21. Sakit

18 2 0
                                    

Sakitmu adalah kesedihanku.

-Violin Grisella Algezza
*

**

"Saya mau, kalian tentuin objek untuk difoto bersama tim kalian kemarin. Objek fotonya harus di lingkungan sekolah," ujar coach memberi intruksi kepada seluruh anggota eskul fotografer termasuk Refal dan Violin.

Semua anggota mengangguk paham, mereka langsung menemui kelompoknya masing-masing. Begitupun Violin dengan Refal.

"Kira-kira, kita mau pakai objek apa?" tanya Violin sambil memegangi dagunya seolah sedang berpikir.

"Kamu maunya apa?" tanya Refal balik.

"Cari di luar aja, yuk." Violin lalu bangkit dari duduknya, disusul Refal yang juga bangkit dari duduknya.

Mereka mengelilingi sekolahan, untuk melihat secara detail agar lebih mudah memilih objek yang harus dipotret.

Saat sesi mengelilingi sekolahan, Refal merasakan sakit yang luar biasa di bagian kepalanya. Saat itu juga, cairan kental berwarna merah mengalir melalui hidungnya.

Violin yang melihat Refal mengeluarkan darah pun tidak bisa menutupi kepanikannya, ia langsung membantu Refal untuk pergi menuju UKS.

Refal yang sedang menahan sakitnya berusaha untuk tetap menopang badannya, namun usahanya sia-sia, ia jatuh tersungkur dan seketika tidak sadarkan diri.

Violin langsung memanggil teman-temannya juga anggota eskul fotografer lain untuk membantu membawa Refal pergi ke rumah sakit.

***

"Lin," lirih Refal saat dirinya sudah sadarkan diri.

"Iya, Al? Kamu udah sadar?" ucap Violin lalu mengusap air matanya yang sedari tadi mengalir dengan deras di pipinya yang halus.

"Jangan nangis, Lin. Maafin aku udah ngerepotin kamu, ya." Refal mengusap bekas air mata Violin dengan lemas.

"Enggak, kamu sama sekali enggak ngerepotin aku, Aal."

"Makasih ya, Lin. Udah mau bantuin aku," ucap Refal seraya memberikan senyuman terindahnya.

Violin yang melihat senyuman Refal seketika terkagum, ia tak menyangka bahwa sahabat kecilnya bisa setampan ini saat sudah besar. Kalau kata orang-orang adalah puberty goals.

Ia merasa beruntung mempunyai kekasih seperti Refal. Jika dulu ia yang selalu membela Refal saat Refal dijahili, kini Refal yang menolong Violin jia terjadi apa-apa dengan dirinya.

Ia tidak pernah menyesal bisa bertemu juga berkenalan dengan Refal, meski Refal telah menghilang darinya tanpa sepatah kabar apapun.

Flashback on

"Dasar anak manja! Masa gitu doang enggak bisa!" ejek seorang anak lelaki ketika melihat Aal tidak bisa menendang bola dengan benar.

"Tau! Main boneka aja sana! Kamu enggak pantes main sama kita!" sahut yang lain.

Aal yang mendengar ucapan dari teman-temannya hanya bisa tertunduk, dan menangis dalam tundukannya.

"Jangan ngejek gitu, dong! Namanya juga belajar, emang kalian sekali belajar langsung bisa? Enggak, kan?" bela Olin saat melihat Aal sedang diejek dengan teman-temannya.

"Kamu perempuan enggak usah ikut campur, deh! Sana, ajak temen manja kamu main boneka barbie!" ucap anak laki-laki tersebut, lalu tertawa mengejek dengan teman-temannya yang lain.

"Kalian tuh, manja! Bisanya ngejek orang aja, emang udah pinter?!!" sungut Olin dengan amarahnya yang sudah memuncak.

"Lin, udah gapapa." Aal berusaha melerai mereka.

"Al! Tapi mereka udah ngejek kamu! Kamu enggak boleh diem gitu, dong! Kamu harus lawan mereka!" ucap Olin dengan kesal lantaran melihat Aal yang hanya diam saja diejek.

"Lin, enggak seharusnya kejahatan dibalas dengan kejahatan," ucap Aal berusaha menjelaskan Olin yang masih tersungut Emosi.

Olin yang mendengar ucapan Aal langsung meredam semua emosinya, Aal selalu saja sukses membuat kepribadiannya menjadi lebih baik. Ia selalu mengajarkannya apa arti dari kesabaran juga kebaikan yang harus tertanam dalam diri kita masing-masing.

Flashback off

Tak terasa, air matanya mengalir lagi saat mengingat masa-masanya dengan Refal saat masih kecil.

"Lin, kamu kenapa?" tanya Refal saat melihat Violin mengeluarkan air mata.

"E-eh, enggak apa-apa. Aku lagi inget mmas-masa kita kecil aja," ucap Violin seraya tersenyum.

Happy Reading in our project, guys!

Thank you for reading!

Krisarnyaa

(28 Oktober 2019)

By: Gadissnj

ComeBack [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang