Metode Penyembuhan

6.1K 481 71
                                    

Akhirnya ff ini sampai di detik-detik terakhir

Setelah chapter ini aku akan membongkar masa lalu Yibo hingga bisa menjadi predator sex

Semua akan dikupas secara runcing, seruncing bambu para pejuang kemerdekaan

Jadi jangan sampai ketinggalan chap selanjutnya

Terus setia di lapakku
Hehe

Selamat membaca
😊










Beberapa menit berlalu, keterdiaman mereka mencekik leher Zhan. Wanita yang dipanggil eumma oleh Luhan masih menangis, kali ini ia berada di pundak Mr. Yi. Sehun dan Luhan terlihat gamang, tangan mereka saling menggenggam.

Zhan pun ingin memegang tangan Yibo yang tidak terpasang infus. Namun ia takut mendapat reaksi buruk dari eumma Luhan.

Zhan hanya duduk dan diam sambil memikirkan sendiri, penyakit apa yang menyerang Yibo hingga begini.

Sampai suara pintu dibuka, dua orang suster cantik dan seorang dokter paruh baya menghampiri mereka. Wanita yang berada di bahu Mr. Yi buru-buru bangun dan menghampiri mereka.

"Dokter, tolong anak saya ...." ucapnya cepat, dengan nada sedikit gemetar beserta isakan pelan.

Dokter dengan wajah tampan di usia yang tak lagi muda itu berusaha bersikap tenang, meski diagnosa yang akan ia sampaikan pasti memukul hati mereka. Ia harus profesional dengan segala kemungkinan yang terjadi.

"Apakah kalian sudah membawa pria yang disebutkan Yibo semalam?"

Luhan dan Sehun mengangguk bersamaan.

Dokter itu bertanya sambil memeriksa kondisi Yibo, lalu membaca catatan yang diserahkan dua suster di sampingnya.

"Obat-obatan dan alat medis hanya membantu menekan rasa sakit dan menormalkan kondisi tubuhnya, bukan organ reproduksinya. Jika Yibo bersikeras dengan keputusannya semalam, prostatnya akan membengkak, dan wajib dilakukan operasi untuk mengangkat kantung sperma miliknya. Resikonya, dia tidak akan bisa memiliki keturunan. Namun, jika itu dibiarkan, kemungkinan besar dari banyaknya cairan sperma yang mengental di saluran kecingnya, ia akan mengidap kanker buah zakar dan tentu ini akan membahayakan nyawanya. Sejak semalam aku sudah membujuknya untuk meminta bantuan seseorang untuk mengeluarkan spermanya, tapi dia hanya menyebut nama pemuda bernama Zhan."

Zhan yang merasa namanya disebut langsung berdiri dari duduknya.

"Saya yang bernama Zhan, Dok."

Sang dokter menepuk bahu Zhan pelan sambil berkata.

"Efek dari obat penenang akan berakhir 15 menit lagi, apa kalian sudah menceritakan kronologi penyakit Yibo pada pemuda ini?"
Dokter itu bertanya pada seluruh yang berada di ruangan, lalu tatapannya berakhir pada Zhan.

Mereka kompak menggeleng, si dokter menghembuskan nafas berat.

"Dia satu-satunya penolong Yibo, kita tidak punya waktu lagi ...!"
Dokter berkata dengan suara berat, ada sedikit kecemasan di nadanya.

"Baik dok," Luhan maju terlebih dahulu, mengambil tangan kanan Zhan dan menggenggamnya.

.

Mereka duduk di balkon rumah sakit yang terlihat rindang, sisi kanan dan kiri dipenuhi bunga yang di gantung di pot warna putih dengan tali besi warna silver.

Libido (Tamat di PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang