Bagian 6

3.4K 287 51
                                    

"Hush..sayang.."

Oekk..oekk..

Tanpa henti, ryujin terus menangis di dalam rengkuhan ibundanya. Acap kali bayi itu kerap terisak dan rewel di malam hari sampai-sampai membuat mina kalang kabut dan tak bisa tidur.

Mina kebingungan dengan kelakuan tantrum sang putri, tentunya ia juga ikut tak tenang, namun rasa gusar tersebut malah semakin membuat ryujin tak bisa diam.

Berbagai usaha telah ia coba demi menenangkan buah hatinya bahkan
mengajaknya berjalan-jalan di sekitar taman apartement, karena mungkin saja bayi itu tengah bosan berada di dalam unit mereka. Namun tetap saja tak ada hasilnya.

Dia yakin bayi ini tak lapar karena mina sudah memberikannya ASI, begitu pula dengan popok yang basah, sebab wanita itu sudah memeriksanya berkali-kali. Begitu jelas bahwasanya anak itu lelah dan mengantuk namun entah mengapa ia tak mau jua terlelap.

"Tenanglah..omma..lelah.."pintanya seraya menimang-nimangkan bayi perempuannya seraya mengubah posisi gendongan.

Disamping sebuah tiang net batminton, jeongyeon berdiri tertegun disana, menatap lirih kedua orang tersebut dengan hati gundah gulana. Berada tak jauh dari mina serta ryujin, jeongyeon dapat menyaksikan dengan jelas bagaimana kesulitannya mina merawat bayi yang terus rewel.

Dirinya kian tergugah dan merasa bersalah, walau kenyataannya itu bukan sepenuhnya kesalahan dia.

Dengan mantap, jeongyeon melangkahkan kaki panjangnya ke arah kedua orang tersebut.

"RYUJIN-AH..."

"Eh..."

Mina terkejut tak kala seseorang menarik ryujin dari dalam pelukannya.

Dan semakin kaget pula ketika ia menyadari siapa orang tersebut.

"Kau..." kedua iris mina melebar lalu menajam bak pisau belati. Memandang pemuda tinggi di depannya dengan raut tak suka.

"Ssuuutt.diamlah sayang..." jeongyeon tak memperdulikan wanita yang lebih tua. Ia lebih asyik berusaha membuat anaknya berhenti menangis.

Pemuda tersebut menggendong ryujin dalam posisi tegak kebelakang dengan kepala menghadap bahunya kemudian secara perlahan bergerak mengayun-ayunkan diri ke kanan dan kiri seraya menyanyikannya sebuah lagu penghantar tidur. Tak lupa menepuk ringan bokong dan mengusap lembut punggungnya. Terkadang gerakannya semakin kencang selaras dengan tangisan yang semakin keras.

Apakah ini nyata?"

Dalam hati ia merenung, tak dapat mempercayai kekonyolan yang ia lakukan saat ini.

Oekk..oekk..

"Ups..."

"Apa yang kau lakukan..kembalikan ia.." mina benar-benar tak sudi bayinya berada dalam dekapan jeongyeon. Wanita itu menarik tangan jeongyeon sedikit kasar hingga tanpa sengaja kuku-kunya menancap dan melukai tangan yang bersangkutan.

Sungguh, jeongyeon ingin memaki Mina pada saat itu juga, karena rasa perih yang ia terima di bagian kulit tangannya.

Akan tetapi tangisan ryujin lebih menarik minatnya.

Bocah tersebut berjalan mundur demi menghindari Mina.

"Sseehhh...tenanglah cintaku...buah hatiku.."

Melihat bayinya menangis keras tersedu-sedu membuat jeongyeon ikut sedih, dia juga hampir meneteskan air matanya.

Mengapa rasanya aku ingin menangis..?

Karena sakit di tangan atau karena...sakit di hati..hiks..

"Ssseehhhhh...."ucapnya dengan suara sedikit parau dan mata berkaca-kaca.

MY YOUNG HUSBAND (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang