit wajah Zhan yang sensitif nampak semburat merah muda mengaliri bagian pipinya.

"Yibo...". Zhan berusaha marah dan kesal,namun hati kecilnya menolak untuk itu. Jauh disana,di bagian yang tersembunyi,Zhan menyukai sikap nakal Yibo padanya.
Yibo tertawa dan duduk di pangkuan Zhan yang mulai melanjutkan kegiatannya membaca. Merasa ada beban berat yang menindih kedua pahanya,dengan sekuat tenaga ia berusaha mendorong Yibo. Namun maniak itu malah berpegangan erat pada kursi tempat Zhan bersandar.

Libido (Tamat di PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang