Ritme, 5

1.1K 215 43
                                    

Myscha terus berjalan tanpa mengindahkan panggilan dibelakangnya. Hingga seseorang itu menarik pergelangan tangannya. Myscha membalikkan badan.

"Eh Al, Why?" Myscha segera melepaskan tangannya.

"Lo gue panggilin dari tadi gak dengar?" Al menahan kekesalannya. Myscha hanya menyengir. Memalingkan wajah.

"Kan pake earphone dari tadi. Makanya gak dengar,"

Al membuang nafas gusar. "Pantes. Ya udah, ikut gue. Gue mau ngomong something."

Myscha masih diam ditempat. Menatap punggung Al, mulai angkat kaki. "Penting gak? Kalau gak penting gue mau balik,"

Al membalikkan badan. "Pentinglah. Kalau gak penting, gue juga males buang-buang waktu. Ikut gue atau lo perlu gue tarik kayak tadi?"

Myscha memutar bola matanya malas. "Yes yes yes yes,"

Myscha mengikuti langkah Al. Karena mau tak mau ia harus menurutinya. Bagaimana lagi? Al salah satu the most wanted diangkatannya. Bisa macam-macam nanti.

Al menarik kursi. Mempersilahkan Myscha duduk dihadapannya. Ia pun duduk sembari memanggil waiters. Memesan minuman. "Lo mau apa?"

"Selama gratis sih serah,"

Al memesankan minuman yang sama dengannya. Setelah waiters berlalu. Ia menatap Myscha intens. Tangannya ia satukan diatas meja.

"Jadi?" tanya Myscha tak peduli dengan tatapan Al.

"Belakangan ini, gue rasa ada yang aneh tiap lihat lo. Intinya, gue suka sama lo." Ucap Al to the point.

Sebenarnya, Myscha sangat terkejut dengan ucapannya. Namun, ia menyembunyikan keterkejutannya.Menarik nafas. Membuangnya perlahan.

"Ohh. Terus?" tanya Myscha. Masih menyembunyikan rasa dalam hatinya.

"Lo mau?" Al mengangkat alis sebelah.

"Lo ngajak gue pacaran?" tanya Myscha memastikan.

"Iya, Lebih dari teman kan?"

Myscha menarik nafas dalam. Membuangnya kembali. Ia mulai mencoba merangkai kata perkata dalam fikirannya. Untung saja, waiters datang membawa pesanan mereka. Sejenak, Myscha menyeruput minumannya. Melirik kearah Al. Terus menatapnya intens.

"Gak usah dilihatin juga kali. Gue jadi malu nih." Ujar Myscha. Tak bisa menahan kegugupannya saat ini. Mungkin, rona dipipinya sudah memerah sedari tadi.

Al tersenyum. "Biasa aja kali. Lo cantik sih,"

Ingin rasanya Myscha berteriak. Namun ia menahannya. Ia tak boleh salah tingkah.

Bagaimana tidak? Al dengan postur tubuh tinggi tegap. Kadar ketampanannya diatas rata-rata. Otaknya cerdas. Karena, Myscha dan Al ialah pesaing sejati untuk mendapat IP tertinggi dijurusannya.

Hal yang membuat Myscha mengagumi Al, ia tak pernah terlihat menjalin hubungan dengan siapa pun. Walaupun banyak sekali wanita yang mendekatinya. Dengan perlahan, Al hanya bisa menolaknya secara halus. Karena biasanya, lelaki dengan kadar ketampanan diatas rata-rata dikampusnya. Mudah sekali menggaet wanita manapun. Namun, Al berbeda.

"Asal lo tahu Cha, gue nutupin diri ke cewek lain karena lo. Karena, dari awal. Gue udah suka sama lo. Ya mungkin kalau gue gak ketemu lo di awal, gue udah ajak kencan cewek lain. Sampai gonta-ganti cewek, gue bisa. Tapi karena lo Cha. Dan gue, baru pertama kali nembak cewek. Seriously," Ucap Al sungguh-sungguh.

RITME; Married with SelebritiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang