Chap~19

4K 206 6
                                    

"Banyak orang yang sakit. Dan orang yang paling sakit adalah orang yamg tidak mencintai dan merindui Baginda Rasulullah saw."

~Alhabib Kadzim bin Ja'far bin Muhammad Assegaf~


🥀🥀🥀

29-8-2017

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

°~Author

   NAURRA menyipitkan mata. Entah perasaan dia saja atau memang banyak orang yang memperhatikan dirinya. Terkadang mereka berbisik-bisik, dan mengatakan apa yang tidak ia mengerti.

"Gak nyangka, ya? Di luar malaikat dalemnya devil,"

  "Dasar, wanita penggoda ..."

  Naurra berhenti berjalan. Itu perkataan yang menyakitkan namun ia tidak yakin perkataan itu untuk dirinya, karena setahunya tidak ada kesalahan yang dibuatnya selama ia belajar di universitas tersebut.

   "Nau!" Sandra melambaikan tangan, berlari menuju dirinya dan mengambil napas terburu-buru.

  "San, tenang! Tarik napas dulu," ujar Naurra sambil mengusap punggung Sandra.

  "Nau ... gak usah dengerin apa kata mereka, masuk telinga kanan keluar telinga kiri saja," ujar Sandra menggebu.

  Naurra mengeryitkan mata. Ah, memang benar sepertinya mereka membicarakan dirinya. Tapi, tentang apa?

  "Mereka bicara apa?" tanya Naurra berusaha santai.

  Sandra mengeryit, "Nau! Gue tau lo tertekan! Lo bisa melampiaskan ke gue, tapi jangan menyembunyikannya dengan pura-pura tidak tau. Itu malah lebih menyakitkan!" entah mengapa Sandra memanas dengan pipinya yang memerah.

  Naurra ingin tertawa, hanya saja hatinya lebih penasaran dengan apa yang dikatakan mereka, "Oke, oke. Coba jelasin mereka kenapa?"

  "Nau ..." Sandra mengelap wajahnya, lalu menghela napas, "Mereka ngira lo ngegoda Kak Alfa, mereka taunya Kak Alfa sama ... Kak Hanum,"

   Dheg ... "Hah ...?"

  Naurra menepuk sebelah telinganya yang ditutupi pasmina crinkle hijau. Dia tidak salah dengar, kah? Bukankah hampir satu angkatannya tau jika dia menikah dengan Alfa? Lalu kenapa gosip itu ...

  "Angkatan senior yang bilang," jawab Sandra seperti mengetahui isi pikirannya, "Sampai ke angkatan kita, dan mereka percaya,"

  Ah, angkatan senior, ya ...

  "Eh, San, bentar lagi dosen masuk kelas. Buruan, yuk?" Naurra menarik tangan Sandra, berjalan menuju kelas mereka.

   Naurra tidak membiarkan celah untuk Sandra kembali mengungkit cerita yang baru saja diceritakannya. Dia memotong tiap perkataan Sandra hingga gadis itu lupa akan topik pembicaraan yang pertama.

  Sungguh, ironi. Itu sangat menyakitkan bagi Naurra. Setelah mendapat surat cerai, digosipi oleh teman-teman sekampus, apa lagi yang akan didapatkannga?

  Heh, sekarang dia bingung yang mana wanita penggoda sebenarnya.

💌💌💌

  "Ya Allah ..."

  Umi Sarah menutup matanya, menangis tanpa suara. Alfa menghela napas, seminggu adalah waktu yang cukup lama untuk menceritakan hal sesungguhnya pada Sang Ibunda. Setiap langkahnya kembali pada rumah masa kecilnya, setiap itu pula Umi Sarah mendiamkan dan meninggalkannya tanpa sepatah kata pun. Itu merupakan rekor terlama Umi Sarah mendiamkannya.

Teruntukmu, Imamku [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang