Malam Panas

14.8K 793 319
                                    

Sedikit lelah bikin ff BL yang porno seperti ini
Tapi, demi kalian para readers setiaku, gunung pun akan kudaki, lautan kusebrangi, wkwkwk author lebay

Chapter ini akan ada adegan panas antara Yibo dan seseorang
Jadi, yang masih dibawah umur tolong jangan masuk ke area dewasa
Author tidak bertanggung jawab atas kehaluan yang terjadi setelahnya

😉
Oke
😉

Selamat membaca

*
*
*

Luhan memandang postur dirinya di depan kaca, membenarkan kancing jasnya yang ke-13.
Pakaian yang ia coba berserakan di atas tempat tidur.

Yibo tak beralih dari layar ponsel yang ia pegang, ini seperti mimpi buruk, ia tidak bisa menghubingi Zhan sejak kemarin. Kakaknya mengatakan Zhan tidak masuk tadi pagi karena sakit, tapi begitu Yibo pergi ke apartemennya, ia tidak mendapati Zhan di sana. Ji Li dan Pei Xin berlagak tidak tahu apa-apa, manajer Ming Jue malah memberikan jawaban yang berbeda dengan kakaknya. Mingjue mengatakan bahwa Zhan mengunjungi orang tuanya yang sakit di kampung halaman.

Yibo hampir frustasi, dunianya yang berbentuk lingkaran yang lembut sejak keberadaan Zhan, kini kembali menjadi kotak-kotak, kaku dan membosankan.

Yibo menimang-nimang posel yang ia pegang sambil bergumam pelan entah pada siapa.
"Apa Zhan salah paham tentangku?"

Luhan yang telah selesai mencoba pakaian yang ke-14, menyahut dengan suara rendah dan nada yang hampir tak terbaca.
"Mungkin Zhan sedang berada di rumah orang tuanya, jika dia kembali kau bisa menjelaskannya nanti"

Yibo berusaha menenangkan diri, walau rasanya sulit mengendalikan rindu dan nafsunya setiap kali mengingat wajah manis kekasih hatinya.

Luhan menyematkan bros di saku jas yang ia kenakan, pria itu bahkam tampak lebih muda dari adiknya meski usianya sudah hampir kepala tiga.

Luhan menoleh kepada Yibo yang kini mulai sadar jika sedari tadi kakaknya telah menurunkan seluruh isi lemari hanya untuk membuat dirinya tampak sempurna di depan Sehun dan keluarganya.

Sementara waktu 2 jam yang Luhan gunakan unrtuk mencoba segala jenis baju, Yibo justru tengah sibuk wara wiri mengingat setiap detil wajah dan tubuh menggoda milik Zhan.

"Kenapa hanya bros, jiejie akan lebih cantik menggunakan dress dan pita di rambut," goda Yibo.

"Kau ... kemari kau...." Luhan berlari mengejar Yibo yang kabur begitu melihat wajah Luhan yang siap menyerang.

.
.
.


Sebuah kamar berpencahayaan redup, dua insan yang berseteru. Ranjang yang berderit, saling mengelak dan berusaha menjadi dominan.

Diantara kedua insan itu, salah satunya adalah maniak sex kita. Pria gagah berjakun sexy, dengan senyum evil yang menggoda. Satu lagi adalah pria tinggi bertubuh atletis, perut abs dan senyum dimpel manis yang menggemaskan.

Keduanya saling tindih, berguling dan mendorong satu sama lain. Tidak ada yang mau mengalah untuk mengambil posisi di bawah.

Yibo memang lebih pendek beberapa centi dari pria berlesung pipi itu, tapi kekuatan Yibo dalam urusan ranjang tidak bisa dinilai dengan ukuran tubuhnya yang tidak setinggi pria lainnya.

Libido (Tamat di PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang