"Segera urus perceraian kalian.."
"APA.."
Netra kelabu membulat sempurna, tubuhnya menegak kaku. Kata per kata yang terurai mendadak seolah menjepit ulu hatinya.
Terdiam pula ia dalam kebisuan.
Mina menatap bingung mertua perempuannya itu yang nampak benar-benar emosi.
Di dalam hati, mina jelas tak mengerti apa yang mendorong wanita tua itu untuk mengatakan hal yang sungguh menakutkan dirinya.
"Omma..andwae..."
Jeongyeon merangkak demi berlutut di depan hyeri. Berulang kali ia mencium kaki ibunya.
Melihat ini, Hyeri bertambah miris.
"Wae?? mengapa kau menolak bercerai dengan wanita tak punya hati ini jeoongyeon-ah..setelah apa yang ia lakukan padamu huh?"bentak Hyeri.
"Sebenarnya apa yang terjadi?"tanya mina dengan nada tenang.
"Kau tanya apa yang terjadi..ini.."
Hyeri mencampak surat kontrak yang menjadi awal mula masalah itu tercipta, tepat ke wajah mina.
"Bisakah kau menjelaskannya huh.."
Begitu marahnya Hyeri setelah membaca seluruh isi di dalamnya.
Sebagai seorang ibu ia tentu tak terima mengetahui putra bungsunya diperlakukan layaknya sampah.
Meski terkadang jeongyeon tak berguna. Tapi bukan berarti itu menjadi alasan untuk mina memperlakukannya dengan buruk.
Sejelek-jeleknya bocah itu, ia masih suami sahnya.
"Omma..itu hanya lah sebuah kesalahpahaman saja.." rayu jeongyeon seraya bangkit dan memeluk ibunya.
"Diam kau.."hardik Hyeri.
Wanita itu menatap mina begitu tajam. Ketidaksukaannya pada menantunya ini berubah menjadi kebencian. Meski tak begitu dalam tapi cukup untuk membuat ia menyesali pernikahan jeongyeon.
"Kau membuat putraku seperti sampah.."
Mina tetap diam, ia bingung bagaimana menjelaskannya pada mereka terutama ketika situasi tengah runyam seperti ini.
Sangkalan apapun pasti akan ditolak mentah-mentah oleh mereka, terutama wanita yang melotot didepannya ini.
"Kau pikir siapa dirimu..jika kau memang enggan menikahinya dulu..untuk apa memaksakan diri.."jerit Hyeri.
Jeongyeon menutup kuping nya rapat, kalau saja keadaan tak sedang panas, ia pasti akan membekap mulut ibunya.
Apakah halmonie memberi makan omma sebuah Microphone atau toa?
Besar sekali suaranya.
"Kau yang menghancurkan hidup putraku.."tambah Hyeri, suaranya begitu keras hingga mungkin saja dapat terdengar oleh tetangga.
Tak ada sahutan dari yang bersangkutan. Mina masih bungkam, tenggorokannya serasa kering dan lidahnya pun turut keluh.
"Yeobu..." Changmin tak bisa lagi mentolerir sikap Hyeri yang berlebihan.
Seharusnya segala permasalahan itu di selesaikan dengan cara tenang dan damai.
Hyeri menoleh kemudian mendelik tak suka pada sang suami.
"Ini yang kau bilang menantu sempurna.."nyinyirnya, menunjuk-nunjuk wajah mina.
Hyeri mendengus dengan raut sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY YOUNG HUSBAND (Completed)
FanfictionMyoui mina, 32 tahun. Seorang gadis cantik, anggun nan elegant. Yoo jeongyeon, 17 tahun. Seorang bocah laki-laki biasa yang penuh akan kepolosan. Bertemu dalam sebuah insiden yang tak terbayangkan sebelumnya hingga keduanya berhasil menciptakan--- B...