Bagian 11

2.9K 274 125
                                    

Pesawat berjenis Airbus a321 XLR milik maskapai penerbangan Korean airlines mendarat sempurna di bandar udara internasional Incheon, korea selatan. Pesawat yang take off dari bandara John F kennedy, new york itu tiba pada pukul 08.30 p.m Kst.

Beberapa penumpang yang berjumlah puluhan itu mulai berlalu keluar dari alat transportasi udara tersebut sesaat pesawat berhasil landing.

Namun diantara mereka, ada salah satu pria yang masih sibuk mendengkur di kursi penumpangnya.

"Tuan..tuan..." seorang pramugari berusaha membangunkannya.

"Ucch..."

Ia bergeliat kemudian membuka matanya secara perlahan-lahan. Melakukan peregangan sejenak demi merelaksasi tubuhnya sebelum mendongak guna menatap si pengusik tidur lelapnya.

"Wae?" tanyanya seraya menguap serta mengucek singkat sebelah matanya.

"Kita telah tiba di seoul tuan.."

"Oh..benarkah..kalau begitu terima kasih.." Sahutnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Pramugari itu membungkuk kemudian berlalu meninggalkannya.

"Sudah tiba ya...hoamm.." dia melirik arlojinya lalu tersenyum simpul.

Dia pun bangkit dan bergegas menyusul penumpang lainnya.

.

.

Grekkk...(bunyi roda koper yang ditarik).

Seulas senyum lepas nan menawan tertebar di sepanjang jalan yang dilalui oleh langkah kaki tegasnya.

Tampan dengan karisma yang kuat.

Penampilannya dari ujung rambut hingga kaki dianggap cukup memukau di mata sebagian orang yang dilewatinya.

Sebuah kaca mata hitam bertengger manis di hidung mancungnya. Pakaian yang serba hitam itu makin terlihat mempesona setelah dilengkapi oleh leather jacket dan sepasang boots cokelat, sungguh menambahkan kesan manly pada dirinya.

Sunggingan itu kian terukir, sesaat ia tiba di depan pintu gerbang utama bandara.

"Apa kabar korea?" ucapnya seraya menghirup udara non polusi kota Seoul. Kota yang sudah tujuh tahun ini ia tinggalkan.

"Tuan.." seorang pria setengah baya muncul didepannya, membungkuk sekejap sebelum meraih koper miliknya untuk dimasukkan ke dalam bagasi mobil sedan mewah yang sudah terparkir di hadapannya.

Ia mengangguk kemudian berjalan ke arah mobilnya. Masuk dan duduk manis sambil menunggu sang supir.

"Sebelum pulang antarkan aku ke suatu tempat.." pintanya ketika pria tadi telah berada di depan roda kemudi.

Mobil pun melaju, ia tersenyum simpul sembari menatap jalanan melalui jendela kaca disampingnya.

"Cintaku..aku kembali.."gumamnya disertai senyuman lebar.

.

.

.

.

Jeongyeon tak sanggup mengerti lagi, sedari mereka pulang dari gedung resepsi, mina masih saja terus menyiksanya dengan berbagai pekerjaan rumah. Memang kebetulan semua peralatan rumah tangga masih bertumpuk dan berserakan dimana-mana, sebab mereka baru saja pindah ke kediaman baru, dan ini  menjadi tugas utama bocah tersebut.

Pemuda itu bukan tak mau mengerjakannya. Hey, jangan lupakan bila dia itu seseorang yang gila akan kebersihan. Akan tetapi, yang membuat ia cukup kesal adalah karena sosok sang istri yang semakin terus memancing emosinya dengan berbagai cara menjijikkan, seperti popok ryujin yang dipenuhi oleh pup ditaruh begitu saja di atas meja makan. Sisa-sisa makanan bayi juga dibiarkan berceceran di atas sofa dan lantai. Belum lagi tumpahan kopi yang tak sudi wanita itu Pel.

MY YOUNG HUSBAND (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang