Gerbang terbuka..
Nampaklah tiga sosok manusia yang berjalan hendak melangkah memasuki sebuah ruangan besar.
Ruangan yang didominasi oleh warna kehijauan itu terlihat menegangkan nan mencekam.
Semua orang yang menunggu disana mendongak menatap figur yang berada ditengah dua sosok lainnya.
Berlalu seraya menunduk lesu, memakai pakaian seragam berwarna abu-abu dengan kedua tangan digari. Ia berjalan di dampingi dua pria kekar, kanan dan kiri. Menyeretnya kasar.
"Omma..."
Maniknya terkunci pada seorang wanita tua renta yang berdiri kaku di depannya. Memandanginya sendu dengan mata berair penuh, disamping wanita tua itu juga ada seorang wanita muda dan dua pria berbeda usia lainnya. Mereka semua menatapnya miris dan sedih.
"Mianne.." ucapnya disertai melelehnya bening air mata di pipi.
"Ayo jalan.." bentak salah satu pria yang mendampinginya.
Wanita tua itu menangis histeris seraya berteriak memanggil namanya, sementara wanita muda disisi kanannya berusaha mendekapnya agar tak berlari menghampiri pemuda tersebut.
"Duduk..."
Dia mendudukkan dirinya dalam keadaan lemah, seakan tak bernyawa.
Diputarnya kepalanya ke samping, dan mendapati seorang wanita muda yang berpakaian formal duduk dengan angkuhnya diantara pria dan wanita yang berpakaian serba hitam.
"Jeongyeon-ah..."
"Hiks...omma.."
Tukk..tuk..
"Sidang vonis hukuman terhadap terdakwa saudara Yoo jeongyeon dimulai.." gema hakim bersahut anggukan oleh beberapa pihak.
"Saya, Han Yoo ra, selaku pimpinan sidang, akan membacakan langsung berkas kesimpulan dari kasus penelantaran yang saudara lakukan.."
Jeongyeon mengangguk lunglai. Wajah kuyu nya semakin menguar, rasa gelisah dan was-was kian membelenggunya. Dia diam menatap sang hakim dalam sorot penuh akan penyesalan.
"Terdakwa Yoo jeongyeon adalah kekasih dari seorang wanita yang menjadi korban penelantaran sesuai dengan bukti-bukti yang telah diajukan oleh penuntut umum.
Sejak berkencan keduanya nampak serasi dan selalu harmonis. Saling melengkapi satu sama lain.
Namun pada bulan september 2019, saudara terdakwa memukuli saudari Myoui, sebagai kekasihnya, dan memaksa korban untuk berhubungan badan di sebuah apartement mewah yang berada dikawasan cheomdamdong, apartement yang dimiliki sendiri oleh saudari Myoui.
Akibat kejadian tersebut, hubungan diantara keduanya pun merenggang.
Saudari myoui sempat mengajak saudara Yoo untuk berbicara namun terdakwa memilih untuk memutuskan hubungan diantara mereka, melalui pemberian uang sebagai ganti rugi sebesar seratus juta won. Karena merasa masih cinta saudari Myoui menolak uang tersebut.
Dua bulan berselang tepatnya di bulan Oktober, saudari myoui merasakan sesuatu yang tidak biasa terjadi pada dirinya, gejalanya seperti mual dan muntah, dan kerap terjadi di pagi hari. Merasa curiga, korban pun memeriksakan dirinya ke rumah sakit dan disini diketahui bahwa saudari Myoui tengah berbadan dua.
Mengetahui kabar tersebut, segeralah korban mencari terdakwa, namun saat ditemui terdakwa Yoo lebih memilih untuk mengusir dan meninggalkannya sendirian di tengah gelapnya dan dinginnya malam.."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY YOUNG HUSBAND (Completed)
FanfictionMyoui mina, 32 tahun. Seorang gadis cantik, anggun nan elegant. Yoo jeongyeon, 17 tahun. Seorang bocah laki-laki biasa yang penuh akan kepolosan. Bertemu dalam sebuah insiden yang tak terbayangkan sebelumnya hingga keduanya berhasil menciptakan--- B...