Preview chapter 33: Book Version
.
.Yoongi tidak ingin percaya dengan apa yang ia dengar. Dia tidak bisa menerima fakta yang kembali menghantam keras dirinya. Tentang si bungsu yang lagi-lagi menyimpan rahasia besar yang tidak pernah ia tahu.
Jadi .... ini yang Hyemi sembunyikan tentang Jimin?
Kemarin, Yoongi bersikeras untuk mengetahui apa yang Hyemi sembunyikan tentang Jimin. Yoongi sendiri yang ingin mencari cara untuk mengetahui rahasia tersebut. Tapi kenapa rasanya sesakit ini saat ia mengetahui kebenarannya.
Yoongi menyeka kasar airmatanya yang kembali mengalir. Dia masih melangkah tak tentu arah dengan gemuruh luar biasa menyakitkan di dadanya. Sampai di halaman rumahnya, Yoongi menghentikan langkahnya, saat menangkap punggung Jimin yang bersandar pada kursi.
Menatap punggung itu membuat Yoongi kembali merasakan rematan tak kasat mata di dadanya. Dia menengadah sebentar menghalau panas di matanya, sebelum langkah konstannya bergerak pelan menghampiri Jimin.
Sampai di hadapan Jimin, Yoongi masih mengamati sang adik yang masih tenang menikmati susu pisangnya sambil menatap lamat sepasang sepatu olahraga yang ia kenakan dengan tali sepatu yang tidak terikat sempurna.
Yoongi mengusap wajahnya sejenak, kemudian berjongkok dan mengikat tali sepatu milik Jimin hingga terikat dengan sempurna. Masih menatap lamat sepasang sepatu yang membalut kaki si bungsu, Yoongi berusaha menyamarkan garis sendu di wajahnya sebelum berdeham sejenak dan bergerak mengambil duduk di samping Jimin.
"Apa kau sedang memikirkan turnamenmu?"
Jimin sendiri hanya diam mengamati sejak pertama kali Yoongi datang dan mengikat tali sepatunya. Bocah itu masih menyesap susu pisangnya dengan tenang seolah tak terganggu akan presensi Yoongi di sampingnya.
Keduanya sama-sama memilih diam dan membiarkan hening di sana lebih lama bersemayam. Dengan Yoongi yang tak mengalihkan sedikitpun atensinya dari sosok bungsu yang menjadi penguasa semestanya. Entah mengapa hanya dengan menatap wajah Jimin sudah cukup mampu mengundang kembali sesak yang sebelumnya sempat menyingkir."Kak Yoongi mendengar pertengkaran Papa dan Mama, 'kan?"
Detik setelah tanya lirih itu Jimin suarakan, Yoongi membulatkan sepasang manik hitamnya.
"Kau ... juga mendengarnya?"
Jimin terkekeh garing saat Yoongi hanya menatap intens dirinya. Lalu ia memutuskan untuk kembali menengadah mengamati langit, sambil diam-diam menyamarkan getar suaranya yang terdengar berbeda.
"Aku ... sudah tahu semuanya sejak awal. Sebelum kakak tahu."
•••••
Melodious - Chapter 33 book Ver.
Versi lengkapnya bisa kamu baca di novel Melodious
Untuk info pemesanan bisa langsung DM IG : @mycasa.books
Dan jangan lupa follow IG ku @lalanaraya
••••
Pembaca lama yg inget chapter ini pasti tau banyak yg berubah dari potongan chapter ini🤭
Versi cetak nnti bakal lebih padat, lebih kompleks dan lebih banyak asupan-asupan manis dari kakak beradik ini.Banyak rahasia yg gk aku paparin di wp, banyak chapter baru yg lebih detail. dan masalalu Yoongi dan plot twist yg nggak akan kalian sangka nantinya yg gk akan klian baca di wp🤭
Maaf untuk keputusanku ini, aku harap kalian mengerti ya.
Aku janji akan menebusnya dgn rajin update setiap ceritaku nantinya. Psstt, kalau jaringan mendukung pastinya 🤭Jangan lupa bahagia ❤
Aku sayang kalian semua, bener-bener tulus sayang karena kalian inspirasi aku buat nulis ❤
Kecup sayang dari si sulung dan si bungsu😘😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodious [Sibling Brother] ✔
FanfictionBagi Park Jimin, Min Yoongi adalah kakak terbaiknya. Dan bagi Min Yoongi, Park Jimin adalah sumber melodinya. Melodi kebencian yang ia tuangkan dalam sebuah lirik lagu. _____________ Brothership Min Yoongi & Park Jimin