Bagian 13

3K 274 112
                                    

Mina melangkah santai keluar dari dalam kamar. Dahaga yang datang menyerang membuatnya terpaksa bangun dari tidur singkatnya. Berjalan tenang menuju dapur dengan hanya mengunakan gaun tidur berwarna merah maroon.

Sesaat dirinya tertegun tak kala menyadari ada sosok lain yang ternyata masih berada di ruang tivi. Duduk melantai diapit oleh sofa dan meja kaca.

Dia melirik ke dinding tepatnya pada jam yang terus berdentang.

Pukul 02.00 a.m

Sudah lewat tengah malam namun jeongyeon masih sibuk belajar.

Wanita itu menggidikkan bahunya acuh, tak mau ambil pusing dengan apa yang ia lihat, ia pun kembali berlalu menuju dapur.

Glekk..

"Ahh..leganya.."

Terdiam sejenak, seolah tengah memikirkan sesuatu, mina menatap lamat gelas yang tergenggam ditangannya.

"Hufft..."

.

.

"Masih belum tidur.."

Satu mug capuccino hangat tersuguh dihadapannya. Membuat yang bersangkutan berjengit kaget, jeongyeon meletakkan alat tulisnya kemudian mendongak demi menatap senang si wanita yang mengajaknya bicara.

"Woahhh..daebakk.." sorot mata yang berbinar itu memandang takjup akan kebaikan wanita yang berstatus sebagai istrinya.

Tumben sekalii...

Mina mendudukkan dirinya di sofa yang berada pas dibelakang bocah tersebut.

"Wae??" tanyanya dengan ekspresi datar sebab jeongyeon masih saja menatapnya dengan mimik kagum dan memuja, tentunya dibuat secara berlebihan.

"Aniya...gumawo..hehe" menyengir polos, jeongyeon meraih minuman tersebut lalu menyesapnya.

Nikmat tiada tara.

"Jangan salah paham..aku melakukannya karena kau sudah menjaga ryujin dengan baik.."ketus mina sembari menyisip teh camomilenya.

"Aku tahu.." jeongyeon mencebik kesal.

Bocah itu kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda. Dia tampak begitu fokus disana, tangannya bergerak lancar, mencorat-coret helaian demi helaian kertas yang bertumpu di atas sebuah buku tebal.

"Hufft...susah sekali.."Bocah itu menggaruk kasar kepalanya, sesekali ia menepuknya dengan kuat.

Mina mengernyit, wanita beranak satu itu pun sedikit memajukan tubuhnya. Mengintip dari belakang.

"Tsk..dasar bodoh.." cibir mina seraya tersenyum miring.

"Kau hanya perlu membaginya.."

Langsung saja jeongyeon memutar kepalanya kebelakang.

"Hai wanita tua..tolong jangan hina suami tampanmu ini.." dengus jeongyeon yang sebal. Mungkin dia bodoh, tapi bukankah matematika itu sangat sulit.

Tok...

Bocah itu memejamkan mata kala mina mentutuk kepalanya dengan remote TV.

"Siapa yang tua?" wanita itu mendelik marah.

Bukankah kau memang sudah tua.

"Aku akan melaporkanmu ke Komnas perlindungan pria.."ucapnya dengan mimik konyol.

Jeongyeon mengusap kepalanya yang diketuk oleh mina sebelum memutar kembali tubuhnya ke depan.

Keheningan pun merajai keadaan, keduanya sama-sama diam tak bersuara. Tenggelam dalam kegiatan mereka masing-masing.

MY YOUNG HUSBAND (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang