Preview Bagian 34 : Book Version
.
.Jimin pandangi bagaimana jelaga hitam Yoongi menatap dirinya dengan tatapan Yoongi yang dulu ia kenal. Kakaknya yang akan membela Jimin saat dimarahi Papa, Kakaknya yang akan menjadi orang pertama yang mengingat hari ulangtahun Jimin, kakaknya yang akan memasang badan saat Jimin di sakiti.
"Kakak ... "
Sepasang manik amber Jimin berbingkai kaca atas rasa haru yang menumpuk di dalam dadanya. Kak Yoongi-nya telah kembali. Dan Jimin bersedia menukar apapun untuk tetap mempertahankan kakaknya agar tetap di sisinya.
Jimin ... tidak akan lagi meninggalkan sang kakak.
Yoongi menyematkan segaris senyum tipis di wajahnya. Sudut hatinya yang telah lama membeku kini di peluk oleh rasa hangat yang merambat saat mendengar panggilan dari Jimin. Pemuda itu ikut mendudukkan dirinya di samping Jimin. Tangannya bergerak membawa earphone miliknya untuk ia pakaikan pada Jimin.
"Dengarkan ini dan beri aku komentar mengenai apa yang kurang dari lagu ini."
Lalu kemudian jemarinya memutar demo lagu buatannya yang belum ia perdengarkan pada siapapun, untuk ia perdengarkan pada si bungsu. Untuk pertama kali dan satu-satunya.
Alunan melodi yang mengalun masuk ke telinga Jimin membuat bocah itu memejam menikmati untaian melodi yang sang kakak ciptakan.
Jimin bisa merasakan makna dari bagaimana Yoongi menciptakan lagu tersebut. Ada banyak untaian rindu yang membuncah serta penantian akan kembalinya sosok yang telah lama pergi. Yoongi seolah benar-benar menuangkan apa yang ia rasa dalam sebuah bait akrasa yang ia rangkai dalam sebuah lirik dengan melodi sendu yang mengiringi.
Tepat setelah lagu tersebut berhenti, Yoongi kembali melepaskan earphone miliknya dari Jimin dengan hati-hati, kemudian dengan lembut jemarinya membenarkan anak rambut Jimin yang sedikit berantakan.
"Ini lagu yang kubuatkan untukmu. Dan aku berencana mempublikasikan nya di hari ulangtahunmu."
Baris kalimat lembut yang Yoongi perdengarkan membuat bingkai kaca di sekembar manik amber Jimin tumpah saat itu juga.
"Kakak ..."
Detik setelahnya Jimin menubruk tubuh Yoongi tanpa peduli apapun lagi. Bocah itu menenggelamkan tubuh mungilnya dalam peluk hangat tubuh besar sang kakak yang selalu melindunginya. Dengan tangan besar Yoongi yang perlahan bergerak membalas pelukan Jimin dan mengusap pelan punggung mungil itu.
Tangis haru bocah itu terdengar bersama lirih suaranya yang memanggil sang kakak. Jimin tidak bisa merasakan hal lain selain hangat yang perlahan menambal luka-luka dalam hati Jimin. Perjuangan dan penantian panjangnya akhirnya terbayar dengan setimpal. Jimin tidak memerlukan apapun saat selain peluk hangat yang membungkus tubuhnya saat ini.
Jimin ... telah menemukan bahagianya.
Teruntuk semesta, tolong jangan renggut bahagia Jimin yang satu ini.
•••••Melodious - Chapter 33 book Ver.
Versi lengkapnya bisa kamu baca di novel Melodious
Untuk info pemesanan bisa langsung DM IG : @mycasa.books
Dan jangan lupa follow IG ku @lalanaraya
••••
Pssttt.
Dari chapter ini, ada yang tau novelnya nanti Happy ending atau sad ending?Ayoo buruan pantengin ig mycasa.books
Udh ada jadwal po dan lain lain.
Biar gak ketinggalan supaya kamu bisa peluk si bungsu erat-erat, atau bisa gebukin si sulung buat pelampiasan kesel🤧Jaga kesehatan selalu ❤
Dan tolong do'akan saudara kita di Palestina ❤I luv y'all 😘
Ini Spoiler covernya.
Penasaran engga?
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodious [Sibling Brother] ✔
FanfictionBagi Park Jimin, Min Yoongi adalah kakak terbaiknya. Dan bagi Min Yoongi, Park Jimin adalah sumber melodinya. Melodi kebencian yang ia tuangkan dalam sebuah lirik lagu. _____________ Brothership Min Yoongi & Park Jimin