26. Hujan

633 37 8
                                    

' Kenapa hujan turunnya air? Kalau turunnya aku nanti jadi rebutan:v '


-Love in SMK-


Happy Reading 💙

Serlyn dan Vino sudah semakin dekat saja. Walaupun terkadang kedekatan mereka sebagian besar hanya diisi pertengkaran pertengkaran kecil. Kabar kedekatan keduanya sudah menyebar satu sekolah. Maka tak jarang Serlyn mendapat tatapan membunuh dari fans fans Vino.

Kali ini mereka sedang dalam perjalanan pulang sehabis latihan nyanyi seperti biasa. Ngomong ngomong, festival sekolahnya hanya tinggal tiga hari lagi.

"Kak" panggil Serlyn. Mereka kini berjalan ke parkiran sekolah, yang seperti biasa sudah sepi.

"Hmm?"

"Kok Serlyn ngerasa pengen ganti lagu lain ya"

"Yakin? Festivalnya tinggal tiga hari lagi"

"Kita kan lumayan cepet ngapalin lagunya kak"

"Gue sih terserah"

Serlyn tersenyum puas. Ia sudah ada ide untuk menampilkan lagu apa saat festival sekolah nanti. "Nanti Serlyn kabari lewat WA"

"Ok"

Vino dan Serlyn meninggalkan sekolah. Sudah jadi kebiasaan Vino untuk mengantar Serlyn pulang setiap selesai latihan. Baginya, itu sudah menjadi tanggung jawab dirinya.

Serlyn fine fine saja. Toh, dengan begitu ia bisa hemat ongkos pulang kan?

Langit sore cukup mendung dan tidak lagi menampakkan sinar jingganya. Hal itu membuat udara terasa semakin dingin saja. Baik Vino maupun Serlyn bungkam saat rintikan air hujan satu persatu mulai turun membasahi tubuh mereka.

"Neduh dulu kak. Dingin banget ini" teriak Serlyn agar suaranya didengar Vino. Bahkan ketika berteriak saja, suaranya terdengar kecil akibat teredam air hujan.

"Bentar. Gue cari tempat teduh dulu" ucap Vino ikut berteriak.

Serlyn sudah menggigil kedinginan. Bibirnya bergemelatuk hebat. Saat cuaca dingin saja daya tahan tubuhnya tidak kuat. Apalagi ini, sudah cuaca dingin ditambah guyuran air hujan. Lengkap sudah!

Vino yang peka pun menyadari bahwa gadis dibelakangnya ini kedinginan. Baik ia maupun Serlyn sama sama tidak membawa jaket pula. Jadi ia harus bagaimana?

Serlyn tersentak saat tiba tiba tangan kekar Vino menarik tangannya hingga kini kesannya Serlyn memeluk Vino dari belakang. Detik berikutnya Serlyn lebih terkejut lagi tatkala tangannya digenggam erat oleh sebelah tangan Vino. Jadi kini Vino hanya menyetir dengan satu tangan.

Rasa hangat menjalari tubuh Serlyn saat Vino justru meniup niup tangannya yang digenggam oleh laki laki itu. Serlyn dengan tidak sungkan lagi menyenderkan kepalanya pada punggung Vino. Ia terhanyut dalam kenyamanan ini, ditambah lagi wangi maskulin dari tubuh cowok ini membuatnya tersenyum ditengah derasnya air hujan.

Vino tersenyum kecil menyadari tubuh Serlyn yang sudah tidak menggigil lagi. Ia lega, walaupun dirinya yang harus merasa kedinginan diterpa derasnya hujan dari arah depan. Yeah, setidaknya Vino merasa berguna untuk Serlyn.

Motor berhenti didepan sebuah halte bus. Vino turun dari motornya, lalu membantu Serlyn untuk ikut turun juga. Ia menuntun gadis itu untuk duduk bersebelahan dengannya dibangku halte.

Mereka terdiam mendengarkan gemericik air hujan yang menemani keheningan antar keduanya.

"Masih dingin?" tanya Vino menatap Serlyn disebelahnya.

Love in SMKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang