Bagian 7

3.1K 272 57
                                    

"Aku tidak setuju.."tukasnya dengan begitu lugas.

Tatapannya dingin, mengarah ke sosok sang ayah yang tetap diam tak bersuara.

"Mina.." serunya kecil dengan deru nafas tertahan, melemah nan tersendat.

Mina tak bisa menyembunyikan rasa jengkel dan frustasinya, terlebih ia tak bisa menerima kehadiran jeongyeon maupun keluarga dari pemuda tersebut, apalagi ketiganya memiliki tujuan untuk_____

Yang bagi mina hanya membuang-buang waktu. Dan mungkin saja akan menghancurkan rencana masa depan yang sudah ia susun dengan mantap.

Ditolehkan kepalanya ke samping guna memandangi orang-orang yang sedari tadi menatapnya lamat.

"Maaf tuan dan nyonya, aku tidak bisa menikahi putra kalian.."

Mina memang wanita yang penuh akan keteguhan hati. Sekali ia mengatakan tidak, selamanya akan seperti itu.

Sukar untuk menggoyahkan apa yang menjadi pendiriannya.

Jeongyeon melirik kaku sekilas kedua orang tuanya yang terpekur di tempat duduknya masing-masing.

Para orang dewasa itu hanya bisa mengheningkan diri sambil sesekali menghela napas dangkal.

Wanita muda tersebut berbalik arah guna berniat untuk beranjak dari tempat tersebut.

"Sekali kau beranjak pergi..terlarang bagimu menginjakkan kaki lagi dirumah ini.." tegur Akiyama dengan suara pelan meradang.

Changmin terbelalak, menatap bergantian kedua ayah dan anak tersebut, begitupun dengan Hyeri serta jeongyeon.

"Tuan myoui.."

Segera saja Akiyama bangkit dari duduknya. Berpegangan kuat dengan sebuah tongkat kayu, dia memandang tegas sang putri yang masih berdiri membelakanginya.

"Jika kau menolak untuk menikah, aku juga akan menolak memberikan M&B jewelry untukmu..bona yang akan menjadi pewaris satu-satunya.." ancam sang ayah hingga membuat Mina maupun seolhyun yang berada tak jauh disana terkejut bukan main.

Tak pelak, itu semakin membuat mina mengejang emosi.

Wanita itu memejamkan matanya, bibirnya digigit kuat dan tangannya tergenggam erat. Dia tersenyum pahit seraya menggeleng lemah.

Sang ayah memang begitu pintar memainkan emosinya, dia tahu dimana letak kelemahan mina.

Bukan karena dia gila akan harta atau kekuasaan, tapi disini mina sungguh tak bisa membiarkan begitu saja perusahan yang dibangun dari nol oleh ibunya diberikan oleh anak dari wanita yang sudah menghancurkan mereka semua hanya karena alasan ia tak mau dinikahi.

Tak..sial.

Dalam diam dia menggeram. Apakah benar hidupnya akan berakhir seperti ini.

Menikah?

Dia membenci pilihan hidup ini.

Dia benci pria, menurutnya semua pria sama, egois dan hanya bisa menyakiti.

Mina takut jika apa yang terjadi pada ibunya, terjadi pula padanya.

Mati konyol hanya demi cinta yang sudah tak dapat ia genggam lagi.

Tapi, haruskah ia merelakan apa yang ia punya untuk mereka yang melukainya?

Itu bahkan bukan pilihan yang lebih bijak.

Lalu?

Hidupku benar-benar sudah hancur.

Tidak ada jalan lain ataupun jalur berbeda.

MY YOUNG HUSBAND (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang