Bagian 09 : Kehadirannya

9.9K 1.1K 358
                                    

Revisi ver

...............

Dulu sekali, Yoongi pernah bertanya-tanya. Apa yang salah dari Jimin sampai Papa terlihat membentangkan jarak tak kasat mata pada si bungsu Min. Setiap kali si bungsu mencoba mendekat, Papa pasti akan menarik diri untuk menjauh dari si bungsu. Papa memang tidak terlihat membenci Jimin, tidak juga memukuli Jimin seperti yang terjadi di film yang Yoongi tonton.

Min Kyunsoo hanya menjauh dari Jimin tanpa melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah. Setiap kali Jimin kecil berlari kearahnya, Kyunsoo selalu menjauh darinya dengan berbagai alasan yang membuat Jimin kecil segan untuk mendekat. Tidak membiarkan Jimin melewati dinding tak kasat mata yang telah ia buat.

Pun bagaimana duabelas tahun berlalu yang membuat hubungan Yoongi dan Kyunsoo merenggang, Yoongi sadar ada fakta yang berusaha Hyemi dan Kyunsoo tutupi selama bertahun-tahun.

Dan itulah yang Yoongi cari tahu saat ini.

"Kupikir, kau tidak akan peduli bahkan jika anak itu menghilang atau lenyap sekalipun."

Kalimat datar bernada sarkas tersebut Yoongi perdengarkan dengan tubuh berpangku tangan tanpa segan akan sosok Kyunsoo yang berdiri di hadapannya.

"Ada apa? Papa tidak mencampuri urusanmu lagi, bukan?" Kyunsoo bertanya dengan tangan yang memegang secangkir kopi panas yang baru hendak ia sesap.

"Kau meletakkan mata-matamu untuk mengintai Jo Haesung." Yoongi arahkan tajam tatapnya pada sosok di hadapannya.

"Aku gunakan itu untuk menemukan Jimin," jawab Kyunsoo tanpa beban.

Tubuhnya bergerak menduduki sofa bersama secangir kopi panasnya yang ia nikmati perlahan seolah abai akan sosok putra sulungnya tersebut.

Decihan sinis Yoongi perdengarkan dengan wajah mengeras serta rahang mengetat. "Oh, seorang ayah yang mengabaikan anak kandungnya selama bertahun-tahun, tiba-tiba saja peduli pada anaknya yang menghilang beberapa hari."

Helaan napas lelah terdengar dari bagaimana Kyunsoo menarik napasnya. "Yoon, Papa sudah meminta maaf untuk apa yang terjadi di masa lalu. Papa bahkan tidak melarangmu menjadi pemusik. Papa ingin memperbaiki hubungan kita meskipun Papa dan Mama mu telah memiliki keluarga baru."

Kyunsoo arahkan tatapan sayu serta wajah lelahnya pada sosok putra sulungnya itu. Ada banyak makna dari bagaimana Kyunsoo menatap Yoongi begitu dalam. Ada jutaan sesal yang tersirat dari wajah sayunya yang semakin menua.

"Jimin tidak bersalah, Yoon."

Netra kecil Yoongi menatap penuh tuntut Papanya, yang di balas Kyunsoo dengan tatapan teduh pada Yoongi, yang sangat jarang Yoongi lihat teduh tatapnya.

"Papa dan Mama yang bersalah. Papa juga yang menyuruh Mamamu untuk membawa Jimin saat itu."

Dingin itu kembali membeku, tajam tatapnya seakan menikam siapa saja yang melihatnya. Kedua tangan Yoongi mengepal kuat dengan garis wajah yang mulai mengeras.

"Lalu, apa Papa bisa jelaskan alasan yang mendasari perpisahan kalian dulu?"

Diam. Tidak ada kalimat yang Kyunsoo keluarkan sebagai jawaban dari apa yang Yoongi tanyakan.

Yoongi tidak berujar apapun setelahnya, namun dingin tatapnya cukup menjelaskan jika ia tidak penyukai topik yang Papanya bawa.

"Ku pastikan, aku akan mengetahui alasannya."

Tegas kalimat itu Yoongi suarakan dengan nada dingin membekukan. Sebelum langkahnya membawa dirinya menjauh meninggalkan sosok Kyunsoo yang membeku di tempatnya.

Melodious [Sibling Brother] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang