Bagian 1

5.3K 296 35
                                    

"Mengapa kalian mencuri?"

Di depan seorang pak tua berambut megar yang duduk di depan meja kerjanya, ketiganya berdiri patuh, menunduk takut seraya memainkan jari-jemari mereka gugup.

"Jawab aku.."Bentaknya hingga membuat mereka terhentak sedikit.

Salah satu diantaranya sudah mulai panas dingin sementara keduanya bergetar penuh.

Kyung-soo menoleh kecil kanan dan kiri, bisa ia saksikan banyaknya kriminal yang berkumpul di tempat yang sama. Ada yang tengah diintrogasi, dan ada pula yang sudah dimasukkan ke dalam sel tahanan.

Dia lantas menggeleng kuat, takut kalau-kalau bernasib sama dengan pria botak penuh tato tersebut.

"Apa uang saku yang diberikan kurang?" tanya pria itu lagi.

Dia menghela napas panjang, lagi-lagi kasus kenakalan remaja dan, sekali lagi dilakukan oleh tiga sekawan di depannya. Sebagai letnan polisi, dia saja sudah bosan melihat wajah tiga bocah tampan namun badung ini, keluar masuk kantornya.

"Kau Byun baekhyun, ayahmu seorang anggota parlemen kota, bagaimana malunya dia memiliki putra brandalan seperti dirimu hah.."

Baekhyun kian gemetaran, mengingat akan sikap ayahnya nanti, sudah pasti dia akan diberikan hukuman berat.

Sudah tahu seperti itu masih juga suka berbuat nekad.

"Dan kau Do kyungsoo.."

"N-ne.."

Bulir keringat sebesar biji jagung terus merembes dari dahi mengalir hingga rahangnya. Tubuhnya pun tak ketinggalan gemetaran sampai-sampai kacamata tebalnya melorot hingga ujung batang hidungnya.

Pria tua itu bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri yang bersangkutan.

"Ayahmu itu seorang jaksa, sementara anaknya...tsk..kriminal.." ujarnya seraya menampar kecil pipi kanan dan kiri milik Kyung-soo.

"Kau lagi...Yoo jeongyeon.."

Yang dipanggil lumayan tersentak kaget, menatap tanpa dosa si letnan dengan senyum dua belas jari miliknya.

Pria yang lebih tua menggeleng seraya mengumpat dalam hati.

"Yah...kalian ini..."

"Letnan Kim.."

"Oh sersan Yoo.."

Mendengar suara yang tak asing dan paling ia takuti pula, jeongyeon lantas membuang jauh wajahnya serta menurunkan seluruh poni agar jatuh hingga menutupi sebagian mata.

Tangannya pun gemetaran, dan jangan lupakan pula wajahnya yang sudah pucat pasi.

Sersan Yoo, yang merupakan ayah kandung dari jeongyeon, melirik datar tiga sekawanan tadi. Tak perlu bersembunyi, dia sudah tahu siapa salah satu diantaranya.

.

.

"Ka-kami permisi..."

Kyung-soo dan baekyun membungkukkan tubuh mereka 90 derajat sebelum beranjak lari, dari halaman kantor kepolisian seoul.

Jeongyeon masih menunduk, mulutnya berkomat-kamit seakan tengah membaca doa keselamatan.

"Aw..aduh..." ringisnya saat dirasa telinga indahnya tersebut ditarik dengan begitu kuat. Bukan lagi panas yang ia rasa, melainkan perih.

"Bocah nakal.." geram sang ayah seraya membawa jeongyeon memasuki mobil mereka.

Dua puluh menit kemudian, keduanya tiba di rumah kediaman pribadi mereka. Tanpa banyak kata, sang ayah langsung menyeret jeongyeon masuk ke dalam dan memerintahkannya untuk membuka pakaiannya, menyisahkan hanya celana dalamnya saja, ketika mereka sampai di halaman rumah.

MY YOUNG HUSBAND (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang