12. Harus Memilih

730 58 7
                                    

' Mana yang akan kau pilih? Perasaan mu? Atau sahabatmu?? '

-Love in SMK -

Happy Reading 💕

Vino memperhatikan wajah Rendy yang agak beda hari ini. Tidak biasanya. Setiap Vino memasuki ruang OSIS, ia hanya akan mendapati Rendy yang malas malasan sambil tiduran disofa. Tapi kali ini Vino menangkap binar binar bahagia diwajah Rendy.

Rendy kadang tersenyum sendiri, membuat Vino agak merinding dibuatnya. Di ruangan OSIS hanya tersisa mereka bertiga saat ini. Vino, Rendy dan yaahh medusa satu itu. Si Agam!

"Kenapa lo?" tanya Vino yang sudah tak tahan. Ia hanya tak ingin temannya ini kerasukan setan SMK.

"Gue lagi seneng" jawabnya tersenyum kian lebar. Apa nggak keram tuh mulut senyum mulu dari tadi?

"Yaelah Vin, gini ni baru bagus. Senyum, bukannya datar terus tuh muka" Agam sedikit melirik Vino yang ada disampingnya.

Vino tak mempedulikan Agam dan lebih memilih berkutat pada ponselnya.

"Ren, dari gerak gerik lo gue tau nih. Pasti lo lagi sukak sama cewek kan?" tanya Agam dengan tatapan menyelidik.

Rendy yang sedang bermain ponsel lantas memasukkannya kedalam saku celana. Ia berdiri dan menepuk pundak Agam pelan.

"Lagi proses bro. Doain" ucapnya berbisik.

Lalu setelahnya, Rendy melangkahkan kakinya keluar ruangan itu.

"Wihh gercep juga ntuh anak" ujar Agam geleng geleng.

"Kalah start gue" tambahnya lagi memasang wajah lesu.

"Lo gak ada niat cari pacar Vin?" tatapan Agam beralih pada Vino yang bermain ponsel.

Vino menatap Agam datar dan kembali fokus pada kegiatannya. Tak mempedulikan Agam yang mukanya memerah menahan kekesalan.

"Lo tuh kalok orang nanyak dijawab kek, jangan ngajak berantem gitu mukak nya"

Detik berikutnya yang dilihat Agam diponsel Vino hanyalah orang orangan yang berlarian membawa tembak.

Vino kalau apapun itu yang sudah berhubungan dengan game, pasti tidak akan peduli dengan sekitarnya.

Akhirnya Agam memutuskan untuk bermain game juga melampiaskan kekesalannya

' Booyahh!!! '

👚👚👚



"Wah saraf ni anak. Dari tadi ketawa mulu sama ponsel nya" ucap Mira yang ditujukan pada Gita.

Serlyn memperhatikan Gita yang terfokus pada ponselnya sedari tadi. Ia tau penyebab kebahagiaan temannya itu. Hanya ada satu nama penyebab Gita seperti ini. Rendy!

"Gue tu lagi seneng. Jadi plis jangan hancurin mood gue" ucap Gita.

"Ryska mana? Kok tumben gak ada suaranya" ucap Serlyn bingung. Biasanya, suara toak Ryska lah yang pertama kali didengarnya.

"Ck. Dari tadi pagi tu anak udah molor aja dikelas tau gak" Mira mendecakkan bibirnya.

"Lah tumben"

Serlyn mendekati meja yang dijadikan tempat tidur oleh Ryska. Ia mengguncang pelan lengan Ryska yang membuat si empunya terbangun dalam tidur lelap.

Ryska mengangkat kepalanya dan menatap kesal kearah Serlyn yang sudah mengganggu tidur nyenyak nya. Matanya merah sehabis bangun tidur.

"Tumben lo tidur disekolah" Serlyn mengernyitkan dahinya.

"Gue ngantuk Ser. Semaleman gue begadang nonton bola" jawabnya dengan suara serak.

"Ya ampun gue kirain lo kenapa" Serlyn lantas meninggalkan Ryska begitu saja dan kembali ke tempat awal.

Gita heran melihat Serlyn yang kembali dengan wajah tertekuk.

"Emang ngeselin tu Ryska. Dia molor dikelas cuman karna begadang nonton bola" Serlyn berkata dengan wajah menahan kesal.

"Lo kayak gak tau aj Ser" Gita menenangkan Serlyn yang misuh misuh.

"Udah udah. Tuh Bu Ani udah dateng" Mira mengalihkan keadaan. Ia lalu membangunkan Ryska yang masih tertidur.

"Saya disini ingin menyampaikan bahwa untuk tiga jam kedepan, kegiatan pembelajaran kita free dulu karna guru guru mengadakan rapat. Sekian saja, ibu pamit ya" sontak ucapan Bu Ani tersebut mendapat sorakan bahagia dari semuanya.

Dalam sekejap saja, kelas X Tata Busana 2 sudah menyerupai keadaan pasar. Beberapa anak ada yang membuka salon dadakan. Lain lagi dengan Serlyn dkk yang malas asyik membicarakan orang. Rumpi no screeet!

Ada lagi beberapa siswi yang sibuk membuat boomerang dengan gaya yang macam macam dan terkesan aneh. Mulai dari gerakan memiring miringkan kepalanya sampai yang menjulurkan lidahnya kedepan. Dasar ceuwek!

Tapi, saat saat seperti inilah yang akan dikenang ketika mereka tamat nanti. Sungguh indah masa putih abu abu^^

"Lo tau Vino kan Ser?" tanya Mira

"Iya. Kenapa?" bingung Serlyn

"Nggak sih. Gue sukak aja gitu sama gaya nya" jawab Mira semangat.

Deg!

Entah kenapa ada perasaan tidak nyaman saat Mira berkata begitu. Serlyn hanya tersenyum kaku membalas perkataan Mira.

Ryska yang menyaksikan keterdiaman Serlyn pun ikut bungkam. Dari awal ia memang tau kalau Serlyn memiliki perasaan lebih pada Vino. Tapi sekarang, Mira?

Gita tak mendengarkan sama sekali percakapan tersebut. Ia masih asyik bertukar pesan dengan Rendy.

Suasana yang mendadak hening dan terasa agak canggung itu terpecahkan saat bel pertanda istirahat berbunyi dengan nyaring nya

"Kantin yuk" ajak Mira semangat yang ditanggapi antusias oleh yang lainnya.

Lain dengan Serlyn yang hanya mengangguk samar mendengar ajakan tersebut. Pikirannya masih kacau untuk saat ini.

Serlyn mengikuti langkah teman nya dengan pelan. Disampingnya, Ryska menggenggam tangan nya dengan erat dan hangat.

Apa yang akan ia lakukan sekarang? Serlyn harus memilih apa? Perasaan nya? Atau sahabatnya?











Jangan lupa Votement ya🤗
Hargai penulis dong 😌
See You Next Part Readers!!!








Oktober, 2019

Love in SMKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang